Grosir kitab arab online – Di tengah banyaknya pemikiran-pemikiran yang ada saat ini, setiap kelompok mengklaim dirinya bahwa kelompok mereka paling benar dan bahkan ada yang berani menyatakan bahwa kebenaran bersifat semu dan relatif, padahal tidak demikian karena kebenaran hanya milik Allah. Allah subahanahu wa ta’ala telah menjelaskan kebenaran melalui kitab-Nya dan bimbingan nabi-Nya ﷺ yang telah jelas wahyu diturunkan kepada nabi-Nya kepada umat manusia untuk menjelasakan kebenaran. Sehingga sudah jelas dapat dikatakan yang paling memahami Al-Qur’an adalah nabi Muhammad ﷺ dan apa yang beliau salallahu alaihi wasallam adalah kebenaran. Karena jika tidak maka akan menyelisihi kebenaran.
Mengikuti kebenaran adalah berpegang teguh dengan Al-Qur’an dan As-Sunnah, Allah azza wa jalla berfirman:
وَاعْتَصِمُوْا بِحَبْلِ اللّٰهِ جَمِيْعًا وَّلَا تَفَرَّقُوْا ۖ
“Dan berpeganglah kamu kepada tali (agama) Allah, dan jaganlah kamu bercerai-berai” (Ali-Imran - 3:103)
Allah ta’ala juga berfirman:
وَاَنَّ هٰذَا صِرَاطِيْ مُسْتَقِيْمًا فَاتَّبِعُوْهُ ۚوَلَا تَتَّبِعُوا السُّبُلَ فَتَفَرَّقَ بِكُمْ عَنْ سَبِيْلِهٖ ۗذٰلِكُمْ وَصّٰىكُمْ بِهٖ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَ
Sungguh, inilah jalan-Ku yang lurus, maka ikutilah! Jangan kamu ikuti jalan-jalan (yang lain) sehingga mencerai-beraikanmu dari jalan-Nya. Demikian itu Dia perintahkan kepadamu agar kamu bertakwa. (Al-An'am - 6:153)
Allah ta’ala juga berfirman:
وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَالرَّسُولَ فَأُولَئِكَ مَعَ الَّذِينَ أَنْعَمَ اللَّهُ عَلَيْهِمْ مِنَ النَّبِيِّينَ وَالصِّدِّيقِينَ وَالشُّهَدَاءِ وَالصَّالِحِينَ وَحَسُنَ أُولَئِكَ رَفِيقً
“Barangsiapa yang menaati Allah dan rasul, maka mereka itulah orang-orang yang akan bersama dengan kaum yang diberikan kenikmatan oleh Allah, yaitu para nabi, shiddiqin, syuhada’ dan shalihin. Dan mereka itu adalah sebaik-baik teman.” (QS. an-Nisaa’: 69).
Dan Allah ta’ala juga berfirman:
وَمَنْ يُشَاقِقِ الرَّسُولَ مِنْ بَعْدِ مَا تَبَيَّنَ لَهُ الْهُدَى وَيَتَّبِعْ غَيْرَ سَبِيلِ الْمُؤْمِنِينَ نُوَلِّهِ مَا تَوَلَّى وَنُصْلِهِ جَهَنَّمَ وَسَاءَتْ مَصِيرًا
“Barangsiapa yang menentang rasul setelah jelas baginya petunjuk dan dia mengikuti jalan selain orang-orang yang beriman, maka Kami akan membiarkan dia terombang-ambing dalam kesesatan yang dia pilih, dan Kami akan memasukkannya ke dalam Jahannam, dan sesungguhnya Jahannam itu adalah seburuk-buruk tempat kembali.” (QS. an-Nisaa’: 115).
Rasulullah salallahu alaihi wa sallam bersabda:
تَرَكْتُ فِيْكُمْ أَمْرَيْنِ لَنْ تَضِلُّوْا مَا تَمَسَّكْتُمْ بِهِمَا : كِتَابَ اللهِ وَ سُنَّةَ رَسُوْلِهِ
“Aku telah tinggalkan kepada kamu dua perkara. Kamu tidak akan sesat selama berpegang kepada keduanya, (yaitu) Kitab Allah dan Sunnah Rasul-Nya.” (HR. Malik; Al-Hakim, Al-Baihaqi, Ibnu Nashr, Ibnu Hazm. Hadits ini disahihkan oleh Syaikh Salim Al-Hilali di dalam At-Ta’zhim wa Al-Minnah fi Al-Intishar As-Sunnah, hlm. 12-13).
