Nahwu Wadhih - Hidup di dunia adalah ujian. Setiap manusia pasti akan diuji sesuai dengan kadar keimanannya. Semakin tinggi iman seseorang, semakin besar pula ujian yang akan dihadapinya. Namun, janganlah menganggap ujian sebagai hukuman, karena sejatinya cobaan adalah tanda kasih sayang Allah kepada hamba-Nya.
Pernahkah kita bertanya, siapa yang mendapatkan ujian paling berat? Rasulullah ﷺ telah memberikan jawabannya dalam sebuah hadits:
عَنْ مُصْعَبِ بْنِ سَعِيدٍ، عَنْ أَبِيهِ، قَالَ: قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ، أَيُّ النَّاسِ أَشَدُّ بَلَاءً؟ قَالَ: "الْأَنْبِيَاءُ، ثُمَّ الْأَمْثَلُ فَالْأَمْثَلُ، فَيُبْتَلَى الرَّجُلُ عَلَى حَسَبِ دِينِهِ، فَإِنْ كَانَ فِي دِينِهِ صُلْبًا، اشْتَدَّ بَلَاؤُهُ، وَإِنْ كَانَ فِي دِينِهِ رِقَّةٌ، ابْتُلِيَ عَلَى قَدْرِ دِينِهِ، فَمَا يَبْرَحُ الْبَلَاءُ بِالْعَبْدِ، حَتَّى يَتْرُكَهُ يَمْشِي عَلَى الْأَرْضِ وَمَا عَلَيْهِ خَطِيئَةٌ
"Wahai Rasulullah, manusia manakah yang paling berat ujiannya?" Beliau ﷺ menjawab, 'Para Nabi, kemudian yang semisalnya dan semisalnya lagi. Seseorang akan diuji sesuai dengan kondisi agamanya. Apabila agamanya begitu kuat (kokoh), maka semakin berat pula ujiannya. Apabila agamanya lemah, maka ia akan diuji sesuai dengan kualitas agamanya. Seorang hamba senantiasa akan mendapatkan cobaan hingga dia berjalan di muka bumi dalam keadaan bersih dari dosa.'"
(HR. Tirmidzi no. 2398, Ibnu Majah no. 4024, Ahmad 1/185. Shahih menurut Al-Albani dalam Shahih At-Targhib wa At-Tarhib no. 3402)
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah pernah berkata:
"Cobaan yang semakin berat akan senantiasa menimpa seorang mukmin yang shalih untuk meninggikan derajatnya dan agar ia semakin mendapatkan ganjaran yang besar."
(Al-Istiqomah, 2/260)
Begitu pula beliau berkata:
"Allah akan memberikan cobaan terberat bagi setiap orang mukmin yang sempurna imannya."
(Qo’idah fil Mahabbah, hal. 150)
Semakin tinggi keimanan seseorang, semakin besar pula ujian yang akan ia hadapi. Namun, ujian itu bukanlah bentuk hukuman, melainkan cara Allah untuk meningkatkan derajat seorang hamba di sisi-Nya.
Cobaan dalam hidup bukanlah tanda kebencian Allah, tetapi justru tanda kasih sayang-Nya. Rasulullah ﷺ bersabda:
إِنَّ عِظَمَ الْجَزَاءِ مَعَ عِظَمِ الْبَلَاءِ وَإِنَّ اللَّهَ إِذَا أَحَبَّ قَوْمًا ابْتَلاَهُمْ فَمَنْ رَضِيَ فَلَهُ الرِّضَا وَمَنْ سَخِطَ فَلَهُ السَّخَطُ
"Sesungguhnya balasan terbesar sebanding dengan ujian yang berat. Jika Allah mencintai suatu kaum, maka Allah akan memberikan cobaan kepada mereka. Barangsiapa ridha, maka Allah pun ridha. Dan barangsiapa murka, maka baginya murka Allah."
(HR. Tirmidzi no. 2396, dari Anas bin Malik. Hadits hasan shahih menurut Al-Albani)
Maka, janganlah menganggap cobaan sebagai tanda kemurkaan Allah, tetapi sebaliknya, itu adalah bukti cinta-Nya kepada kita.
Allah menjanjikan pahala yang tak terhingga bagi orang yang bersabar dalam menghadapi ujian. Dalam Al-Qur’an, Allah berfirman:
إِنَّمَا يُوَفَّى ٱلصَّـٰبِرُونَ أَجْرَهُم بِغَيْرِ حِسَابٍ
"Sesungguhnya orang-orang yang bersabar, ganjaran bagi mereka adalah tanpa hisab (tak terhingga)."
(QS. Az-Zumar: 10)
Ibnu Katsir dalam tafsirnya menjelaskan bahwa pahala kesabaran tidak bisa dihitung dan ditimbang. Allah akan memberikan balasan yang luar biasa, bahkan melebihi apa yang bisa kita bayangkan.
Makna sabar bukan sekadar menahan diri, tetapi lebih dari itu. Ibnul Qayyim rahimahullah berkata:
فَالصَّبْرُ حَبْسُ النَّفْسِ عَنِ الجَزْعِ وَاللَِّسَانِ عَنِ التَّشَكِّي، وَالجَوَارِحِ عَنْ لَطْمِ الخُدُوْد وَشَقِّ الثِيَابِ وَنَحْوِهِمَا
"Sabar adalah menahan diri dari menggerutu, menahan lisan dari mengeluh, dan menahan anggota badan dari menampar pipi, merobek-robek baju dan perbuatan tidak sabar lainnya."
(‘Iddatush Shobirin, hal. 7)
Maka, sabar itu ada dalam tiga bentuk:
-Menahan hati dari perasaan kecewa dan berburuk sangka kepada Allah.
-Menahan lisan dari keluhan dan kata-kata yang tidak pantas.
-Menahan anggota badan dari perbuatan tidak terpuji, seperti menyakiti diri sendiri atau merusak sesuatu.
Sabar bukanlah pasrah tanpa usaha, tetapi tetap istiqamah dalam menjalankan ketaatan kepada Allah meskipun dalam keadaan sulit.
Maka, bersabarlah dalam menghadapi setiap ujian. Ketahuilah bahwa Allah tidak akan membiarkan hambanya dalam kesulitan tanpa memberikan pertolongan. Setiap cobaan yang kita hadapi adalah jembatan menuju derajat yang lebih tinggi di sisi Allah.
Semoga Allah memberi kita taufik dan kekuatan dalam menghadapi setiap ujian.
Toko grosir kitab online - Nahwu Wadhih - Fikar Store