Kitab tashrif - Salah satu kewajiban utama seorang muslim setelah beribadah kepada Allah adalah berbakti kepada kedua orang tua. Islam menempatkan birrul walidain (berbakti kepada orang tua) sebagai salah satu amal yang paling utama dan dijanjikan banyak keutamaan di dunia maupun di akhirat.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
وَقَضَىٰ رَبُّكَ أَلَّا تَعۡبُدُوا۟ إِلَّآ إِيَّاهُ وَبِٱلۡوَٰلِدَيۡنِ إِحۡسَٰنًاۚ
“Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik kepada kedua orang tua.”
(QS. Al-Isra: 23)
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam juga menegaskan dalam banyak hadits tentang pentingnya berbakti kepada orang tua dan bahaya durhaka kepada mereka.
Dari Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, ia berkata:
سَأَلْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيُّ الْعَمَلِ أَحَبُّ إِلَى اللَّهِ قَالَ الصَّلَاةُ عَلَى وَقْتِهَا قُلْتُ ثُمَّ أَيٌّ قَالَ بِرُّ الْوَالِدَيْنِ قُلْتُ ثُمَّ أَيٌّ قَالَ الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ
"Aku bertanya kepada Nabi ﷺ tentang amal yang paling dicintai oleh Allah? Beliau menjawab, 'Shalat pada waktunya.' Aku bertanya lagi, 'Kemudian apa?' Beliau menjawab, 'Berbakti kepada kedua orang tua.' Aku bertanya lagi, 'Kemudian apa?' Beliau menjawab, 'Jihad di jalan Allah.'"
(HR. Bukhari No. 5970, Muslim No. 85)
Hadits ini menunjukkan bahwa berbakti kepada kedua orang tua lebih utama daripada jihad, kecuali jika jihad tersebut bersifat fardhu ‘ain.
Rasulullah ﷺ bersabda:
رِضَا اللَّهِ فِي رِضَا الْوَالِدِ وَسَخَطُ اللَّهِ فِي سَخَطِ الْوَالِدِ
“Ridha Allah tergantung pada ridha orang tua, dan murka Allah tergantung pada murka orang tua.”
(HR. Tirmidzi No. 1900, Ibnu Hibban No. 2026, Al-Hakim No. 4/151-152)
Hadits ini mengajarkan bahwa siapa yang ingin mendapatkan ridha Allah, maka harus berusaha membuat orang tuanya ridha.
Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah ﷺ menceritakan tentang tiga orang yang terjebak dalam gua, salah satunya berdoa dengan menyebut amal baktinya kepada orang tua:
"Ya Allah, aku memiliki orang tua yang sudah tua renta. Setiap sore aku selalu memberikan mereka susu sebelum anak-anakku. Suatu hari aku pulang terlambat dan mereka sudah tertidur. Aku tidak ingin memberikan susu itu kepada anak-anakku sebelum mereka meminumnya. Aku menunggu hingga mereka bangun, meskipun anak-anakku menangis karena lapar. Jika perbuatanku ini Engkau terima sebagai amal saleh, maka bukakanlah pintu gua ini.” Maka batu yang menutupi gua itu pun bergeser."
(HR. Bukhari No. 2272, Muslim No. 2743)
Hadits ini menunjukkan betapa besar pahala berbakti kepada orang tua hingga bisa menjadi sebab doa dikabulkan dan kesulitan dihilangkan.
Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah ﷺ bersabda:
مَنْ أَحَبَّ أَنْ يُبْسَطَ لَهُ فِي رِزْقِهِ وَيُنْسَأَ لَهُ فِي أَثَرِهِ فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ
“Barangsiapa yang ingin dilapangkan rezekinya dan dipanjangkan umurnya, maka hendaklah ia menyambung tali silaturahmi.”
(HR. Bukhari No. 5986, Muslim No. 2557)
Silaturahmi pertama yang harus dijaga adalah dengan kedua orang tua, karena mereka adalah keluarga terdekat yang memiliki hak paling besar.
Rasulullah ﷺ bersabda:
رَغِمَ أَنْفُهُ، ثُمَّ رَغِمَ أَنْفُهُ، ثُمَّ رَغِمَ أَنْفُهُ قِيلَ مَنْ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ مَنْ أَدْرَكَ وَالِدَيْهِ عِنْدَ الْكِبَرِ أَحَدَهُمَا أَوْ كِلَيْهِمَا فَلَمْ يَدْخُلْ الْجَنَّةَ
“Sungguh hina, sungguh hina, sungguh hina!” Para sahabat bertanya, 'Siapa yang Engkau maksud, wahai Rasulullah?' Beliau menjawab, 'Orang yang mendapati kedua orang tuanya dalam keadaan tua, salah satunya atau keduanya, tetapi ia tidak masuk surga karena tidak berbakti kepada mereka.'"
(HR. Muslim No. 2551)
Hadits ini menegaskan bahwa mereka yang tidak memanfaatkan kesempatan untuk berbakti kepada orang tua akan merugi dan terhalang dari surga.
Berbakti kepada kedua orang tua adalah salah satu amal paling utama dan lebih didahulukan daripada jihad. Ridha Allah tergantung pada ridha orang tua, dan begitu pula kemurkaan-Nya. Berbakti kepada orang tua bisa menjadi sebab dikabulkannya doa dan hilangnya kesulitan hidup. Orang yang ingin rezekinya dilapangkan dan umurnya diberkahi hendaklah menjaga hubungan baik dengan orang tua. Berbakti kepada orang tua adalah jalan menuju surga, dan sebaliknya durhaka kepada mereka adalah penyebab siksa neraka.
Setiap muslim hendaknya berusaha semaksimal mungkin untuk membahagiakan dan merawat kedua orang tua, terutama ketika mereka telah lanjut usia. Sebab, tidak ada amal yang bisa benar-benar membalas jasa dan kasih sayang mereka kepada kita.
Wallahu a’lam bish-shawab.
Toko grosir kitab online - kitab tashrif - fikar store