Nahwu Wadhih - Dalam kehidupan ini, setiap tindakan yang kita lakukan seringkali membawa konsekuensi yang mungkin tidak langsung kita rasakan. Terkadang, akibat dari perbuatan kita di masa muda baru terasa ketika kita memasuki masa tua. Ibnul Jauzy rahimahullah, seorang ulama besar, mengingatkan kita melalui kata-katanya yang penuh hikmah:
“Terkadang hukuman itu tertunda dan akan datang di akhir hidup (masa tua) seseorang. Duhai, betapa lamanya kesulitan yang akan dihadapi bersamaan dengan usia yang sudah renta, karena dosa-dosa di masa muda!”
Kata-kata ini menggambarkan sebuah realitas yang sering terlupakan. Banyak dari kita menjalani masa muda dengan penuh semangat dan kadang kala terlupakan bahwa tiap-tiap perbuatan memiliki akibatnya masing-masing. Ketika masa tua tiba, barulah kita menyadari bahwa apa yang kita tanam di masa lampau telah berbuah di masa kini.
Sebaliknya, Ibnu Rajab Al-Hanbali rahimahullah memberikan contoh positif dari seorang ulama yang telah melewati usia 100 tahun namun masih dapat menikmati sehatnya kekuatan dan akalnya. Ketika ia melompat dengan kuat dan ditegur, ia menjawab:
“Seluruh anggota badan ini, kami menjaganya dari maksiat-maksiat di masa lampau (masa muda), maka Allah pun memberikan penjagaan di masa tua.”
Kisah ini mengajarkan kita bahwa menjaga diri dari perbuatan maksiat di masa muda akan membawa banyak kebaikan di masa tua. Sebuah pelajaran yang mengingatkan kita bahwa kebaikan dan keburukan yang kita lakukan akan kembali kepada kita, mungkin tidak sekarang, tapi di masa yang akan datang.
Di sisi lain, ada pula kisah seorang kakek tua yang meminta-minta, yang menurut sebagian salaf, telah menyia-nyiakan Allah di masa mudanya, sehingga Allah pun menyia-nyiakan dia di masa tuanya. Ini adalah peringatan bagi kita semua untuk tidak mengabaikan tanggung jawab kita kepada Allah dan sesama di masa muda.
Maka dari itu, marilah kita mengambil hikmah dari kisah-kisah ini. Kita harus selalu ingat bahwa masa muda adalah waktu yang sangat berharga, di mana kita memiliki kesempatan untuk melakukan banyak kebaikan dan menghindari perbuatan yang dapat merugikan diri sendiri maupun orang lain.
Kita harus berusaha untuk menjadi seperti para ahli ilmu yang menjaga dirinya dari maksiat di masa muda, sehingga di masa tua, kita dapat menikmati hasil dari apa yang telah kita lakukan. Kita juga harus berhati-hati agar tidak menjadi seperti seseorang yang suka meminta-minta, yang mungkin telah menyia-nyiakan kesempatan berharga di masa mudanya.
Semoga kita semua dapat mengambil pelajaran dari kisah-kisah ini dan berusaha untuk selalu berbuat baik, menjaga diri dari maksiat, dan memanfaatkan masa muda kita dengan sebaik-baiknya. Dengan demikian, kita dapat mengharapkan masa tua yang penuh dengan keberkahan dan kebahagiaan, insya Allah. Semoga bermanfaat.
kitab Nahwu Wadhih - Fikar Store