My Blog

  • 03-06-2025

Jangan Sekalipun Kau Remehkan Siksa Neraka

Nahwu Wadhih -  Surga dan neraka adalah dua tempat kembali yang Allah sediakan bagi para hamba-Nya. Namun, tidak seperti surga yang penuh kenikmatan, neraka adalah tempat kengerian dan siksa yang tak terbayangkan. Allah dan Rasul-Nya telah mengabarkan dengan tegas tentang kedahsyatan siksa neraka, agar manusia takut dan menjauhi jalan yang menuju ke sana. 

Allah Ta’ala berfirman: 

إِنَّهَا سَاءَتْ مُسْتَقَرًّا وَمُقَامًا 

Sesungguhnya (neraka) Jahanam itu seburuk-buruk tempat menetap dan tempat kediaman. 
(QS. Al-Furqan: 66) 

Tempat ini tidak cocok bahkan hanya untuk satu detik pun dihuni oleh manusia. Neraka adalah tempat kehinaan, kesengsaraan, dan siksaan yang kekal bagi mereka yang berpaling dari kebenaran. 

Allah Ta’ala menggambarkan bentuk siksaan fisik bagi penghuni neraka: 

إِنَّا أَعْتَدْنَا لِلْكَافِرِينَ سَلَاسِلَ وَأَغْلَالًا وَسَعِيرًا 

Sesungguhnya Kami telah menyediakan bagi orang-orang kafir rantai, belenggu dan neraka yang menyala-nyala.” 
(QS. Al-Insan: 4) 

Dan Allah juga berfirman: 

إِذِ الْأَغْلَالُ فِي أَعْنَاقِهِمْ وَالسَّلَاسِلُ يُسْحَبُونَ (٧١) فِي الْحَمِيمِ ثُمَّ فِي النَّارِ يُسْجَرُونَ (٧٢) 

(Yaitu) ketika belenggu dan rantai dipasang di leher mereka, lalu mereka diseret ke dalam air yang sangat panas, kemudian mereka dibakar dalam api. 
(QS. Ghafir: 71–72) 

Bayangkan, tubuh yang dibelenggu, diseret, lalu dibakar dalam nyala api yang tiada henti. Apakah masih bisa ada ketenangan di dalamnya? 

Rasulullah ﷺ bersabda: 

نَارُكُمْ هَذِهِ الَّتِي يُوقِدُ ابْنُ آدَمَ جُزْءٌ وَاحِدٌ مِنْ سَبْعِينَ جُزْءًا مِنْ حَرِّ جَهَنَّمَ 

Api kalian (di dunia) yang dinyalakan oleh anak Adam hanyalah satu bagian dari tujuh puluh bagian dari panasnya api Jahannam.” 
Mereka berkata, “Wahai Rasulullah, api dunia saja sudah cukup (panas)! 
Beliau bersabda, “Sesungguhnya api neraka lebih panas 69 kali lipat, masing-masing bagiannya seperti panasnya api dunia. 
(HR. Bukhari no. 3265 dan Muslim no. 2843) 

Jika bara api kecil saja sudah membuat kita merintih kesakitan, bagaimana dengan panas neraka yang berlipat-lipat ganda? 

Nabi ﷺ bersabda: 

إِنَّ أَهْوَنَ أَهْلِ النَّارِ عَذَابًا يَوْمَ الْقِيَامَةِ لَرَجُلٌ تُوضَعُ فِي أَخْمَصِ قَدَمَيْهِ جَمْرَةٌ يَغْلِي مِنْهَا دِمَاغُهُ، مَا يَرَى أَنَّ أَحَدًا أَشَدُّ مِنْهُ عَذَابًا، وَإِنَّهُ لَأَهْوَنُهُمْ عَذَابًا 

Orang yang paling ringan siksaannya di neraka pada hari kiamat adalah seseorang yang dikenakan dua sandal dari api neraka yang menyebabkan otaknya mendidih karena panasnya seperti air mendidih di kuali. 
Dia mengira bahwa dialah yang paling berat siksaannya, padahal dialah yang paling ringan di antara mereka. 
(HR. Muslim no. 213) 

Jika ini adalah siksaan yang paling ringan, bagaimana dengan yang lebih berat dari itu? 

Tak hanya siksaan dari segi fisik, penghuni neraka juga disiksa dengan makanan dan minuman yang menjijikkan dan menyakitkan. 

Allah Ta’ala berfirman: 

لَا يَذُوقُونَ فِيهَا بَرْدًا وَلَا شَرَابًا (٢٤) إِلَّا حَمِيمًا وَغَسَّاقًا (٢٥) 

Mereka tidak merasakan kesejukan di dalamnya dan tidak (pula mendapat) minuman, kecuali air yang mendidih dan nanah. 
(QS. An-Naba’: 24–25) 

Dan Allah berfirman: 

وَسُقُوا مَاءً حَمِيمًا فَقَطَّعَ أَمْعَاءَهُمْ 

Mereka diberi minuman dengan air yang sangat panas, sehingga usus-usus mereka terpotong karenanya. 
(QS. Muhammad: 15) 

Adapun makanannya adalah buah zaqqum, sebagaimana firman Allah: 

إِنَّ شَجَرَتَ الزَّقُّومِ (٤٣) طَعَامُ الْأَثِيمِ (٤٤) كَالْمُهْلِ يَغْلِي فِي الْبُطُونِ (٤٥) كَغَلْيِ الْحَمِيمِ (٤٦) 

Sesungguhnya pohon zaqqum itu adalah makanan orang yang banyak berdosa. 
Ia seperti kotoran minyak yang mendidih dalam perut, seperti mendidihnya air yang amat panas. 
(QS. Ad-Dukhan: 43–46) 

Masihkah Kita Meremehkan siksa Neraka? 

Setiap ayat dan hadits tentang neraka bukanlah untuk dibaca sambil lalu, tapi untuk mengguncang hati dan seharusnya membangkitkan rasa takut di hati ini kepada Allah. Rasulullah ﷺ yang paling bertakwa sekalipun sering menangis mengingat neraka. Maka bagaimana dengan kita? 

Apakah engkau masih sanggup menantang api neraka? Masihkah lidah ini ringan berdusta, ghibah, dan menyakiti orang lain? Masihkah tangan ini menulis dosa di media sosial? Masihkah mata ini menatap yang haram? 

Jangan remehkan dosa. Jangan remehkan neraka. Selagi masih ada waktu, mari kita bertaubat dengan taubat yang tulus, beramal shalih, dan memohon agar Allah menjauhkan kita dari siksa neraka. 

اللهم أجرنا من النار، اللهم أجرنا من النار، اللهم أجرنا من النار 

"Ya Allah, lindungilah kami dari api neraka…" 

Wallahu a’lam. 

Toko grosir kitab online - kitab tashrif - fikar store   

admin
Admin