Ikhlas: Cara Belajar dengan Hati yang Bersih
Nahwu Wadhih - Ikhlas adalah salah satu sifat yang harus dimiliki oleh seorang muslim, terutama dalam belajar. Ikhlas berarti menyucikan niat dan amal hanya karena Allah Subhanahhu wa Ta’ala, tanpa mengharapkan pujian, sanjungan, atau imbalan dari selain-Nya. Ikhlas adalah kunci untuk mendapatkan keberkahan, kebahagiaan, dan kesuksesan dalam belajar.
Namun, ikhlas bukanlah hal yang mudah untuk dicapai. Banyak godaan dan halangan yang bisa mengotori hati kita dengan riya (pamer), sum’ah (mencari nama), ujub (bangga diri), atau hasad (iri hati). Oleh karena itu, kita harus berusaha untuk ikhlas dengan cara-cara berikut:
- Memperbaiki niat. Niat adalah dasar dari segala amal. Kita harus meniatkan belajar sebagai ibadah kepada Allah Subhanahhu wa Ta’ala, bukan untuk mencari dunia atau mengejar jabatan. Kita harus menyadari bahwa ilmu yang kita pelajari adalah anugerah dari Allah Subhanahhu wa Ta’ala, bukan hasil dari usaha kita sendiri. Kita harus bersyukur atas ilmu yang kita dapatkan dan menggunakannya untuk kemaslahatan umat.
- Mengikuti teladan Rasulullah Shalallahu alauhi wa sallam. Rasulullah Shalallahu alauhi wa sallam adalah suri tauladan yang terbaik dalam segala hal, termasuk dalam belajar. Beliau adalah orang yang paling ikhlas dalam mencari dan menyampaikan ilmu. Beliau tidak pernah merasa puas dengan ilmu yang dimilikinya, tetapi selalu memohon tambahan ilmu kepada Allah Subhanahhu wa Ta’ala. Beliau juga tidak pernah menyembunyikan ilmu yang dimilikinya, tetapi selalu mengajarkannya kepada para sahabat dan umatnya.
- Mencari ilmu yang bermanfaat. Ilmu yang bermanfaat adalah ilmu yang sesuai dengan Al-Qur’an dan Sunnah serta dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Ilmu yang bermanfaat juga adalah ilmu yang dapat menjaga kita dari kesesatan dan kesyirikan. Kita harus memilih ilmu yang bermanfaat bagi diri kita sendiri dan orang lain, bukan ilmu yang sia-sia atau bahkan merusak.
- Mencari guru yang sholeh. Guru adalah orang yang membimbing kita dalam belajar. Kita harus mencari guru yang sholeh, yaitu guru yang memiliki ilmu yang luas, akhlak yang mulia, dan keteladanan yang baik. Kita harus menghormati guru kita, mendengarkan nasihatnya, dan mencontoh perilakunya. Kita juga harus mendoakan guru kita agar diberi keberkahan dan kemudahan dalam mengajar.
- Membangun ukhuwah dengan sesama pembelajar. Pembelajar adalah orang-orang yang memiliki tujuan yang sama dengan kita dalam belajar. Kita harus membangun ukhuwah (persaudaraan) dengan sesama pembelajar, yaitu dengan saling membantu, memberi motivasi, dan berbagi ilmu. Kita tidak boleh bersaing secara tidak sehat, saling menjatuhkan, atau merasa lebih baik dari orang lain.
Dengan berusaha untuk ikhlas dalam belajar, kita akan mendapatkan banyak manfaat, di antaranya:
- Meningkatkan kepercayaan diri dan harga diri. Orang yang ikhlas tidak bergantung pada pengakuan atau penilaian orang lain. Ia merasa cukup dengan ridha Allah Subhanahhu wa Ta’ala sebagai motivasi utamanya. Ia juga tidak merasa rendah diri atau minder jika tidak mendapat pujian atau penghargaan.
- Mengurangi stres dan kecemasan. Orang yang ikhlas tidak merasa tertekan atau khawatir dengan hasil atau dampak dari amalannya. Ia yakin bahwa Allah Subhanahhu wa Ta’ala akan memberikan balasan yang adil dan sesuai dengan usahanya. Ia juga tidak terlalu memikirkan hal-hal yang di luar kendalinya, tetapi berserah diri kepada Allah Subhanahhu wa Ta’ala.
- Meningkatkan kebahagiaan dan ketenangan. Orang yang ikhlas merasakan kepuasan dan kesenangan dalam melakukan amalannya. Ia tidak merasa bosan, jenuh, atau muak dengan apa yang ia lakukan. Ia juga merasakan kedamaian dan ketentraman dalam hatinya, karena ia tahu bahwa Allah Subhanahhu wa Ta’ala selalu melihat dan mengetahui amalannya.
- Meningkatkan hubungan sosial. Orang yang ikhlas bersikap baik dan ramah terhadap orang lain. Ia tidak iri, dengki, sombong, atau bermusuhan dengan orang lain. Ia juga tidak mencari muka, menipu, atau berpura-pura di depan orang lain. Ia selalu jujur, tulus, dan sopan dalam berinteraksi dengan orang lain.
Semoga Allah Subhanahhu wa Ta’ala memberi kita taufik untuk ikhlas dalam belajar dan mengamalkan ilmu yang kita pelajari. Dan semoga kita semua menjadi pribadi yang ikhlas amalnya hanya kepada Allah Ta’ala semata. Aamiin. kitab Nahwu Wadhih – Fikar Store