Nahwu Wadhih - Dalam kehidupan ini, kita sering kali terfokus pada pencapaian duniawi yang sementara, namun Islam mengajarkan kita untuk memandang lebih jauh, menuju kehidupan akhirat yang kekal. Mari kita perhatikan hadist berikut
عَنْ أَبِي مَالِكٍ الْأَشْعَرِيِّ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، قَالَ: «إِنَّ فِي الْجَنَّةِ غُرَفًا يُرَى ظَاهِرُهَا مِنْ بَاطِنِهَا، وَبَاطِنُهَا مِنْ ظَاهِرِهَا، أَعَدَّهَا اللَّهُ لِمَنْ أَطْعَمَ الطَّعَامَ، وَأَفْشَى السَّلَامَ، وَصَلَّى بِاللَّيْلِ وَالنَّاسُ نِيَامٌ»
Dari Abu Malik Al Asy ary radhiyallahuanhu berkata: dari Nabi shalallahu alaihi wa sallam bersabda: “Sesungguhnya di surga ada kamar kamar, bagian luarnya kelihatan dari dalamnya dan bagian dalamnya kelihatan dari luarnya, Allah persiapkan bagi orang yang memberi makan orang lapar, menyebarkan salam (sering mengucapkan salam kepada orang lain) dan melaksanakan shalat malam dikala orang-orang tidur. (HR. Ibnu Hibban. 509 dalam kitab Shahih Ibni Hibban, Shahih Lighairihi, Shahih at-Targhib wa Tarhiib. 618)
Hadits yang diriwayatkan oleh Abu Malik Al-Ash’ari radhiyallahuanhu di atas memberikan kita gambaran tentang keindahan yang menanti di surga bagi mereka yang melakukan amalan-amalan tertentu dengan ikhlas.
Kamar-Kamar Surga yang Transparan
Bayangkan kamar-kamar di surga yang begitu transparan sehingga bagian luarnya dapat dilihat dari dalam dan sebaliknya. Ini adalah gambaran yang diberikan oleh Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wa sallam tentang tempat yang telah Allah siapkan bagi hamba-hamba-Nya yang shalih. Kamar-kamar ini bukan hanya struktur fisik, tetapi juga simbol dari kejernihan dan kemurnian jiwa yang telah disucikan dari dosa dan noda dunia.
Amalan-Amalan Pembuka Pintu Surga:
Tiga amalan yang disebutkan dalam hadits ini adalah kunci untuk mendapatkan kamar-kamar tersebut:
Memberi Makan Orang Lapar: Ini bukan hanya tentang memberi makan, tetapi juga tentang berbagi kebaikan dan kepedulian terhadap sesama. Setiap butir nasi yang diberikan dengan kasih sayang dapat menjadi cahaya yang menerangi jalan menuju surga.
Menyebarkan Salam: Mengucapkan salam bukan sekadar sapaan, tetapi juga doa untuk keselamatan dan kedamaian bagi orang lain. Ini mencerminkan jiwa yang damai dan hati yang bebas dari dendam.
Melaksanakan Shalat Malam: Ketika kebanyakan orang tenggelam dalam tidur, ada yang memilih untuk berdiri di hadapan Tuhannya, mencari keridhaan-Nya. Shalat malam adalah waktu ketika seorang hamba berkomunikasi secara pribadi dengan Penciptanya, memohon ampunan dan bimbingan.
Syaikh Ahmad bin Abdullah al-Hanaiy hafizhahullah menjelaskan bahwa hadits ini menggambarkan nikmat yang terus menerus dan ketenangan yang selalu ditunggu-tunggu oleh setiap muslim. Kamar-kamar di surga adalah akhir dari perjalanan panjang penuh ujian di dunia, tempat di mana setiap kelelahan akan terbayar tuntas.
Semoga kita semua diberikan kemudahan oleh Allah untuk melakukan amalan-amalan yang akan membawa kita ke kamar-kamar surga yang mengagumkan tersebut. Mari kita renungkan dan amalkan nasihat ini dalam kehidupan sehari-hari kita, agar kita dapat menjadi bagian dari mereka yang berhak atas keindahan abadi di akhirat. Wallahu a’lam.
Kitab Nahwu Wadhih - Fikar Store