My Blog

  • 08-08-2024

Kembalinya Terasingkan Islam di Akhir Zaman

Al-arabiyah linnasyiin -  Mari kita renungkan sebuah hadits dari Rasulullah Shalallahu alaihi wa sallam yang menggambarkan kondisi Islam di awal kemunculannya dan di akhir zaman. Beliau Shalallahu alaihi wa sallam bersabda: 

بدأ الإسلام غريباً وسيعود غريباً كما بدأ فطوبى للغرباء 

"Islam muncul dalam keadaan asing dan akan kembali dalam keadaan asing, maka beruntunglah orang-orang yang asing." (HR. Muslim) 

Hadits ini menjelaskan bahwa Islam dimulai dalam keadaan asing, sebagaimana ketika awal mula muncul di Mekkah dan Madinah. Pada masa itu, Islam tidak dikenal oleh banyak orang dan hanya sedikit yang mengamalkannya. Namun, seiring waktu, Islam mulai tersebar luas, dan banyak orang yang masuk Islam, sehingga Islam menjadi dominan di atas agama-agama lainnya. 

Kemudian, Rasulullah Shalallahu alaihi wa sallam mengingatkan kita bahwa di akhir zaman, Islam akan kembali menjadi asing, seperti awal kemunculannya. Pada masa tersebut, hanya sedikit orang yang mengenal Islam dengan baik dan mengamalkannya sesuai dengan syariat yang sebenarnya. Mereka yang tetap teguh berpegang pada ajaran Islam di tengah kondisi seperti ini dianggap asing. 

Maka beruntunglah Orang-orang yang Asing 

Rasulullah Shalallahu alaihi wa sallam juga memberikan kabar gembira bagi orang-orang yang tetap teguh dalam keimanan mereka: 

فطوبى للغرباء 

"Maka beruntunglah bagi orang-orang yang asing." (HR. Muslim) 

Dalam riwayat lain, Rasulullah Shalallahu alaihi wa sallam menjelaskan siapa yang dimaksud dengan orang-orang yang asing (al-Ghuraba): 

قيل يا رسول الله ومن الغرباء؟ فقال: الذين يصلحون إذا فسد الناس 

"Rasulullah Shalallahu alaihi wa sallam ditanya, 'Wahai Rasulullah, siapa yang asing itu (al-Ghuraba)?' Rasulullah Shalallahu alaihi wa sallam Menjawab: 'Yaitu orang-orang yang mengadakan perbaikan di tengah manusia yang berbuat kerusakan.' " 

Dan dalam lafadz yang lain:  

هم الذين يصلحون ما أفسد الناس من سنتي 

"Mereka adalah orang-orang yang memperbaiki sunnahku yang dirusak manusia." 

Hadist ini mengingatkan kita semua untuk selalu teguh dalam menjaga dan mengamalkan kemurnian ajaran Islam, meskipun di tengah-tengah masyarakat yang mungkin tidak lagi mengenal atau mengamalkannya dengan benar. Kita harus menjadi al-Ghuraba, orang-orang yang asing, yang tetap berpegang teguh pada ajaran Rasulullah Shalallahu alaihi wa sallam yang murni dan memperbaiki kerusakan yang dilakukan oleh manusia terhadap sunnah beliau. 

Kita hidup di zaman yang penuh dengan tantangan dan godaan dalam keterasingan di atas nilai-nilai Islam yang murni, di mana nilai-nilai Islam sering kali terabaikan dan diputarbalikkan, pendustah dianggap benar dan penegak sunnah dianggap orang sesat. Namun, kita harus tetap optimis dan berusaha walaupun menjadi bagian dari keterasingan, dengan tetap mempelajari ilimu-ilmu agama Islam yang murni yang bersumber dari Al-Quran dan As-Sunnah berdasarkan pemahaman para sahabat. Karena ini satu-satunya jalan keselamatan. 

Kita memohon kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala agar menjadikan kita diampuni dan bagian dari orang-orang yang selamat dan diridhai oleh Allah ta’ala, orang-orang yang memperbaiki dan menjaga kemurnian ajaran Islam di tengah-tengah kerusakan. Semoga Allah selalu memberikan kita kekuatan, keteguhan, dan keikhlasan dalam beribadah dan beramal shalih. Aamiin. 

Kitab Bahasa Arab - Arabiyah linnasyiin – Fikar store 

admin
Admin