My Blog

  • 02-05-2024

Kunci Doa Terkabul Ketika Dalam Kesulitan Adalah Berdoa Ketika Dalam Keadaan Senang

Dalam kehidupan ini, kita sering dihadapkan pada situasi sulit yang menguji keteguhan iman dan kesabaran kita. Dalam momen-momen tersebut, doa menjadi sandaran hati yang paling kuat. Namun, bagaimana agar doa kita dikabulkan saat kita benar-benar membutuhkannya? Sebuah hadits Nabi Muhammad shalallahu alaihi wa sallam memberikan kita penerangan yang berharga.  

Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam bersabda, 

shollallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda : 

‏من سره أن يستجيب اللهُ له عند الشَّدائدِ والكُرَبِ ، فلْيُكثِرِ الدعاء في الرخاءِ 

“Barangsiapa yang suka do’anya diijabah saat susah maka hendaklah ia memperbanyak do’a saat senang.” (HR. Tirmidzi dishahihkan Syaikh Al Bani) 

Hadits ini mengajarkan kita bahwa memperbanyak doa saat senang bukan hanya tanda syukur, tetapi juga persiapan untuk saat-saat sulit yang mungkin kita hadapi. Ini adalah strategi spiritual yang bijaksana; membangun hubungan dengan Allah Azza wa jalla saat kita merasa aman dan nyaman, sehingga ketika kesulitan datang, kita sudah memiliki fondasi spiritual yang kuat. 

Memperbanyak doa ketika dalam keadaan senang merupakan sebuah bentuk seorang hamba yang banyak mengingat Allah, bersyukur, dan beristighfar atas dosa serta kekurangan yang telah telah dia lakukan. Ini menunjukkan pentingnya dzikir dan syukur dalam kehidupan sehari-hari, tidak hanya dalam doa formal yang dilakukan sehari-hari, tetapi juga dalam setiap aspek kehidupan kita. 

Doa yang kita panjatkan dalam keadaan senang mencerminkan keimanan kita yang sejati. Ini menunjukkan bahwa kita tidak hanya mengingat Allah saat membutuhkan, tetapi juga saat kita merasa cukup dan bahagia yang merupakan refleksi sebuah rasa syukur. Dengan demikian, ketika kita berdoa dalam kesulitan, kita melakukannya atas dasar hubungan yang telah terjalin kuat, bukan sebagai panggilan darurat yang tiba-tiba. 

Selain itu terdapat sebuah hadist mulia ketika kita dalam kesulitan, kita disunnahkan untuk membaca doa tersebut,  

وَعَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا : أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – كَانَ يَقُوْلُ عِنْدَ الكَرْبِ : (( لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ العَظِيمُ الحَليمُ ، لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ رَبُّ العَرْشِ العَظِيْمِ ، لاَ إلهَ إِلاَّ اللهُ رَبُّ السَّمَاوَاتِ، وَرَبُّ الأَرْضِ، وَرَبُّ العَرْشِ الكَرِيمِ )) مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ . 

Dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika mengalami kesulitan, beliau mengucapkan, Tiada ilah (sesembahan) yang berhak disembah selain Allah yang Maha Agung dan Maha Santun. Tiada ilah(sesembahan) yang berhak disembah selain Allah, Rabb yang menguasai ‘arsy, yang Maha Agung. Tiada ilah(sesembahan) yang berhak disembah selain Allah – (Dia) Rabb yang menguasai langit, (Dia) Rabb yang menguasai bumi, dan (Dia) Rabb yang menguasai ‘arsy, lagi Mahamulia. (HR. Bukhari dan Muslim) [HR. Bukhari, no. 6346 dan Muslim, no. 2730] 

Begini doanya:  

لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ العَظِيمُ الحَليمُ ، لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ رَبُّ العَرْشِ العَظِيْمِ ، لاَ إلهَ إِلاَّ اللهُ رَبُّ السَّمَاوَاتِ، وَرَبُّ الأَرْضِ، وَرَبُّ العَرْشِ الكَرِيم 

Laa Ilaaha Illalloh Al-‘azhiim Al-haliim, Laa Ilaaha Illalloh Robbul ‘Arsyil ‘Azhiim. Laa Ilaaha Illalloh, Robbus Samaawaati Wa Robbul Ardhi Wa Robbul ‘Arsyil Kariim. 

Tiada ilah (sesembahan) yang berhak disembah selain Allah yang Maha Agung dan Maha Santun. Tiada ilah(sesembahan) yang berhak disembah selain Allah, Rabb yang menguasai ‘arsy, yang Maha Agung. Tiada ilah(sesembahan) yang berhak disembah selain Allah – (Dia) Rabb yang menguasai langit, (Dia) Rabb yang menguasai bumi, dan (Dia) Rabb yang menguasai ‘arsy, lagi Mahamulia 

Semoga kita dapat mengambil hikmah dari hadits yang kita bahas diatas dan menjadikan doa, dzikir, dan syukur sebagai bagian tak terpisahkan dari kehidupan kita, sehingga ketika kita berada dalam kesulitan, kita memiliki keyakinan bahwa doa-doa kita akan terkabul. Semoga bermanfaat. Aamiin. 

admin
Admin