My Blog

  • 14-04-2025

Jangan Sampai Dosa kecil kita menjadi Besar

Nahwu Wadhih -   Di antara tipu daya setan terhadap manusia adalah membisikkan bahwa dosa kecil itu tidak masalah. "Toh ini cuma kecil," bisik mereka. Padahal dalam syariat, dosa kecil bisa berubah menjadi dosa besar, tergantung bagaimana seorang hamba memperlakukan dosa itu. 

Sebagian ulama bahkan mengatakan, dosa kecil bisa lebih berbahaya dari dosa besar, jika dilakukan dengan anggapan remeh dan terus-menerus. Maka sangat penting bagi setiap muslim untuk tidak meremehkan satu pun dosa, sekecil apa pun itu. 

Dalam artikel ini, kita akan membahas empat hal utama yang menyebabkan dosa kecil berubah menjadi besar, disertai dalil-dalil dari hadits dan atsar shahabat. 

Kebiasaan yang terus-menerus dilakukan dapat membentuk karakter seseorang. Jika seseorang terus melakukan dosa-dosa kecil tanpa diiringi dengan istighfar dan taubat, hal tersebut dapat menjadi langkah awal menuju dosa-dosa besar. Dosa kecil pun akan dicatat sebagai dosa besar jika dikerjakan terus-menerus tanpa taubat. 

Menganggap remeh dosa adalah penyakit hati yang berbahaya. Orang yang meremehkan dosa menunjukkan bahwa hatinya sudah tidak takut lagi kepada Allah, dan inilah yang menjadikan dosa kecil membesar nilainya di sisi Allah. 

Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu berkata: 

إِنَّ الْمُؤْمِنَ يَرَى ذُنُوبَهُ كَأَنَّهُ قَاعِدٌ تَحْتَ جَبَلٍ يَخَافُ أَنْ يَقَعَ عَلَيْهِ، وَإِنَّ الْفَاجِرَ يَرَى ذُنُوبَهُ كَذُبَابٍ مَرَّ عَلَى أَنْفِهِ 
“Sesungguhnya orang beriman melihat dosanya seperti ia berada di bawah gunung dan khawatir gunung itu menimpanya. Sedangkan orang fajir melihat dosanya seperti lalat yang lewat di hidungnya.” 
(HR. Al-Bukhari no. 6308) 

Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu juga berkata: 

إِنَّكُمْ لَتَعْمَلُونَ أَعْمَالًا هِيَ أَدَقُّ فِي أَعْيُنِكُمْ مِنَ الشَّعَرِ، إِنْ كُنَّا لَنَعُدُّهَا عَلَى عَهْدِ النَّبِيِّ ﷺ مِنَ الْمُوبِقَاتِ 
“Sesungguhnya kalian melakukan amal (dosa) yang menurut kalian lebih halus dari rambut, padahal di masa Nabi ﷺ kami menganggapnya sebagai dosa besar yang membinasakan.” 
(HR. Al-Bukhari no. 6492) 

Dan perkataan ulama salaf yang sangat menyentuh hati: 

“Jangan lihat kecilnya dosa, tapi lihat kepada siapa engkau bermaksiat.” 
(Bilal bin Sa’ad rahimahullah) 

Dan salah satu hal yang menjadikan dosa kecil menjadi lebih besar adalah seseorang menceritakan maksiatnya secara terbuka, padahal Allah telah menutupinya. 

Rasulullah ﷺ bersabda: 

كُلُّ أُمَّتِي مُعَافًى إِلَّا الْمُجَاهِرِينَ... 
“Setiap umatku akan diampuni kecuali orang-orang yang terang-terangan dalam dosa. Di antara bentuknya adalah seseorang yang melakukan dosa di malam hari lalu pagi harinya berkata, ‘Wahai fulan, aku semalam melakukan ini dan itu,’ padahal Allah telah menutupinya, namun ia sendiri membuka tutupan Allah tersebut.” 
(HR. Al-Bukhari no. 6069, Muslim no. 2990) 

Ini termasuk bentuk penghinaan terhadap nikmat tertutupnya aib, dan itu termasuk dosa besar. 

Bila seseorang dikenal sebagai tokoh, ustadz, pemuka masyarakat, atau orang berilmu, lalu ia melakukan dosa, maka dosa itu bisa jauh lebih besar, karena bisa ditiru dan menjadi contoh buruk bagi orang lain. Sebaliknya, jika seorang panutan berbuat baik, maka ia akan mendapat pahala berlipat ganda karena menjadi contoh. 

Rasulullah ﷺ bersabda: 

وَمَنْ سَنَّ فِي الْإِسْلَامِ سُنَّةً سَيِّئَةً فَعُمِلَ بِهَا بَعْدَهُ كُتِبَ عَلَيْهِ مِثْلُ وِزْرِ مَنْ عَمِلَ بِهَا وَلَا يُنْقَصُ مِنْ أَوْزَارِهِمْ شَيْءٌ 
“Barangsiapa memulai suatu perbuatan buruk dalam Islam lalu diikuti oleh orang setelahnya, maka ditulis baginya dosa seperti dosa orang yang mengikutinya, tanpa dikurangi sedikit pun dari dosa mereka.” 
(HR. Muslim no. 1017) 

مَنْ سَنَّ فِي الْإِسْلَامِ سُنَّةً حَسَنَةً... 
“Barangsiapa memulai suatu sunnah (kebaikan) lalu diikuti oleh orang setelahnya, maka ditulis baginya pahala seperti pahala orang yang mengikutinya, tanpa dikurangi sedikit pun dari pahala mereka.” 
(HR. Muslim no. 1017) 

Maka jangan tertipu oleh kecilnya dosa. Dosa kecil bisa berubah menjadi besar jika: 

  • Dilakukan terus menerus 
  • Dianggap remeh 
  • Dipamerkan 
  • Dilakukan oleh orang berpengaruh 

Semoga Allah senantiasa menjadikan kita hamba yang takut kepada-Nya, tidak meremehkan dosa, dan selalu menjaga diri dari perbuatan maksiat, sekecil apa pun itu. 

اللَّهُمَّ اجْعَلْنَا مِنَ التَّوَّابِينَ وَاجْعَلْنَا مِنَ الْمُتَطَهِّرِينَ 

"Ya Allah, jadikanlah kami termasuk orang-orang yang senantiasa bertaubat dan mensucikan diri." 

Wallahu a’lam. 

Toko grosir kitab online - Nahwu Wadhih  - Fikar Store        

admin
Admin