My Blog

  • 21-01-2025

Kunci Kebahagiaan Hati adalah Dengan Bersyukur dan Bersabar

Kitab tashrif -  Dalam kehidupan ini, hanya ada dua kemungkinan yang kita hadapi: nasib baik atau nasib buruk. Hal ini merupakan konsekuensi dari takdir baik dan takdir buruk yang telah ditetapkan oleh Allah ﷻ, sebagaimana yang menjadi pilar keenam dalam rukun iman. Oleh karena itu, sebagai seorang mukmin, kita hanya perlu memiliki dua sikap dalam menjalani kehidupan ini: bersyukur saat mendapatkan kebaikan dan bersabar saat menghadapi ujian. 

Sikap ini adalah kunci utama agar kita selalu berada dalam kebaikan, sebagaimana disabdakan oleh Rasulullah ﷺ yang artinya: 

“Sungguh menakjubkan perkara seorang mukmin! Sesungguhnya seluruh perkaranya adalah baik baginya, dan itu tidak dimiliki oleh siapa pun selain orang mukmin: Jika ia mendapatkan kesenangan, ia bersyukur, maka itu baik baginya. Jika ia ditimpa musibah, ia bersabar, maka itu pun baik baginya.” 

(HR. Muslim no. 2999). 

Hadits ini menunjukkan bahwa seorang Muslim selalu berada dalam kebaikan, baik dalam keadaan lapang maupun sempit. 

Ketika Allah ﷻ memberikan nikmat kepada kita, baik dalam bentuk kesehatan, harta, keluarga, atau kebahagiaan, maka kita wajib bersyukur. Bersyukur bukan hanya dengan ucapan "Alhamdulillah", tetapi juga dengan menjaga nikmat tersebut dalam kebaikan, menggunakannya untuk hal yang bermanfaat, serta tidak menyia-nyiakannya. 

Allah ﷻ berfirman: 

وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ 

“Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, ‘Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Aku akan menambah (nikmat) kepadamu; tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.’” 

(QS. Ibrahim: 7). 

Ayat ini menegaskan bahwa semakin kita bersyukur, semakin Allah ﷻ menambah nikmat kepada kita. Oleh karena itu, ketika kita mendapatkan kebaikan, kita harus senantiasa berharap agar Allah ﷻ terus menambah nikmat tersebut dengan terus memperbaiki diri dan meningkatkan amal ibadah. 

Tidak ada manusia yang hidup tanpa ujian. Allah ﷻ menguji manusia dengan berbagai cobaan, baik dalam bentuk kehilangan, kesulitan, atau penderitaan. Namun, sebagai seorang mukmin, kita harus yakin bahwa setiap kesulitan pasti ada kemudahan yang menyertainya. 

Allah ﷻ berfirman: 

فَإِنَّ مَعَ ٱلْعُسْرِ يُسْرًا ۝ إِنَّ مَعَ ٱلْعُسْرِ يُسْرًا 

“Sungguh, bersama kesulitan ada kemudahan. Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan.” 

(QS. Al-Insyirah: 5-6). 

Ayat ini mengajarkan bahwa tidak ada kesulitan yang berlangsung selamanya. Setiap ujian yang datang akan diiringi dengan kemudahan dari Allah ﷻ. Oleh karena itu, ketika kita menghadapi cobaan, kita harus tetap bersabar dan yakin bahwa pertolongan Allah akan segera datang. 

Rasulullah ﷺ juga mengingatkan dalam haditsnya: 

"Ketahuilah, bahwa pertolongan datang bersama kesabaran, kelapangan datang setelah kesulitan, dan sesungguhnya setelah kesulitan ada kemudahan." (HR. Ahmad, no. 2800) 

Sikap sabar ini bukan hanya sekadar menahan diri, tetapi juga terus berusaha mencari solusi dan tidak berputus asa dari rahmat Allah 

Dalam menghadapi kehidupan, kita hanya boleh memilih satu pola pikir, yaitu berprasangka baik kepada Allah. Seorang mukmin harus selalu yakin bahwa apa pun yang Allah tetapkan adalah yang terbaik untuk dirinya. 

Allah ﷻ berfirman dalam hadits qudsi: 

أَنَا عِندَ ظَنِّ عَبْدِي بِي 

“Aku sesuai dengan prasangka hamba-Ku kepada-Ku.” 

(HR. Bukhari no. 7405; Muslim no. 2675). 

Jika kita berpikir positif bahwa Allah akan memberikan kemudahan setelah kesulitan, maka itulah yang akan terjadi. Sebaliknya, jika kita berprasangka buruk, maka hal itu bisa menjadi kenyataan. 

Seorang Muslim harus memiliki dua sikap utama dalam menghadapi kehidupan: bersyukur ketika mendapatkan kebaikan dan bersabar ketika menghadapi kesulitan. Dengan kedua sikap ini, kita akan selalu berada dalam kebaikan, sebagaimana yang diajarkan oleh Rasulullah ﷺ. 

Saat kondisi kita baik, kita berharap agar Allah ﷻ terus menambah nikmat-Nya. Namun, ketika kita diuji, kita harus yakin bahwa ujian itu sementara dan Allah ﷻ pasti akan memberikan jalan keluar. 

Semoga kita termasuk hamba-hamba yang selalu bersyukur dan bersabar dalam menjalani kehidupan ini. Aamiin. 

Allahu Ta’ala a’lam bish-shawab. 

Toko grosir kitab online - kitab tashrif - fikar store      

admin
Admin