Nahwu Wadhih - Sebagai manusia, tentunya seringkali ada keinginan mencari kebahagiaan dengan berbagai cara, dari mengejar kekayaan, jabatan, hingga ketenaran. Namun, kebahagiaan sejati tidak terletak pada seberapa banyak harta yang kita kumpulkan, melainkan pada sejauh mana kita mampu berpegang teguh tegak di atas kebenaran. Kebenaran itulah yang membawa kedamaian dan kebahagiaan haqiqi, baik di dunia maupun di akhirat. Hal ini hanya dapat dirasakan oleh orang yang memiliki jiwa hanif, yaitu jiwa yang condong kepada kebenaran.
Jiwa hanif adalah hati yang lurus dan bersih, selalu mencari jalan kebenaran. Orang yang memiliki jiwa hanif senantiasa mendambakan hidayah Islam yang haqiqi, yang merupakan nikmat terbesar dalam hidup. Mereka menyadari bahwa petunjuk Allah azza wa jalla adalah sumber kebahagiaan sejati.
Orang yang berjiwa hanif bagaikan kaca yang bening, mampu melihat dengan jelas perbedaan antara kebenaran dan kebathilan. Mereka tak akan tergoda oleh kesesatan atau tipu daya nikmat dunia, karena sejatinya, hatinya senantiasa terpaut kepada tauhid, keyakinan yang teguh akan keesaan Allah yang tiada sesembahan yang berhak disembah selain-Nya. Jiwa mereka selalu condong pada kebaikan dan berpegang teguh pada jalan lurus yang Allah ta’ala ridhoi.
Ciri khas orang yang Berjiwa Hanif
Berfitrah Lurus dan Berhati Bersih
Mereka adalah orang-orang yang selalu ingin mendekat kepada Allah, memelihara hati agar tetap suci dari kesyirikan, dosa, dan segala bentuk kemaksiatan.
Mencari Islam yang Hakiki
Jiwa hanif selalu haus akan kebenaran, dan mereka takut jauh dari kebenaran. Mereka terus berusaha memahami Islam yang murni, bukan hanya dengan sekadar mengikuti tradisi, tetapi melalui ilmu yang bersumber dari Al-Qur'an dan Sunnah.
Menuntut Ilmu Al-Qur'an dan As-Sunnah
Mereka haus akan ilmu, senantiasa mempelajari Al-Qur’an dan As-Sunnah, tak lupa menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Meniti Jalan Generasi Terbaik
Orang yang berjiwa hanif selalu berusaha meniti jalan yang dilalui oleh para sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. Mereka meyakini bahwa generasi sahabat adalah generasi Islam terbaik yang layak dijadikan teladan dalam kehidupan.
Takut Tergoda Rayuan Syaitan dan Kelompok Menyimpang
Jiwa hanif tidak mudah terpengaruh oleh pemikiran-pemikiran menyimpang atau ajakan syaitan yang berusaha menyesatkan manusia dari jalan yang benar.
Sesungguhnya jiwa yang hanif tidak datang dengan sendirinya. Ia harus dirawat dan dipelihara agar tetap lurus. Lalu bagaimana menjaganya?
Memperbanyak Dzikir
Mengingat Allah dengan berdzikir adalah salah satu cara untuk menjaga hati tetap tenang dan bersih. Allah ta’ala berfirman:
"Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram." (QS. Ar-Ra'd: 28)
Memperbanyak Istighfar
Jiwa manusia tidak lepas dari kesalahan, karena itu penting bagi kita untuk selalu memohon ampun kepada Allah dan berusaha memperbaiki diri.
Mencari Ilmu yang Benar
Ilmu yang benar adalah ilmu yang bersumber dari Al-Qur’an dan Sunnah. Dengan ilmu yang benar, seseorang akan semakin dekat dengan Allah dan semakin jauh dari kesesatan.
Berkumpul dengan Orang Shalih
Berteman dengan orang-orang yang saleh dapat membantu kita menjaga keteguhan iman dan semangat dalam meniti jalan kebenaran.
Jiwa hanif adalah anugerah yang harus senantiasa kita jaga dan rawat. Dengan jiwa hanif, seseorang akan mampu membedakan antara kebenaran dan kebatilan, serta berpegang teguh pada tauhid dan ajaran Islam yang murni. Itulah sumber kebahagiaan sejati, baik di dunia maupun di akhirat.
Semoga Allah senantiasa membimbing kita agar memiliki jiwa hanif dan istiqamah di atas jalan-Nya. Amin.
Kitab Nahwu Wadhih - Fikar Store