My Blog

  • 15-09-2023

Istiqamah, Konsistensi dalam Kebaikan

Nahwu Wadhih -   Islam adalah agama yang sempurna dan mengajarkan umatnya untuk selalu berbuat baik dan menjauhi keburukan. Salah satu konsep penting dalam Islam yang berhubungan dengan hal ini adalah istiqamah, yaitu berpegang teguh pada ajaran Allah dan Rasul-Nya tanpa menyimpang atau berpaling. Istiqamah adalah sikap yang harus dimiliki oleh setiap muslim yang ingin meraih ridha Allah dan kesuksesan di dunia dan akhirat.

Pengertian Istiqamah

Istiqamah berasal dari kata قام (qama) yang artinya berdiri. Istiqamah adalah berdiri dengan tegak dan lurus di atas jalan Allah, yaitu jalan yang benar dan sesuai dengan syariat-Nya. Istiqamah adalah tuntutan dari syahadat, yaitu mengakui bahwa tidak ada tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan-Nya. Syahadat adalah dasar dari iman dan Islam, dan istiqamah adalah bukti dari kebenaran syahadat.

Istiqamah adalah kewajiban bagi setiap muslim, sebagaimana firman Allah: “Maka tetaplah kamu pada jalan yang benar sebagaimana diperintahkan kepadamu dan (juga) orang-orang yang telah bertaubat bersama-sama denganmu dan janganlah kamu melampaui batas. Sesungguhnya Dia Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.” (QS. Hud: 112)

Istiqamah adalah sifat yang dicintai oleh Allah, sebagaimana hadits Rasulullah: “Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang istiqamah.” (HR. Ahmad) Allah juga menjanjikan pahala besar bagi orang-orang yang istiqamah, yaitu ampunan dan rahmat-Nya.

Istiqamah adalah tantangan yang besar bagi setiap muslim, karena banyak godaan dan halangan yang menghadang. Oleh karena itu, seorang muslim harus senantiasa berusaha untuk istiqamah dengan cara-cara seperti berdoa, berdzikir, mempelajari ilmu agama, menjauhi maksiat, bergaul dengan orang-orang shalih, dan lain-lain.

Salah satu tantangan terbesar bagi seorang muslim adalah bagaimana cara untuk tetap istiqomah dalam beribadah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Istiqomah artinya berpegang teguh pada jalan yang lurus dan benar, yaitu jalan yang sesuai dengan syariat Islam. Istiqomah juga berarti menjalankan kewajiban-kewajiban sebagai seorang muslim, seperti shalat, puasa, zakat, haji, dan lain-lain, serta menjauhi larangan-larangan Allah, seperti dosa, maksiat, syirik, dan lain-lain.

Namun, dalam kenyataannya, banyak hal yang bisa mengganggu istiqomah kita, seperti godaan hawa nafsu, bisikan syetan, pengaruh lingkungan, kesibukan dunia, dan lain-lain. Oleh karena itu, kita perlu memperkuat diri kita dengan beberapa kiat agar tetap istiqomah dalam beribadah. Berikut adalah beberapa kiat yang bisa kita lakukan:

  1. Meluruskan niat. Niat adalah pondasi dari segala amal perbuatan. Jika niat kita lurus dan ikhlas hanya karena Allah Subhanahu wa Ta’ala, maka kita akan lebih mudah untuk istiqomah dalam beribadah. Sebaliknya, jika niat kita bercampur dengan motif-motif lain, seperti riya, sum’ah, takut dicela, atau mengharap pujian manusia, maka kita akan mudah goyah dan tergelincir. Oleh karena itu, kita harus selalu memeriksa niat kita sebelum melakukan sesuatu dan memohon kepada Allah agar diberi kemurnian hati.
  2. Mengikuti sunnah Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam. Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam adalah suri tauladan yang terbaik bagi kita. Beliau adalah orang yang paling istiqomah dalam beribadah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Beliau tidak pernah meninggalkan shalat wajib maupun sunnah, baik di siang maupun di malam hari. Beliau juga rajin berpuasa, bersedekah, membaca Al-Quran, berdzikir, dan berdoa. Beliau juga selalu menjaga akhlaknya dan berbuat baik kepada sesama makhluk. Dengan mengikuti sunnah Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam, kita akan mendapatkan petunjuk dan bimbingan untuk istiqomah dalam beribadah.
  3. Mencari teman yang shalih. Teman adalah salah satu faktor yang mempengaruhi istiqomah kita. Jika kita bergaul dengan teman-teman yang shalih, maka kita akan termotivasi untuk berbuat baik dan meningkatkan ibadah kita. Sebaliknya, jika kita bergaul dengan teman-teman yang buruk, maka kita akan terbawa arus keburukan dan menurunkan ibadah kita. Oleh karena itu, kita harus memilih teman-teman yang bisa membantu kita untuk istiqomah dalam beribadah dan mengingatkan kita jika kita lalai.
  4. Mengisi waktu dengan hal-hal yang bermanfaat. Waktu adalah anugerah yang sangat berharga dari Allah Subhanahu wa Ta’ala. Kita harus memanfaatkan waktu sebaik-baiknya untuk beribadah dan mencari ilmu. Jangan sampai kita menyia-nyiakan waktu dengan hal-hal yang sia-sia atau bahkan merugikan diri sendiri dan orang lain. Dengan mengisi waktu dengan hal-hal yang bermanfaat, kita akan terhindar dari kebosanan dan kemalasan yang bisa mengurangi istiqomah kita.
  5. Memohon pertolongan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Istiqomah adalah karunia dari Allah Subhanahu wa Ta’ala yang tidak bisa didapatkan tanpa bantuan-Nya. Kita tidak bisa istiqomah dengan kekuatan sendiri tanpa pertolongan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Oleh karena itu, kita harus selalu memohon kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala agar diberi kekuatan dan kemudahan untuk istiqomah dalam beribadah. Kita juga harus selalu bersyukur atas nikmat-nikmat yang Allah Subhanahu wa Ta’ala berikan kepada kita dan meminta ampunan atas kesalahan-kesalahan yang kita lakukan.

Semoga Alla Ta’ala menjadikan kita semu sebagai pribadi yang istiqamah selalu hingga akhir hayat kita. Semoga artikel ini bermanfaat untuk kita semua. kitab Nahwu Wadhih – Fikar Store

admin
Admin