My Blog

  • 03-12-2024

Hati-Hati dengan Dosa Kesombongan

Nahwu Wadhih -  Kesombongan merupakan salah satu sifat tercela yang sering kali tersembunyi dalam hati manusia. Dalam Islam, kesombongan (al-kibr) didefinisikan sebagai sikap memandang diri lebih tinggi daripada kebenaran (al-haq) dan orang lain (al-khalq). Allah ta’ala dan Rasul-Nya mengingatkan kita betapa berbahayanya sifat ini, karena ia dapat menghancurkan amal dan menutup pintu surga. 

Rasulullah ﷺ menjelaskan dengan rinci makna kesombongan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Mas’ûd: 

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مَسْعُودٍ عَنِ النَّبِىِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: لاَ يَدْخُلُ الْجَنَّةَ مَنْ كَانَ فِى قَلْبِهِ مِثْقَالُ ذَرَّةٍ مِنْ كِبْرٍ. قَالَ رَجُلٌ إِنَّ الرَّجُلَ يُحِبُّ أَنْ يَكُونَ ثَوْبُهُ حَسَنًا وَنَعْلُهُ حَسَنَةً. قَالَ: إِنَّ اللَّهَ جَمِيلٌ يُحِبُّ الْجَمَالَ الْكِبْرُ بَطَرُ الْحَقِّ وَغَمْطُ النَّاسِ. 

“Tidak akan masuk surga orang yang ada kesombongan seberat biji sawi di dalam hatinya.” Seorang laki-laki bertanya, “Sesungguhnya semua orang senang bajunya bagus, sandalnya bagus, apakah itu kesombongan?” Rasulullah ﷺ menjawab, “Sesungguhnya Allah Maha Indah dan menyukai keindahan. Kesombongan adalah menolak kebenaran dan merendahkan manusia.” 

(HR. Muslim, no. 2749) 

Kesombongan terbagi menjadi dua: 

Kesombongan terhadap kebenaran – menolak menerima kebenaran karena merasa dirinya lebih benar. 

Kesombongan terhadap manusia – memandang rendah orang lain dan menganggap diri lebih mulia. 

Bahaya Kesombongan, 

Bahaya kesombongan begitu besar karena ia merupakan dosa pertama yang terjadi di alam semesta. Iblis menjadi makhluk pertama yang sombong ketika ia menolak perintah Allah untuk sujud kepada Nabi Adam عليه السلام. Allah berfirman: 

وَإِذْ قُلْنَا لِلْمَلَائِكَةِ اسْجُدُوا لِآدَمَ فَسَجَدُوا إِلَّا إِبْلِيسَ أَبَىٰ وَاسْتَكْبَرَ وَكَانَ مِنَ الْكَافِرِينَ 

Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para Malaikat, ‘Sujudlah kamu kepada Adam!’ Maka sujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan dan takabur dan adalah ia termasuk golongan orang-orang yang kafir.” 
(QS. Al-Baqarah: 34) 

Dalam hadits lain, Nabi ﷺ juga memperingatkan bahwasanya kesombongan menjadi salah satu penyebab utama menjadi penghuni neraka: 

إِنَّ أَهْلَ النَّارِ كُلُّ جَعْظَرِيٍّ جَوَّاظٍ مُسْتَكْبِرٍ جَمَّاعٍ مَنَّاعٍ وَأَهْلُ الْجَنَّةِ الضُّعَفَاءُ الْمَغْلُوبُونَ 

Sesungguhnya penduduk neraka adalah semua orang yang kasar lagi keras, orang yang bergaya sombong saat berjalan, orang yang sombong, orang yang banyak mengumpulkan harta, dan sangat bakhil. Adapun penduduk surga adalah orang-orang yang lemah dan terkalahkan.” 
(HR. Ahmad, 2/114; Al-Hâkim, 2/499) 

Renungan 

Kesombongan tidak hanya merusak hubungan dengan Allah, tetapi juga hubungan antar sesama manusia. Seseorang yang sombong cenderung memandang rendah orang lain, mengabaikan kebenaran, dan kehilangan empati. Sebaliknya, sifat tawadhu (rendah hati) adalah jalan menuju kebahagiaan di dunia dan akhirat. 

Allah mencintai hamba-Nya yang tidak menyombongkan diri. Sebagaimana firman Allah: 

وَعِبَادُ الرَّحْمَٰنِ ٱلَّذِينَ يَمْشُونَ عَلَى ٱلْأَرْضِ هَوْنًۭا وَإِذَا خَاطَبَهُمُ ٱلْجَٰهِلُونَ قَالُوا۟ سَلَٰمًا 

Dan hamba-hamba Tuhan Yang Maha Penyayang itu adalah orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati, dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata yang baik. 
(QS. Al-Furqan: 63) 

Mari kita renungkan diri kita, apakah ada kesombongan yang masih bersarang di hati? Jika iya, segera bertaubat dan perbaiki diri. Kesombongan, sekecil apa pun, dapat menjadi penghalang utama menuju surga. Semoga Allah azza wa jalla menjadikan kita hamba-Nya yang rendah hati, mencintai kebenaran, dan menghormati sesama manusia. Aamiin. 

Kitab Nahwu Wadhih  - Fikar Store 

admin
Admin