My Blog

  • 10-12-2024

Jangan Pernah Mencela Hujan

Al-arabiyah linnasyiin -  Musim hujan adalah salah satu nikmat besar dari Allah Subhanahu wa Ta’ala. Melalui hujan, bumi menjadi subur, tumbuhan tumbuh dengan baik, dan kebutuhan air kita terpenuhi. Namun sayangnya, banyak di antara kita yang masih mengeluh dan mencela turunnya hujan hanya karena merasa aktivitasnya terganggu. Padahal, mencela hujan sama saja dengan mencela Dzat yang satu-satunya mengatur hujan, yaitu Allah Subhanahu wa Ta’ala. 

Allah adalah penguasa waktu, cuaca, dan seluruh alam semesta. Segala sesuatu terjadi sesuai dengan kehendak-Nya. Hujan turun bukan karena kebetulan, melainkan atas izin dan kebijaksanaan Allah. Ketika seseorang mencela hujan, secara tidak langsung ia mencela ketetapan Allah yang Maha Bijaksana. 

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: 

قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ يُؤْذِينِى ابْنُ آدَمَ يَسُبُّ الدَّهْرَ وَأَنَا الدَّهْرُ أُقَلِّبُ اللَّيْلَ وَالنَّهَارَ 
"Allah ‘Azza wa Jalla berfirman: 'Anak Adam menyakiti-Ku. Dia mencela waktu, padahal Aku adalah (pengatur) waktu. Akulah yang membolak-balikkan malam dan siang.’" 
(HR. Muslim) 

Hadis ini mengingatkan kita untuk tidak mencela apa pun yang terjadi dalam hidup kita, termasuk waktu dan cuaca. Semua itu adalah bagian dari takdir Allah yang harus kita terima dengan penuh keimanan dan keridhaan. 

Ingatlah bahwasanya hujan adalah waktu mustajab untuk berdoa, 

Selain sebagai nikmat, hujan juga membawa keberkahan. Salah satu keberkahan yang sering kita lupakan adalah bahwa turunnya hujan merupakan waktu yang mustajab untuk berdoa. Ini adalah kesempatan emas bagi kita untuk memanjatkan doa kepada Allah, karena doa yang dipanjatkan saat hujan turun memiliki peluang besar untuk dikabulkan. 

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: 

اُطْلُبُوا اسْتِجَابَةَ الدُّعَاءِ عِنْدَ ثَلَاثٍ : عِنْدَ الْتِقَاءِ الْجُيُوشِ ، وَإِقَامَةِ الصَّلَاةِ ، وَنُزُولِ الْغَيْثِ 
_"Carilah doa yang mustajab pada tiga keadaan: 

Saat bertemunya dua pasukan, 

Menjelang shalat dilaksanakan, dan 

Saat hujan turun." 
(Diriwayatkan oleh Imam Syafi’i dalam Al-Umm dan Al-Baihaqi dalam Al-Ma’rifah dari Makhul secara mursal) 

Maka, alih-alih mencela hujan, marilah kita memanfaatkannya sebagai momen untuk memohon kepada Allah yang maha mendengar lagi maha pemurah. Mintalah kebaikan dunia dan akhirat, kesehatan, rezeki yang halal, dan perlindungan dari segala keburukan. 

Mengapa Kita Tidak Boleh Mencela Hujan? 

Karena, Hujan adalah Rahmat dari Allah 

Allah menurunkan hujan sebagai rahmat bagi seluruh makhluk-Nya. Melalui hujan, Allah menghidupkan kembali tanah yang mati dan memberikan kehidupan bagi tumbuhan dan hewan. 

Mencela Hujan Berarti Mencela Allah 

Hujan adalah ciptaan Allah dan bagian dari takdir-Nya. Mencela hujan berarti mencela keputusan Allah, dan ini adalah perbuatan yang sangat tidak pantas bagi seorang hamba. 

Hujan Membawa Kebaikan 

Walaupun hujan kadang terasa mengganggu aktivitas, yakinlah bahwa setiap tetesan hujan membawa kebaikan. Dengan sikap positif, kita bisa melihat manfaat dari hujan daripada sekadar memikirkan ketidaknyamanan sesaat. 

Seorang mukmin seharusnya selalu bersyukur atas segala bentuk nikmat dari Allah, termasuk hujan. Ketika hujan turun, ucapkan doa-doa yang telah diajarkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.  

Dengan demikian, hujan adalah anugerah yang tak ternilai dari Allah Subhanahu wa Ta’ala. Janganlah mencela hujan hanya karena merasa terganggu. Sebaliknya, sambutlah hujan dengan penuh syukur dan jadikan momen turunnya hujan sebagai waktu untuk berdoa dan mendekatkan diri kepada Allah. 

Semoga Allah Ta’ala menjadikan kita hamba-hamba yang bersyukur dan selalu melihat segala sesuatu dengan penuh kebijaksanaan dan keimanan. 

Kitab Bahasa Arab - Arabiyah linnasyiin – Fikar store 

admin
Admin