Kitab tashrif - Banyak di antara kita yang memang memiliki keinginan untuk menuntut ilmu agama. Namun, berbagai kendala seringkali menghalangi niat baik tersebut. Syaikh Ibnu Utsaimin rahimahullah memberikan nasihat yang sangat inspiratif untuk kita semua yang merasa terlambat untuk memulai perjalanan menuntut ilmu, terutama karena tuntutan pekerjaan.
Beliau menjelaskan bahwasanya tidak ada kata terlambat untuk menuntut ilmu. Umur berapapu kita memulai, bukanlah penghalang untuk mendalami agama. Bahkan, para nabi pun diutus dalam usia yang lebih tua. Yang penting adalah niat yang tulus dan usaha yang sungguh-sungguh.
Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam bersabda
"Barangsiapa yang Allah kehendaki kebaikan, niscaya Dia akan berikan pemahaman agama kepadanya." (HR. Bukhari).
Hadis ini menjadi pengingat bagi kita bahwa kesempatan untuk menuntut ilmu itu selalu terbuka, tak terbatas oleh usia.
Seringkali, bisikan syaitan menghalangi kita untuk meraih ilmu. Ia akan berbisik, "Sudah terlambat, usia sudah tidak muda lagi." Namun, ingatlah kisah para nabi yang diutus dalam usia yang lebih tua. Mereka menjadi teladan bagi kita bahwa ilmu bisa dipelajari kapan saja dan di mana saja.
Dalam perjalanan menuntut ilmu, memilih guru yang tepat adalah hal yang sangat krusial. Seperti memilih permata yang berkilau, kita harus cermat memilih guru yang bisa menjadi cahaya dalam hidup kita. Seorang guru yang baik memiliki tiga ciri utama:
Aqidah yang Benar: seorang guru harus menjadi panutan dalam hal keimanan. Ia harus memiliki pemahaman agama yang kokoh dan tidak menyimpang dari Al-Quran dan Sunnah.
Niat yang Ikhlas: Seorang guru yang ikhlas akan selalu mendahulukan kepentingan agama daripada kepentingan pribadi. Ia akan berbagi ilmu dengan tulus tanpa mengharapkan imbalan duniawi.
Manhaj yang Selamat (Sesuai dengan manhaj Nabi shalallahu alaihi wa sallam dan para sahabat): seorang guru harus memiliki metode pengajaran yang benar dan tidak menyesatkan. Ia akan membimbing kita dengan sabar dan penuh kasih sayang.
Syaikh Ibnu Utsaimin rahimahullah juga mengingatkan kita tentang pentingnya menjaga ukhuwah Islamiyah. Kita harus menghindari perdebatan yang tidak bermanfaat dan saling menghormati pendapat orang lain. Jangan mudah terprovokasi oleh isu-isu yang dapat memecah belah umat.
Oleh karena itu:
Mulailah dari Sekarang: Jangan tunda niat untuk belajar. Segera manfaatkan waktu luang Anda untuk menuntut ilmu.
Carilah Guru yang Tepat: Bertanyalah kepada orang-orang yang Anda percayai untuk mendapatkan rekomendasi guru yang baik.
Bergabunglah dengan Majelis Ilmu: Ikutlah kajian-kajian ilmu agama yang rutin diadakan di sekitar Anda.
Belajar dengan Tekun: Konsistenlah dalam menuntut ilmu dan jangan mudah menyerah.
Jaga Ukhuwah: Hindari perdebatan yang tidak bermanfaat dan selalu berbaik sangka kepada sesama muslim.
Menuntut ilmu adalah ibadah yang mulia. Dengan ilmu, kita akan lebih dekat kepada Allah azza wa jalla dan dapat memberikan manfaat bagi orang lain. Jadi, jangan pernah menyerah untuk terus belajar dan meraih ilmu yang bermanfaat. Dan ingat apa yang Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam nasihatkan:
"Barangsiapa menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan mudahkan baginya jalan menuju surga." (HR. Muslim)
Semoga artikel ini dapat menginspirasi kita semua untuk terus menuntut ilmu dan meraih keberkahan di dunia dan akhirat.
Toko grosir kitab online - kitab tashrif - fikar store