My Blog

  • 04-12-2024

Jangan Sekali-kali Mencela Sesama Muslim

Kitab tashrif -  Mencela adalah perbuatan yang tampak ringan di lisan, tetapi berdampak besar di hadapan Allah Ta’ala. Rasulullah ﷺ telah memperingatkan dengan keras mengenai bahaya mencela sesama muslim, karena perbuatan ini tidak hanya merusak hubungan antar sesama, tetapi juga mendatangkan dosa besar. 

Diriwayatkan dari sahabat Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah ﷺ bersabda: 

سِبَابُ المُسْلِمِ فُسُوقٌ، وَقِتَالُهُ كُفْرٌ 
"Mencela seorang muslim adalah kefasikan (dosa besar), dan memerangi mereka adalah kekafiran." 
(HR. Bukhari no. 48 dan Muslim no. 64) 

Hadits ini menunjukkan bahwasanya mencela seorang muslim termasuk perilaku fasik, yaitu dosa besar yang merusak hubungan manusia dengan Allah dan dengan sesama. Lisan yang mencela mengandung penghinaan, dan ini tidak sesuai dengan akhlak yang diajarkan Islam. 

Islam juga memandang serius perbuatan mencela. Sahabat Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu pernah ditanya mengenai orang yang memanggil saudaranya dengan sebutan buruk seperti “Wahai orang fasik!” atau “Wahai orang jelek!”. Beliau menjawab: 

هن فواحش فيهن تعزير وليس فيهن حد 

"Itu perbuatan buruk, terdapat hukuman ta’zir (hukuman dari penguasa), namun tidak ada hukuman hadd (hukuman syar’i yang ditentukan)." 

(Diriwayatkan oleh Al-Baihaqi 8: 253, dinilai hasan oleh Al-Albani dalam Al-Irwa’ no. 2393) 

Perbuatan mencela ini, tidak diragukan lagi merupakan pelanggaran moral yang membutuhkan teguran atau hukuman dari penguasa agar pelakunya jera. 

Jangankan mencela sesama muslim, bahkan mencela binatang saja dilarang dalam Islam. Rasulullah ﷺ bersabda: 

لَا تَسُبُّوا الدِّيكَ فَإِنَّهُ يُوقِظُ لِلصَّلَاةِ 

"Janganlah kalian mencela ayam jantan, karena sesungguhnya ayam jantan itu yang membangunkan kalian untuk shalat." 

(HR. Abu Dawud no. 5101, dinilai shahih oleh Al-Albani) 

Hadits ini mengajarkan kepada kita untuk menjaga lisan dari mencela makhluk Allah, bahkan seekor ayam yang memiliki manfaat sekalipun. Ini menunjukkan betapa pentingnya memuliakan makhluk Allah dan menahan diri dari lisan yang tidak baik. 

Allah Ta’ala telah memerintahkan kita untuk menjaga hubungan baik dengan sesama muslim dan tidak saling merendahkan. Allah berfirman: 

وَقُولُوا لِلنَّاسِ حُسْنًا 

"Dan ucapkanlah kata-kata yang baik kepada manusia." 

(QS. Al-Baqarah: 83) 

Perintah ini mencakup berbicara dengan sopan, menghindari ucapan kasar, serta menahan diri dari mencela atau menyebutkan keburukan orang lain. 

Seorang muslim sejati adalah yang menjaga lisan dan tindakannya agar tidak menyakiti saudaranya. Rasulullah ﷺ bersabda: 

الْمُسْلِمُ مَنْ سَلِمَ الْمُسْلِمُونَ مِنْ لِسَانِهِ وَيَدِهِ 

"Seorang muslim adalah yang orang-orang muslim lainnya selamat dari lisan dan tangannya." 

(HR. Bukhari no. 10, Muslim no. 41) 

Hadits ini mengingatkan kita bahwa akhlak seorang muslim diukur dari sejauh mana ia mampu menahan lisannya dari menyakiti saudaranya. 

Mencela sesama muslim bukanlah perkara kecil. Perbuatan ini tidak hanya menyakiti orang lain, tetapi juga mencoreng kemuliaan kita sebagai seorang muslim. Jaga lisan kita, karena dari lisannya, seseorang bisa menuju kemuliaan atau kehancuran. 

Semoga Allah menjadikan kita termasuk orang-orang yang menjaga lisan dan hati dari perbuatan buruk, serta selalu memperbaiki hubungan dengan sesama muslim. Aamiin. 

Toko grosir kitab online - kitab tashrif - fikar store   

admin
Admin