Al-arabiyah linnasyiin - Ini sebuah nasihat Supaya kita semua juga perhatian dalam amalan dari masing-masing diri kita sendiri, Tidak Hanya Semangat Menebarkan, Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam bersabda:
مثل العالم الذي يعلم الناس الخير وينسى نفسه كمثل السراج يضيء للناس ويحرق نفسه
“Permisalan seorang alim yang mengajarkan kebaikan kepada manusia namun melupakan dirinya sendiri itu ibarat lentera yang menyinari manusia namun membakar dirinya sendiri.” (HR. Ath-Thabrani di Al-Mu’jam Al-Kabir no. 168 juz 2 hal 165)
Maka jadikan tiap-tiap pribadi kita semua agar bermanfaat untuk orang lain. Menyebarkan kebaikan dengan kata-kata tulisan maupun lisan, dan amalmu. Dan jangan sampai kita menjadi seperti lilin; terang menyinari, namun membiarkan dirinya lenyap terbakar hingga habis.
Apakah kita lebih baik ataukah lebih buruk dari apa yang kita tulis atau kamu sampaikan, itu bukan masalah. Namun, Allah Ta’ala kelak akan mempertanyakan tentang ilmu yang kita miliki, apakah ilmu yang didapat sudah diamalkan?
Mempelajari dan menyampaikan ilmu itu memang kebaikan dan berpahala. Akan tetapi, mengamalkannya adalah yang lebih penting.
Ilmu meninggikan derajat pemiliknya. Namun akan sia-sia bila cuma untuk menjadikannya sombong atas tingginya ilmu yang dimilikinya. Maka ilmu akan terasa bermanfaat jika diamalkan terlebih dahulu kemudian ditebarkan.
Memberi nasihat memang sebuah keharusan. Dan bahkan agama adalah nasihat. Memiliki banyak kesalahan dan dosa bukanlah penghalang untuk memberi nasihat, karena tidak ada manusia yang bersih dari dosa dan kesalahan. Namun, itu bukan alasan untuk gemar berbagi dan menasihati tetapi meremehkan bahkan meninggalkan pengamalan ilmu. Kesalahan diri dibiarkan, tanpa upaya memperbaiki. Itu merupakan sebuah kesalahan yang harus diperbaiki.
Kelak ucapan-ucapan yang terlontar dari lisan kita akan dipertanggunjawabkan. Jika apa yang kita ucapan merupakan kebaikan, maka kita akan mendapat kebaikannya kelak. Dan tetapi jika apa yang kita ucapkan adalah keburukan, kita akan mendapat balasannya di akhirat kelak.
Oleh karena itu, amalkan ilmu yang telah kita dapatkan. Jadilah yang terdepan dalam mengamalkan, bukan hanya yang terdepan dalam menyebarkan. Karena mengamalkan itu lebih penting didahulukan sebelum menebarkannya
Amalkan kemudian barulah sebarkan ilmu. Bertakwalah kepada Allah. Tidak perlu peduli apa kata orang lain. Tidak perlu hiraukan bagaimana mereka menilai. pada kenyataanya yang saat dihisab nantinya masing-masing dari kita sendiri. Manusia hanya melihat yang tampak dari penglihatannya baik ucapan maupun perbuatan. Sedangkan, Allah Ta’ala Maha Teliti terhadap para hamba. Maha Mengetahui apa yang tersembunyi dalam dada.
Kitab Bahasa Arab - Arabiyah linnasyiin – Fikar store