Kitab tashrif - Mengenalkan Allah kepada anak adalah langkah awal dalam membentuk keimanan yang kokoh. Anak-anak memiliki fitrah yang suci, sehingga mereka lebih mudah memahami keberadaan Allah jika diperkenalkan dengan cara yang tepat. Dalam Islam, mengenal Allah bisa dilakukan melalui ayat kauniyyah (tanda-tanda kekuasaan Allah di alam semesta) dan ayat syar’iyyah (wahyu Allah dalam Al-Qur'an dan Hadits).
Syaikh Muhammad At-Tamimi dalam Tsalatsah Al-Ushul menjelaskan bahwa kita mengenal Allah melalui tanda-tanda kekuasaan-Nya dan makhluk-makhluk-Nya. Tanda-tanda kekuasaan-Nya meliputi malam dan siang, serta matahari dan bulan. Sedangkan makhluk-makhluk-Nya mencakup tujuh langit, tujuh bumi, dan segala yang ada di antara keduanya.
Dari penjelasan ini kita mengetahui bahwa mengenalkan Allah kepada anak bisa dilakukan dengan mengajak mereka mengamati alam sekitar, serta membacakan ayat-ayat Al-Qur’an yang berbicara tentang kebesaran Allah.
Allah ﷻ berfirman dalam Al-Qur’an:
وَمِنْ آيَاتِهِ اللَّيْلُ وَالنَّهَارُ وَالشَّمْسُ وَالْقَمَرُ لَا تَسْجُدُوا لِلشَّمْسِ وَلَا لِلْقَمَرِ وَاسْجُدُوا لِلَّهِ الَّذِي خَلَقَهُنَّ إِنْ كُنْتُمْ إِيَّاهُ تَعْبُدُونَ
“Dan sebagian dari tanda-tanda (kekuasaan)-Nya ialah malam dan siang, matahari, dan bulan. Janganlah bersujud kepada matahari dan janganlah (pula) kepada bulan, tetapi bersujudlah kepada Allah Yang menciptakannya, jika kamu hanya kepada-Nya saja menyembah.”
(QS. Al-Fussilat: 37)
Ayat ini mengajarkan bahwa segala yang ada di alam semesta adalah ciptaan Allah. Mengajak anak-anak mengamati matahari yang terbit dan tenggelam, bulan yang bersinar di malam hari, atau hujan yang turun adalah cara efektif untuk mengenalkan mereka kepada Allah sebagai Sang Pencipta.
Allah ﷻ juga berfirman:
إِنَّ رَبَّكُمُ اللهُ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ ثُمَّ اسْتَوَى عَلَى الْعَرْشِ يُغْشِي اللَّيْلَ النَّهَارَ يَطْلُبُهُ حَثِيثًا وَالشَّمْسَ وَالْقَمَرَ وَالنُّجُومَ مُسَخَّرَاتٍ بِأَمْرِهِ، أَلَا لَهُ الْخَلْقُ وَالْأَمْرُ تَبَارَكَ اللهُ رَبُّ الْعَالَمِينَ
“Sesungguhnya Rabb-mu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia tinggi di atas ‘Arasy. Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat, dan (diciptakan-Nya pula) matahari, bulan dan bintang-bintang (masing-masing) tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah, menciptakan dan memerintah hanyalah hak Allah. Maha Suci Allah, Rabb semesta alam.”
(QS. Al-A’raf: 54)
Melalui ayat ini, anak-anak bisa diajarkan bahwa segala sesuatu di dunia ini memiliki aturan yang telah ditetapkan oleh Allah. Tidak ada yang terjadi secara kebetulan, semua berjalan sesuai dengan kehendak-Nya.
Selain melihat tanda-tanda kebesaran Allah di alam semesta, mengenalkan Allah juga dapat dilakukan dengan membacakan ayat-ayat Al-Qur’an yang menjelaskan tentang keesaan dan kekuasaan-Nya.
Allah ﷻ berfirman:
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اعْبُدُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ وَالَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ (٢١) الَّذِي جَعَلَ لَكُمُ الْأَرْضَ فِرَاشًا وَالسَّمَاءَ بِنَاءً وَأَنْزَلَ مِنَ السَّمَاءِ مَاءً فَأَخْرَجَ بِهِ مِنَ الثَّمَرَاتِ رِزْقًا لَكُمْ فَلَا تَجْعَلُوا لِلَّهِ أَنْدَادًا وَأَنْتُمْ تَعْلَمُونَ
“Hai manusia! Sembahlah Rabb-mu yang telah menciptakanmu dan orang-orang sebelummu, agar kamu bertakwa. Dialah Yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap, dan Dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia menghasilkan dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai rezeki untukmu, karena itu janganlah kamu mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah, padahal kamu mengetahui.”
(QS. Al-Baqarah: 21-22)
Ayat ini bisa dijelaskan kepada anak-anak dengan menunjukkan bagaimana hujan turun, tanaman tumbuh, dan bagaimana manusia bisa menikmati makanan dari hasil ciptaan Allah. Dengan begitu, mereka akan memahami bahwa segala sesuatu berasal dari Allah.
Agar anak lebih mudah memahami konsep ketuhanan, kita bisa mengajak mereka merenungkan tentang asal mula keberadaan sesuatu.
Allah ﷻ berfirman:
أَمْ خُلِقُوا مِنْ غَيْرِ شَيْءٍ أَمْ هُمُ الْخَالِقُونَ
“Apakah mereka diciptakan tanpa sesuatu pun ataukah mereka yang menciptakan (diri mereka sendiri)?”
(QS. At-Tur: 35)
Dari ayat ini, kita bisa mengajak anak berpikir:
Ibnu Katsir rahimahullah dalam tafsirnya menyebutkan bahwa ayat ini pernah membuat seorang musyrik bernama Jubair bin Muth’im masuk Islam karena begitu kuatnya hujjah yang terkandung di dalamnya
Mengenalkan Allah kepada anak bisa dilakukan dengan mengajak mereka merenungkan ciptaan-Nya dan membacakan ayat-ayat Al-Qur’an yang berbicara tentang keesaan Allah. Dengan cara ini, anak-anak akan tumbuh dengan pemahaman bahwa Allah adalah satu-satunya Rabb yang menciptakan, mengatur, dan memberi rezeki.
Sebagai orang tua, kita harus menjadikan pengenalan kepada Allah sebagai prioritas utama dalam pendidikan anak. Semoga Allah membimbing kita dalam mendidik anak-anak agar tumbuh menjadi generasi yang mengenal dan mencintai-Nya.
Toko grosir kitab online - kitab tashrif - fikar store