My Blog

  • 15-01-2025

Jadikan Pekerjaan Kita Bernilai Pahala

Arabiyah linnasyiin -  Pekerjaan sering kali dianggap sebagai rutinitas duniawi belaka, sesuatu yang kita lakukan setiap hari untuk memenuhi kebutuhan dan bertahan hidup. Namun, Islam mengajarkan bahwa pekerjaan dapat bernilai ibadah jika disertai dengan niat yang benar. Dengan niat yang tulus dan mengikuti tuntunan Allah serta Rasul-Nya, pekerjaan sehari-hari kita bisa menjadi sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah . 

Dalam Islam, niat adalah inti dari setiap amal. Rasulullah bersabda: 

إِنَّمَا الْأَعْمَالُ بِالنِّيَّةِ وَلِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى 

“Amal itu tergantung niatnya, dan seseorang akan mendapatkan sesuai niatnya.” 

(HR. Bukhari no. 1). 

Hadits ini menunjukkan bahwa pekerjaan yang terlihat biasa saja, seperti mencari nafkah, dapat berubah menjadi ibadah yang bernilai pahala jika diniatkan untuk mengharap ridha Allah ﷻ. Misalnya, seseorang yang bekerja untuk mencukupi kebutuhan keluarganya, membayar utang, atau membantu sesama, semuanya bisa menjadi ibadah jika dilakukan dengan niat yang benar. 

Cara Menjadikan Pekerjaan Bernilai Pahala 

  • Memperbaiki Niat 

Saat berangkat kerja, niatkanlah untuk: 

  • Mengharapkan ridha Allah . 

Menafkahi keluarga sebagai kewajiban yang Allah perintahkan. 

  • Menjauhkan diri dan keluarga dari hal yang haram. 

Bekerja dengan Jujur dan Amanah , Kejujuran adalah kunci keberkahan. Hindarilah penipuan, kecurangan, atau mengambil hak orang lain dalam pekerjaan.  

  • Menghindari yang Haram dan Syubhat 

Hindarilah sumber penghasilan yang haram atau diragukan kehalalannya. Rasulullah mengajarkan doa yang indah untuk menjaga rezeki kita: 

اللَّهُمَّ اكْفِنِى بِحَلاَلِكَ عَنْ حَرَامِكَ وَأَغْنِنِى بِفَضْلِكَ عَمَّنْ سِوَاكَ 

“Ya Allah, cukupkanlah aku dengan yang halal dan jauhkanlah aku dari yang haram, dan cukupkanlah aku dengan karunia-Mu dari bergantung pada selain-Mu.” 

(HR. Tirmidzi no. 3563). 

  • Menunaikan Hak-Hak Orang Lain 

Bekerjalah untuk memenuhi hak orang-orang yang berada di bawah tanggung jawab kita, seperti keluarga, karyawan, atau masyarakat yang membutuhkan. Rasulullah bersabda: 

“Seseorang lebih baik membawa tali, lalu memikul kayu bakar di punggungnya dan menjualnya untuk menafkahi dirinya, daripada meminta-minta kepada orang lain.” 

(HR. Bukhari no. 2074). 

  • Memohon Keberkahan 

Jangan lupa untuk senantiasa berdoa memohon keberkahan dalam pekerjaan dan rezeki. Keberkahan adalah kunci kepuasan hati dan kebahagiaan dunia-akhirat. 

Keberkahan dalam pekerjaan tidak diukur dari banyaknya harta yang didapatkan, tetapi dari rasa cukup, kebahagiaan, dan ketenangan yang menyertainya. Harta yang sedikit tetapi halal lebih baik daripada harta yang melimpah tetapi diperoleh dengan cara yang haram. 

وَمَن يَتَّقِ ٱللَّهَ يَجْعَل لَّهُۥ مَخْرَجًا ۝ وَيَرْزُقْهُۥ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ 

“Barang siapa bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan memberikan jalan keluar baginya. Dan Dia memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka.” 

(QS. At-Talaq: 2-3). 

Pekerjaan yang dilakukan dengan niat tulus untuk mengharap ridha Allah dan mengikuti tuntunan syariat akan bernilai ibadah dan mendatangkan keberkahan. Jangan anggap remeh pekerjaan sehari-hari, karena dengan niat yang benar, rutinitas biasa bisa menjadi sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah . 

Semoga Allah memberikan keberkahan dalam setiap usaha kita, menjauhkan kita dari rezeki yang haram, dan menjadikan pekerjaan kita sebagai jalan ibadah yang penuh pahala. Aamiin. 

Allahu Ta'ala a’lam bish-shawab. 

Kitab Bahasa Arab - Arabiyah linnasyiin – Fikar store            

 

 

admin
Admin