Dari dalil-dalil di atas disebutkan bahwasanaya kita diperintahkan untuk bersatu dan berpegang teguh pada tali agama Allah subhanahu wa ta’ala dan kita dilarang bercerai-berai dengan mengikuti apa yang telah Allah turunkan (tetapkan) yaitu Al-qu’an dan As-Sunnah. Sehingga dapat dikatakan dengan mengikuti dan berpegang teguh pada Al-Qur’an dan As-Sunnah, bersatu di atas Al-Quran dan As-Sunnah dalam setiap saat dan setiap keadaan. Grosir kitab Arab online
Kita dilarang untuk berpecah belah karena jika berpecah belah berarti memisahkan diri dari al-jama’ah kaum muslimin dan berentangan dengan apa yang Allah perintahkan. Perpecahan bukanlah bagian dari berpegang teguh pada tali agama Allah azza wa jalla, karena jika berpegang teguh dapat mengakibatkan perpecahan maka Allah tidak akan memerintahkan untuk berpegang teguh.
Jika kita memperlebar pembahasan “berpegang teguh pada Al-Qur’an dan As-Sunnah maka sudah jelas bahwa yang paling pertama memahami dan paling benar cara beragamanya adalah para sahabat. Menurut ibnu katsir yang dimaksud sahabat Nabi salallahu alaihi wa sallam adalah orang yang melihat Rasulullah salallahu alaihi wa sallam dalam keadaaan islam meskipun tidak dalam waktu yang lama atau Rasulullah tidak bertemu ia sama sekali, yang meriwayatkan hadist-hadist nabi salallahu alaihi wa sallam. Dan Allah subhanahu wa ta’ala memberikan pujian kepada para sahabat dalam Al-Qur’an:
وَالسّٰبِقُوْنَ الْاَوَّلُوْنَ مِنَ الْمُهٰجِرِيْنَ وَالْاَنْصَارِ وَالَّذِيْنَ اتَّبَعُوْهُمْ بِاِحْسَانٍۙ رَّضِيَ اللّٰهُ عَنْهُمْ وَرَضُوْا عَنْهُ وَاَعَدَّ لَهُمْ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ تَحْتَهَا الْاَنْهٰرُ خٰلِدِيْنَ فِيْهَآ اَبَدًا ۗذٰلِكَ الْفَوْزُ الْعَظِيْمُ
Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) di antara orang-orang Muhajirin dan Ansar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah rida kepada mereka dan mereka pun rida kepada Allah. Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di bawahnya. Mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Itulah kemenangan yang agung. (At-Taubah/9:100)
Grosir kitab Arab online
Menurut keyakinan ahlussunnah wal jama’ah para sahabat adalah orang-orang yang adil dan paling benar jalan beragamanya dan seharusnya kita ikuti jalan beragamanya karena mereka dibimbing langsung oleh nabi Muhammad salallahu alaihi wasallam. Sahabat Nabi salallahu alaihi wa sallam , memiliki keistimewaan khusus di mata Allah Ta'ala. Mereka telah diberi anugerah yang luar biasa, kesempatan untuk bertemu dan menemani Rasulullah salallahu alaihi wa sallam. Allah Ta'ala memilih mereka untuk menemani dan membantu Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam menegakkan agama-Nya. Tentu saja, mereka yang dipilih Allah azza wa jalla memiliki kedudukan istimewa dalam dibandingkan kaum muslimin yang lain sesudahnya. Karena Allah Ta'ala tidak mungkin salah dalam memilih mereka. Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
خَيْرُ النَّاسِ قَرْنِي ثُمَّ الَّذِيْنَ يَلُوْنَهُمْ ثُمَّ الَّذِيْنَ يَلُوْنَهُمْ
“Sebaik-baik manusia ialah pada generasiku, kemudian generasi berikutnya, kemudian generasi berikutnya.” (Hadits shohih. Diriwayatkan oleh al-Bukhari, no. 3651, dan Muslim, no. 2533)
Demikian jika ingin mengikuti kebenaran maka berpegang teguhlah pada tali agama Allah subhanahu wa ta’ala yaitu Al-Qur’an dan As-Sunnah dengan mengikuti pemahaman salafusshalih yaitu para sahabat radiallahu anhu. Karena inilah jalan kebenaran dan selamanya tidak akan tersesat karenanya.
Grosir kitab Arab online – www.alfikar.com
Sumber:
rumaysho.com/33267-mau-selamat-ikuti-petunjuk-al-quran-dan-sunnah-nabi.html
almanhaj.or.id/25713-berpegang-teguh-kepada-al-quran-dan-as-sunnah.html
muslim.or.id/7201-keutamaan-para-sahabat-nabi.htm
muslim.or.id/20978-ahlus-sunnah-wal-jamaah-bukan-sekedar-pengakuan.html