My Blog

  • 16-10-2024

Mau Dicintai Allah?

Kitab tashrif -  Setiap manusia mendambakan cinta dan rahmat dari Allah. Namun, tahukah kita bahwa ada cara-cara yang dapat membuat Allah mencintai kita? Salah satunya adalah melalui mencintai dan mengunjungi saudara kita karena Allah. Sebuah kisah yang diriwayatkan dari Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam mengajarkan kita betapa besar keutamaan mencintai sesama karena Allah semata. Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, Rasulullah menceritakan kisah seorang laki-laki yang melakukan perjalanan untuk mengunjungi saudaranya di tempat lain. Saat di perjalanan, Allah mengutus Malaikat untuk menemuinya,  

أنَّ رجلًا زارَ أخًا لَهُ في قريةٍ أخرى ، فأرصدَ اللَّهُ لَهُ على مَدرجَتِهِ ملَكًا فلمَّا أتى عليهِ ، قالَ : أينَ تريدُ ؟ قالَ : أريدُ أخًا لي في هذِهِ القريةِ ، قالَ : هل لَكَ عليهِ من نعمةٍ تربُّها ؟ قالَ : لا ، غيرَ أنِّي أحببتُهُ في اللَّهِ عزَّ وجلَّ ، قالَ : فإنِّي رسولُ اللَّهِ إليكَ ، بأنَّ اللَّهَ قد أحبَّكَ كما أحببتَهُ فيهِ  

Pernah ada seseorang pergi mengunjungi saudaranya di daerah yang lain. Lalu Allah pun mengutus Malaikat kepadanya di tengah perjalanannya. 

Ketika mendatanginya, Malaikat tersebut bertanya, “engkau mau kemana..? 

Ia menjawab, “aku ingin mengunjungi saudaraku di daerah ini..” 

Malaikat bertanya, “apakah ada suatu keuntungan yang ingin engkau dapatkan darinya..?” 

Orang tadi mengatakan, “tidak ada, kecuali karena aku mencintainya karena Allah ‘Azza wa Jalla..” 

Maka malaikat mengatakan, “sesungguhnya aku diutus oleh Allah kepadamu untuk mengabarkan bahwa Allah mencintaimu sebagaimana engkau mencintai saudaramu karena-Nya..“ 

(HR. Muslim no.2567) 

Dikisahkan, seorang laki-laki pergi mengunjungi saudaranya yang tinggal di daerah lain. Dalam perjalanannya, ia bertemu dengan seorang Malaikat yang menanyakan tujuannya. “Engkau mau ke mana?” tanya Malaikat. Laki-laki tersebut menjawab, “Aku ingin mengunjungi saudaraku di daerah ini.” 

Malaikat kemudian bertanya lagi, “Apakah ada keuntungan yang ingin engkau dapatkan darinya?” Laki-laki itu dengan jujur menjawab, “Tidak ada, kecuali karena aku mencintainya karena Allah 'Azza wa Jalla.” 

Mendengar jawabannya, Malaikat tersebut mengatakan, “Sesungguhnya aku diutus oleh Allah untuk mengabarkan bahwa Allah mencintaimu sebagaimana engkau mencintai saudaramu karena-Nya.” 

Subhanallah, betapa indahnya pelajaran yang bisa kita ambil dari kisah ini! Mencintai seseorang karena Allah, bukan karena keuntungan materi atau duniawi, menjadi sebab cinta Allah kepada kita. 

Kisah di atas mengajarkan bahwa cinta karena Allah adalah salah satu bentuk cinta yang paling murni dan ikhlas. Ketika kita mencintai seseorang karena Allah, kita tidak mengharapkan imbalan atau keuntungan duniawi. Tidak ada motif tersembunyi di balik hubungan itu, selain harapan mendapatkan ridha Allah. 

Dalam konteks pertemanan, cinta karena Allah berarti kita berusaha saling mengingatkan dalam kebaikan, saling mendukung dalam ketaatan kepada Allah, dan menjauhi hal-hal yang tidak disukai-Nya. Hubungan ini dibangun atas dasar iman dan takwa, sehingga tidak mudah goyah oleh hal-hal duniawi. 

Mengunjungi saudara yang kita cintai karena Allah juga memiliki keutamaan besar. Dalam hadits ini, kita melihat bahwa kunjungan tersebut menjadi sebab datangnya kabar gembira dari Allah, yaitu bahwa Dia mencintai hamba-Nya yang ikhlas dalam mencintai saudaranya. 

Beberapa manfaat dari mengunjungi saudara seiman karena Allah antara lain: 

Menjalin silaturahim dan keakraban di antara kaum muslimin. Pertemanan yang dibangun atas dasar cinta karena Allah akan semakin kuat dan penuh berkah. 

Menjadi sebab turunnya rahmat Allah azza wa jalla. Seperti dalam hadits ini, Allah mencintai hamba-Nya yang mencintai saudaranya dengan tulus karena Allah. 

Mendapat pahala besar. Setiap langkah yang kita ambil dalam kunjungan tersebut dihitung sebagai ibadah kepada Allah, terutama jika tujuan kita adalah untuk saling menasihati dalam kebaikan dan ketaatan. 

Menjadi sumber ketenangan jiwa. Bertemu dan bersilaturahmi dengan saudara yang dicintai karena Allah akan membawa ketenangan dan kebahagiaan, baik di hati kita maupun di hati saudara yang kita kunjungi. 

Untuk mencapai cinta Allah, kita perlu membangun hubungan dengan orang lain yang dilandasi niat ikhlas hanya karena Allah. Mencintai tanpa pamrih dan hanya mengharapkan ridha-Nya adalah salah satu sebab terbesar Allah mencintai kita. Oleh karena itu, marilah kita jalin persaudaraan dengan niat yang tulus dan ikhlas, saling mengingatkan dalam kebaikan, serta mempererat silaturahmi dengan saudara kita. Semoga Allah senantiasa mencintai kita sebagaimana kita mencintai saudara kita karena-Nya. Amin. 

Toko grosir kitab online - kitab tashrif - fikar store 

admin
Admin