My Blog

  • 10-02-2025

Manfaatkan Sisa Umur dengan Sebaik-Baiknya

Nahwu Wadhih -  Waktu terus berjalan, detik demi detik berlalu tanpa bisa dihentikan. Sadar atau tidak, setiap hari kita semakin mendekati ajal yang telah ditetapkan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Tidak ada yang mengetahui kapan waktunya tiba, namun yang pasti, ajal akan datang. Oleh karena itu, seorang mukmin hendaknya memanfaatkan sisa umurnya dengan sebaik-baiknya, mengisinya dengan amal yang bermanfaat bagi dunia dan akhiratnya. 

Al-Hafidz Abu Bakr Abdullah bin Muhammad Al-Umawy, Ibnu Abid Dunya Al-Baghdady rahimahullah menuturkan: 

"Maka hendaklah seseorang memanfaatkan sisa waktu hidupnya, dan hendaklah ia berlomba-lomba meraih perkara yang padanya terdapat keuntungan di dunia dan akhiratnya sebelum berakhir masa hidupnya, dan (berakhir) masa tinggalnya di perkampungannya. 

Hendaklah ia waspada jangan sampai meninggalkan dunia ini dengan rasa benci kepada kematian, dan penyesalan terhadap apa yang telah berlalu, dan tidak ada taufik melainkan dengan pertolongan Allah Subhanahu wa Ta’ala." 

(Makārimul Akhlāq, hlm. 28) 

Allah Subhanahu wa Ta’ala telah memperingatkan manusia agar tidak menyia-nyiakan waktu dan beramal sebelum datangnya penyesalan. 

Allah berfirman: 

حَتّٰٓى اِذَا جَاۤءَ اَحَدَهُمُ الْمَوْتُ قَالَ رَبِّ ارْجِعُوْنِۙ لَعَلِّيْٓ اَعْمَلُ صَالِحًا فِيْمَا تَرَكْتُۗ كَلَّا ۚ اِنَّهَا كَلِمَةٌ هُوَ قَآىِٕلُهَا ۚ وَمِنْ وَّرَاۤىِٕهِمْ بَرْزَخٌ اِلٰى يَوْمِ يُبْعَثُوْنَ 

"Hingga apabila datang kematian kepada seseorang di antara mereka, dia berkata, ‘Ya Rabb-ku, kembalikanlah aku ke dunia, agar aku dapat beramal saleh terhadap apa yang telah aku tinggalkan.’ Sekali-kali tidak! Sesungguhnya itu hanyalah perkataan yang diucapkannya saja. Dan di hadapan mereka ada barzakh sampai hari mereka dibangkitkan." 

(QS. Al-Mu’minun: 99-100) 

Betapa banyak orang yang ketika ajalnya tiba, mereka berharap diberi kesempatan kedua untuk memperbaiki amalnya. Namun Allah telah menegaskan bahwa tidak ada jalan kembali. Oleh karena itu, gunakanlah sisa umur ini dengan sebaik-baiknya. 

Allah Subhanahu wa Ta’ala memerintahkan kita agar berlomba-lomba dalam melakukan amal shalih dan kebaikan, baik untuk kehidupan dunia maupun akhirat. 

Allah berfirman: 

وَسَارِعُوْۤا اِلٰى مَغْفِرَةٍ مِّنْ رَّبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمٰوٰتُ وَالْاَرْضُ اُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِيْنَ 

"Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi, yang disediakan bagi orang-orang yang bertakwa." 

(QS. Ali Imran: 133) 

Berlomba-lomba dalam kebaikan adalah tanda orang-orang beriman yang tidak menyia-nyiakan waktu mereka untuk hal-hal yang tidak bermanfaat. 

Salah satu musibah terbesar bagi seseorang adalah meninggalkan dunia dalam keadaan menyesal karena tidak memanfaatkan waktunya untuk beribadah dan berbuat kebaikan. 

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: 

نِعْمَتَانِ مَغْبُوْنٌ فِيْهِمَا كَثِيْرٌ مِنَ النَّاسِ: الصِّحَّةُ وَالْفَرَاغُ 

"Ada dua nikmat yang banyak manusia tertipu di dalamnya: nikmat sehat dan waktu luang." 

(HR. Bukhari no. 6412) 

Banyak orang yang tidak menyadari betapa berharganya kesehatan dan waktu luang, hingga mereka kehilangan keduanya. Oleh karena itu, sebelum datangnya sakit atau kesibukan yang menghalangi amal ibadah, manfaatkanlah setiap waktu yang tersisa untuk mendekatkan diri kepada Allah. 

Seseorang yang mengisi hidupnya dengan amal shalih, maka Allah akan memberkahi hidupnya, baik di dunia maupun di akhirat. 

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman: 

مَنْ عَمِلَ صَالِحًا مِنْ ذَكَرٍ أَوْ أُنْثٰى وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهُ حَيٰوةً طَيِّبَةً وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ أَجْرَهُمْ بِأَحْسَنِ مَا كَانُوا يَعْمَلُوْنَ 

"Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka Kami pasti akan memberikan kepadanya kehidupan yang baik, dan Kami akan memberi balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan." 

(QS. An-Nahl: 97) 

Hidup yang berkah bukanlah tentang panjangnya umur, tetapi tentang bagaimana seseorang mengisinya dengan kebaikan dan ketaatan kepada Allah. 

Maka, jadikan sisa umur kita yang ada untuk mendekatkan diri kepada Allah sebelum ajal menjemput. Kita harus berlomba-lomba dalam kebaikan dan jangan pernah menunda-nunda amal shalih. Jangan sampai penyesalan datang di akhir hayat karena menyia-nyiakan waktu yang Allah berikan. Hidup yang baik adalah hidup yang dipenuhi dengan amal shalih. Semoga kita semua bisa mengisi setiap detik yang tersisa dengan perbuatan yang diridhai-Nya dan meraih keberkahan dalam hidup. Aamiin. 

Toko grosir kitab online - Nahwu Wadhih  - Fikar Store 

admin
Admin