My Blog

  • 17-12-2024

Memikirkan Sakaratul Maut

Kitab tashrif -   Hidup di dunia hanyalah persinggahan sementara, dan setiap manusia pasti akan menghadapi kematian. Saat sakaratul maut tiba, semua kesenangan dunia akan berakhir, dan yang tersisa hanyalah amal-amal yang telah kita lakukan. Pertanyaannya adalah: siapakah yang akan selamat ketika sakaratul maut datang? 

Dari Abdullah bin Umar radhiyallahu ‘anhuma, Rasulullah ﷺ bersabda: 

إن أحدكم إذا مات عرض عليه مقعده بالغداة والعشي إن كان من أهل الجنة فمن أهل الجنة وإن كان من أهل النار فمن أهل النار فيقال : هذا مقعدك حتى يبعثك الله يوم القيامة 

"Sesungguhnya jika salah seorang dari kalian meninggal dunia, akan diperlihatkan kepadanya tempat tinggalnya pada pagi dan petang hari. Apabila ia termasuk penghuni surga maka ia akan menghuni surga, dan jika termasuk penghuni neraka maka ia akan menghuni neraka. Lalu dikatakan kepadanya, ‘Inilah tempat tinggalmu hingga Allah membangkitkanmu pada hari kiamat.’" 
(HR. Al-Bukhari no. 1379 dan Muslim no. 2866) 

Hadis ini menjelaskan bahwasanya setelah kematian, manusia akan melihat di mana mereka akan bertempat kelak di akhirat, baik di surga atau neraka. Ada dua kemungkinan yang menanti kita di alam kubur: 

Nikmat Kubur: Diberikan kepada orang-orang beriman yang memurnikan tauhidnya kepada Allah dan mengikuti petunjuk Rasulullah ﷺ dalam beramal saleh. Mereka memiliki "An-Nafsul Muthma’innah", jiwa yang tenang, karena mereka menerima kabar gembira berupa tempat-tempat indah di surga. 

Azab Kubur: Dirasakan oleh orang-orang yang jauh dari keimanan, tenggelam dalam kesyirikan dan kekufuran, serta penuh dengan dosa dan kemaksiatan. Mereka memiliki "An-Nafsul Khobitsah", jiwa yang kotor, yang akan menerima kabar duka berupa tempat-tempat yang menakutkan di neraka. 

Kematian adalah kepastian yang tak dapat dihindari, maka di saat nyawa mulai berada di kerongkongan, semua hal yang kita banggakan dan rencanakan di dunia tidak lagi berguna. Yang tersisa hanyalah amalan yang kita bawa. Oleh karena itu, selagi hayat masih dikandung badan, kita harus memperbanyak 

Bertaubat dan Beristighfar: Mohonlah ampunan kepada Allah dengan sungguh-sungguh. 

Mengganti Keburukan dengan Kebaikan: yaitu selalu berusaha mengganti perbuatan dosa dengan amal saleh. 

Menjaga Hati agar Tetap Bersih: Allah hanya menerima hamba yang datang dengan hati yang bersih. 

Kita tidak tahu kapan ajal akan datang. Oleh karena itu, senantiasa berdoa agar Allah memberikan akhir hidup yang baik (husnul khatimah). Jadi, Hanya ada dua kemungkinan saat kita meninggalkan dunia ini, yaitu kenikmatan atau azab kubur. Oleh karena itu, selagi masih ada waktu, marilah kita bertaubat, memperbaiki diri, dan memperbanyak amal saleh. Jangan sampai kita menyesal ketika sakaratul maut tiba dan semua kesempatan sudah hilang. 

Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala memberikan kita husnul khatimah dan menjadikan kita termasuk orang-orang yang selamat di akhirat. Aamiin. 

Wallahu a’lam bish-shawab. 

Toko grosir kitab online - kitab tashrif - fikar store      

admin
Admin