Nahwu Wadhih - Dari Abu Hurairah radhiallahuanhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
يَنْزِلُ رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى كُلَّ لَيْلَةٍ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا حِينَ يَبْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ الآخِرُ يَقُولُ مَنْ يَدْعُونِى فَأَسْتَجِيبَ لَهُ مَنْ يَسْأَلُنِى فَأُعْطِيَهُ مَنْ يَسْتَغْفِرُنِى فَأَغْفِرَ لَهُ
“Rabb kita tabaroka wa ta’ala turun ke langit dunia ketika tersisa sepertiga malam terakhir. Lantas Dia berfirman, “Siapa saja yang berdo’a kepada-Ku, maka akan Aku kabulkan. Siapa yang meminta kepada-Ku, maka akan Aku beri. Siapa yang meminta ampunan kepada-Ku, maka akan Aku ampuni.” (HR. Bukhari no. 1145 dan Muslim no. 758).
Di keheningan malam, ketika banyak mata terpejam dalam lelap, ada saat istimewa yang Allah azza wa jalla anugerahkan kepada hamba-hamba-Nya yang berjaga. Dari hadist yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah tersebut menegaskan bahwa pada sepertiga malam terakhir, Rabb kita yang Maha Tinggi dan Maha Suci, turun ke langit dunia. Ini adalah waktu di mana doa-doa dipanjatkan, harapan disampaikan, dan pengampunan diharapkan. Dan di saat itu pula rahmat-Nya terbentang luas.
“Siapa saja yang berdo’a kepada-Ku, maka akan Aku kabulkan.” Firman ini mengajak kita untuk memanfaatkan waktu tersebut dalam berkomunikasi dengan Pencipta kita yang maha mulia. Ini adalah undangan terbuka dari Allah subhanahu wa ta’ala untuk meminta, berdialog, dan memohon segala yang kita inginkan dan butuhkan.
“Siapa yang meminta kepada-Ku, maka akan Aku beri.” Allah azza wa jalla menjanjikan pemberian kepada mereka yang meminta. Tidak ada yang terlalu besar atau terlalu kecil untuk Dia yang Maha Kuasa. Setiap permintaan, dari yang paling duniawi hingga yang paling rohani, adalah penting di mata-Nya.
“Siapa yang meminta ampunan kepada-Ku, maka akan Aku ampuni.” Pengampunan adalah hadiah yang tak ternilai dari Allah azza wa jalla. Di saat-saat akhir malam, ketika dunia terlelap, Allah azza wa jalla membuka pintu rahmat-Nya untuk mengampuni dosa-dosa kita, sebesar apapun itu.
Hadits ini bukan hanya tentang doa, tetapi juga tentang hubungan kita dengan Allah azza wa jalla. Ini adalah tentang kepercayaan bahwa Allah maha mendengar, Allah sangat peduli pada kita, dan Allah akan akan menjawab doa kita. Ini adalah tentang keyakinan bahwa tidak ada yang lebih baik daripada doa yang tulus di saat sepertiga malam terakhir, yaitu disaat sahur.
Mari kita manfaatkan momen-momen berharga ini untuk mendekatkan diri kepada Allah azza wa jalla, memperbaiki hubungan kita dengan-Nya, dan memperbaharui komitmen kita dalam menjalani hidup sesuai dengan ajaran-Nya. Semoga kita semua diberkahi dengan kekuatan untuk bangun di sepertiga malam terakhir, memanfaatkan waktu yang sangat berharga ini untuk berdoa, meminta, dan memohon pengampunan.
Maka jangan sampai kita melewatkan momen yang Allah ta’ala berikan kepada kita semua untuk berdoa, mohon ampun dan memperbanyak zikir. Semoga artikel ini dapat memberikan inspirasi dan motivasi untuk lebih menghargai waktu-waktu istimewa yang Allah azza wa jalla berikan kepada kita terutama saat sepertiga malam atau saat sahur.
kitab Nahwu Wadhih - Fikar Store