Nahwu Wadhih - Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering dihadapkan pada berbagai masalah yang membutuhkan penyelesaian. Artikel ini akan membahas pentingnya kebijaksanaan dalam menangani masalah tersebut, dengan mengambil inspirasi dari ajaran Islam dan kisah Nabi Ya’qub 'alaihissalam.
Kebijaksanaan dalam menempatkan masalah pada tempatnya adalah suatu bentuk kematangan emosional dan intelektual yang memungkinkan seseorang untuk menghadapi tantangan dengan cara yang paling efektif. Ini melibatkan pemahaman dan kepekaan terhadap situasi yang dihadapi, mengidentifikasi solusi yang paling tepat, dan menangani masalah secara langsung dengan pihak yang terlibat. Kebijaksanaan juga berarti memiliki ketahanan emosional untuk tidak terbawa emosi dan menggunakan diskresi dalam menebarkan informasi tentang masalah tersebut, terutama di ruang publik seperti media sosial.
Bagi yang seorang muslim yang beriman, kebijaksanaan termasuk memohon petunjuk dan pertolongan kepada Allah Ta’ala, mencari solusi yang bermanfaat bagi diri sendiri juga orang lain. Dengan demikian, kebijaksanaan mencerminkan kemampuan untuk bertindak dengan pertimbangan yang matang dan bertanggung jawab dalam setiap situasi.
Menyelesaikan masalah dengan bijaksana. Kebijaksanaan adalah kunci dalam menyelesaikan masalah. Ketika kita memiliki masalah dengan seseorang, langkah pertama adalah mencari inti permasalahannya. Setelah itu, kita harus berusaha menyelesaikannya secara langsung dengan orang tersebut. Pendekatan ini tidak hanya membantu menyelesaikan masalah dengan lebih efektif tetapi juga menghindari penyebaran masalah yang tidak perlu.
Menghindari membuat masalah yang Tidak Perlu, Sering kali, kita tergoda untuk menceritakan masalah kita kepada orang lain. Namun, hal ini bisa menimbulkan lebih banyak masalah daripada solusi. Bijaksana berarti mengetahui kapan harus berbicara dan kapan harus diam. Kita harus berhati-hati untuk tidak menceritakan masalah kita di media sosial atau kepada orang yang tidak terkait, karena hal ini dapat menyebabkan masalah menjadi lebih rumit dan membuat masalah baru.
Meminta Petunjuk dan Pertolongan Allah ta’ala dalam menghadapi masalah. Kita diajarkan untuk meminta petunjuk dan pertolongan kepada Allah. Doa dan tawakal kepada Allah dapat membantu kita menemukan solusi yang terbaik. Kisah Nabi Ya’qub 'alaihissalam, yang menghadapi kesedihan karena kehilangan putranya Yusuf, mengajarkan kita untuk mengadukan kesusahan hanya kepada Allah, seperti yang tercantum dalam QS Yusuf ayat 86
قَالَ اِنَّمَآ اَشْكُوْا بَثِّيْ وَحُزْنِيْٓ اِلَى اللّٰهِ وَاَعْلَمُ مِنَ اللّٰهِ مَا لَا تَعْلَمُوْنَ
“Dia (Ya‘qub) menjawab, “Hanya kepada Allah aku mengadukan kesusahan dan kesedihanku. Aku mengetahui dari Allah apa yang tidak kamu ketahui.”
Coba bayangkan anda punya puzzle yang rumit. Kebijaksanaan itu layaknya menemukan tempat yang pas untuk setiap kepingan puzzle itu. Jadi, ketika menghadapi masalah, jauhi rasa panik dari dalam hati atau bingung. Cobalah bersikap tenang, pikirkan baik-baik, dan cari solusi yang sesuai. Kalau masalahnya dengan orang lain, bicarakan langsung pada orang yang bersangkutan. Kita tidak perlu bercerita ke semua orang atau posting di media sosial, karena akan membuat masalah tambah runyam. Dan ingat, berdoalah kepada Allah Ta’ala. Jadi, kebijaksanaan merupakan teguh dan sabar dalam menghadapi masalah, cari solusi yang tepat, dan jangan buat masalah jadi tambah besar.
Kebijaksanaan dalam menempatkan masalah pada tempatnya adalah prinsip yang penting dalam kehidupan seorang muslim. Dengan mengikuti prinsip ini, kita dapat menyelesaikan masalah dengan cara yang lebih baik dan mendapatkan ketenangan hati. Semoga artikel ini dapat memberikan inspirasi bagi kita untuk selalu bertindak dengan bijaksana dan memohon petunjuk serta pertolongan Allah dalam setiap langkah kita.
kitab Nahwu Wadhih - Fikar Store