My Blog

  • 26-02-2024

Jangan pernah putus berdoa

Arabiyah Linnasyiin  –  Doa merupakan suatu perkara yang sudah kita kenali sejak dini. Kita diajarkan terus berdoa dan memohon hanya kepada Allah ta’ala semata. Doa merupakan salah satu ibadah penting dan mulia. Doa merupakan senjata bagi seorang mu’min, pernyataan kehambaan kepada Allah, dan sarana untuk mendekatkan diri kepada-Nya. Doa juga merupakan salah satu sebab terkabulnya hajat, terhindarnya bala, dan terhapusnya dosa. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:  

وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُوْنِيْٓ اَسْتَجِبْ لَكُمْ ۗاِنَّ الَّذِيْنَ يَسْتَكْبِرُوْنَ عَنْ عِبَادَتِيْ سَيَدْخُلُوْنَ جَهَنَّمَ دَاخِرِيْنَ 

“Berdo’alah kepadaKu, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk Neraka Jahannam dalam keadaan hina dina“. [Ghafir/40 : 60]. 

Doa merupakan cerminan dari sikap tunduk dan sikap butuh kepada Allah ta’ala, dengan berdoa kita menunjukkan bahwa kita rendah dan berserah diri kepada Allah. Oleh karena itu, orang yang tidak mau tunduk dan berserah diri kepada Allah merupakan sikap yang sombong. Dengan demikian, berdoa memiliki posisi yang sangat penting dalam ibadah, dan ada ancaman bagi mereka yang tidak mau berdoa karena itu merupakan bentuk kesombongan. Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu berkata bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: 

مَنْ لَمْ يَسْأَلْ الله غَضَبَ اللهُ عَلَيْهِ 

“Barangsiapa yang tidak meminta kepada Allah, maka Allah akan memurkainya“. (HR. At-Tirmidzi) 

Jadi, orang yang enggan berdoa yaitu orang yang tidak mau tunduk berserah diri kepada-Nya, yaitu orang yang sombong akan mendapat ancaman berupa kemurkaan dari Allah. Hanya orang yang selalu tunduk, berserah diri berendah diri dihadapan-Nya adalah orang yang tidak putus dalam doanya.  

Dalam ayat lain Allah ta’ala berfirman: 

وَاِذَا سَاَلَكَ عِبَادِيْ عَنِّيْ فَاِنِّيْ قَرِيْبٌ ۗ اُجِيْبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ اِذَا دَعَانِۙ فَلْيَسْتَجِيْبُوْا لِيْ وَلْيُؤْمِنُوْا بِيْ لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُوْنَ 

Apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu (Nabi Muhammad) tentang Aku, sesungguhnya Aku dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila dia berdoa kepada-Ku. Maka, hendaklah mereka memenuhi (perintah)-Ku dan beriman kepada-Ku agar mereka selalu berada dalam kebenaran”. (QS. Al-Baqarah: 186) 

Allah itu dekat, selalu melihat dan mendengar karena Allah subhanahu wa ta’ala maha melihat dan maha mendengar dan mengetahui segala sesuatu yang tersembunyi maupun yang tak nampak. Ayat ini merupakan respon atas pertanyaan para sahabat Nabi, yang ingin tahu apakah Allah begitu dekat sehingga doa bisa disampaikan dalam bisikan, atau begitu jauh sehingga harus dipanggil dengan teriakan. Allah menjawab, menegaskan bahwa Allah selalu dekat, mengetahui yang tersembunyi dan rahasia, serta perubahan pandangan mata dan isi hati. Allah mendengar dan mengabulkan doa-doa yang dipanjatkan dengan tulus. 

Doa ada dua macam yaitu, doa ibadah dan doa permohonan. Kedekatan Tuhan dengan hamba-Nya terdapat dua macam yaitu ; kedekatan ilmu-Nya kepada setiap ciptaan-Nya dan kedekatan dengan hamba-Nya dalam menjawab dan mengabulkan setiap permohonan, pertolongan hingga taufik kepada mereka. 

Mereka yang berdoa dengan hati yang khusyuk dan sesuai dengan syariat, tanpa halangan seperti mengonsumsi yang haram, dijanjikan oleh Allah bahwa doa mereka akan dikabulkan. Terlebih lagi jika doa tersebut disertai dengan tindakan yang mendukung terkabulnya doa, seperti mematuhi perintah Allah, menjauhi larangan-Nya, dan memiliki keyakinan bahwa doa mereka akan dikabulkan. Dari Abu Hurairah radhiallahuanhu, Rasulullah shalallahu alaihi wasallam bersabda: 

لا يَزَالُ يُسْتَجابُ لِلْعَبْدِ مَا لَمْ يَدْعُ بإثم أو قَطِيعَةِ رَحِمٍ ما لم يستعجلْ ، قيل : يا رَسول الله ، ما الاستعجال ؟ قال : يقول : قد دعوتُ ، وقد دَعَوتُ فلم أرَ يستجيب لي ، فَيَسْتَحْسِرُ عند ذلك ، ويَدَعُ الدعاءَ 

Do’a seorang hamba akan selalu dikabulkan selagi tidak memohon sesuatu yang berdosa atau pemutusan kerabat, atau tidak tergesa-gesa. Mereka bertanya : Apa yang dimaksud tergesa-gesa ? Beliau menjawab : ” Dia berkata ; Saya berdoa berkali-kali tidak dikabulkan, lalu dia merasa menyesal kemudian meninggalkan doa“.(HR. Muslim) 

Doa-doa kita pasti akan dikabulkan asalkan berdoa dengan keadaan yakin bahwa doa kita akan dikabulkan tidak berdoa memohon sesuatu yang diharamkan, tidak mengonsumsi dan menggunakan barang dari hasil yang haram, tidak putus asa dan tidak su’udzan kepada-Nya. Jadi jangan sampai kita putus berdoa. Semoga bermanfaat dan semoga doa-doa kita diterima dan dikabulkan Allah subhanahu wa ta’ala, Amin.  

Kitab Arabiyah linnasyiin – Fikar store 

admin
Admin