Kitab tashrif - Dalam kehidupan sehari-hari, sering kali kita menganggap dosa kecil sebagai sesuatu yang sepele. Padahal, dalam pandangan Allah ﷻ, dosa yang dianggap remeh oleh manusia justru bisa menjadi besar di sisi-Nya. Para salafushalih telah banyak memberikan peringatan agar kita tidak meremehkan dosa, sekecil apa pun.
Semakin Remeh di Mata Manusia, Semakin Besar di Sisi Allah
Fudhail bin Iyadh rahimahullah berkata:
“Semakin remeh dosa di matamu, semakin besar (dosa tersebut) di sisi Allah. Dan semakin besar dosa di matamu, semakin kecil (dosa tersebut) di sisi Allah.”
(Siyar A’lam Nubala, 8/427).
Seorang mukmin tidak akan pernah menganggap remeh dosa, karena ia menyadari bahwa setiap kesalahan yang dilakukan bisa menjadi sebab kehancuran dirinya.
Dari Anas radhiyallahu ‘anhu, ia berkata:
إِنَّكُمْ لَتَعْمَلُونَ أَعْمَالًا هِيَ أَدَقُّ فِي أَعْيُنِكُمْ مِنَ الشَّعَرِ، إِنْ كُنَّا نَعُدُّهَا عَلَى عَهْدِ النَّبِيِّ ﷺ الْمُوبِقَاتِ
“Sesungguhnya kalian melakukan suatu amalan dan menyangka bahwa itu lebih tipis dari rambut. Namun, kami menganggapnya di masa Nabi ﷺ sebagai sesuatu yang membinasakan.”
(HR. Bukhari no. 6492).
Hadits ini menunjukkan bahwa kesalahan kecil yang dilakukan terus-menerus tanpa rasa takut dan taubat bisa menjadi dosa besar.
Dosa yang Diremehkan Bisa Menjadi Besar
Ibnu Batthol rahimahullah berkata:“Dosa kecil yang dianggap remeh bisa menjadi dosa besar, terlebih jika dilakukan terus-menerus.”
Inilah bahayanya dosa yang dianggap sepele. Setiap dosa yang dilakukan secara berulang akan mengeraskan hati, menjadikan seseorang terbiasa dengan maksiat, hingga akhirnya tidak lagi merasa bersalah.
Abu Ayyub Al-Anshari radhiyallahu ‘anhu berkata:
“Sesungguhnya seseorang melakukan kebaikan dan terlalu percaya diri dengannya serta meremehkan dosa-dosa, maka ia akan bertemu dengan Allah dalam keadaan penuh dosa. Sedangkan seseorang yang melakukan kejelekan namun selalu merasa bersalah, maka ia akan bertemu dengan Allah dalam keadaan aman.”
(Fathul Bari, 11:330).
Perbedaan Pandangan Mukmin dan Fajir Terhadap Dosa
Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu berkata:
إِنَّ الْمُؤْمِنَ يَرَى ذُنُوبَهُ كَأَنَّهُ قَاعِدٌ تَحْتَ جَبَلٍ يَخَافُ أَنْ يَقَعَ عَلَيْهِ، وَإِنَّ الْفَاجِرَ يَرَى ذُنُوبَهُ كَذُبَابٍ مَرَّ عَلَى أَنْفِهِ
“Sesungguhnya seorang mukmin melihat dosanya seakan-akan ia duduk di sebuah gunung dan khawatir gunung tersebut akan menimpanya. Sedangkan seorang fajir (yang gemar maksiat), ia akan melihat dosanya seperti seekor lalat yang lewat begitu saja di hadapan batang hidungnya.”
(HR. Bukhari no. 6308).
Dari perumpamaan ini, dapat kita pahami bahwa orang beriman selalu merasa takut akan dosa-dosanya, sekecil apa pun. Sebaliknya, orang yang jauh dari Allah cenderung menganggap ringan dosa yang ia lakukan dan tidak pernah merasa bersalah.
Bagaimana Menghindari Kebiasaan Meremehkan Dosa?
Rasulullah ﷺ bersabda:
اتَّقِ اللَّهَ حَيْثُمَا كُنْتَ
“Bertakwalah kepada Allah di mana pun engkau berada.”
(HR. Tirmidzi no. 1987).
Jangan pernah merasa aman dari dosa hanya karena tidak ada orang yang melihat, karena Allah ﷻ selalu mengawasi setiap perbuatan kita.
Allah ﷻ berfirman:
وَتُوبُوا إِلَى ٱللَّهِ جَمِيعًا أَيُّهَا ٱلْمُؤْمِنُونَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
“Dan bertaubatlah kalian semua kepada Allah, wahai orang-orang yang beriman, agar kalian beruntung.”
(QS. An-Nur: 31).
Seorang mukmin hendaknya selalu beristighfar, karena manusia tidak luput dari dosa setiap harinya.
Rasulullah ﷺ bersabda:
إِيَّاكُمْ وَمُحَقَّرَاتِ الذُّنُوبِ، فَإِنَّهُنَّ يَجْتَمِعْنَ عَلَى الرَّجُلِ حَتَّى يُهْلِكْنَهُ
“Jauhilah dosa-dosa yang diremehkan, karena dosa-dosa itu akan terus menumpuk pada seseorang hingga akhirnya membinasakannya.”
(HR. Ahmad).
Jangan pernah meremehkan dosa sekecil apa pun, karena dosa yang dianggap ringan bisa menjadi besar di sisi Allah ﷻ, terutama jika dilakukan terus-menerus. Seorang mukmin sejati selalu merasa khawatir terhadap dosa-dosanya, sedangkan orang yang lalai menganggap dosa seperti debu yang mudah hilang.
Mari kita selalu menjaga diri dari dosa, memperbanyak istighfar, dan selalu bertakwa kepada Allah ﷻ. Semoga kita semua dijauhkan dari kebiasaan meremehkan dosa dan diberikan keteguhan hati untuk senantiasa berada di jalan yang lurus. Aamiin.
Allahu Ta’ala a’lam bish-shawab.
Toko grosir kitab online - kitab tashrif - fikar store