Nahwu Wadhih - Dalam dunia yang penuh dengan keragaman pemikiran dan keyakinan, perbedaan pendapat adalah hal yang tak terelakkan. Namun, bagaimana kita menanggapi perbedaan tersebut dapat menentukan kualitas interaksi kita dan keharmonisan dalam masyarakat. Artikel ini bertujuan untuk menyajikan panduan etika dalam berdialog, berdasarkan prinsip-prinsip yang diajarkan oleh Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baaz rahimahullah, salah seorang ulama yang banyak dijadikan rujukan.
Mengutamakan Kelembutan dan Hikmah
Syaikh Bin Baaz rahimahullah menjelaskan bahwasanya pentingnya kelembutan dan hikmah dalam berdakwah dan berdialog. Beliau mengingatkan bahwa kekasaran dan emosi yang tidak terkendali hanya akan menimbulkan perpecahan dan perselisihan hingga permusuhan yang tidak berguna. Dan hal ini harus kita hindari. Sebaliknya, pendekatan yang lembut dan bijaksana dapat membuka hati dan pikiran, memungkinkan pesan yang disampaikan diterima dengan baik.
Perintah mengikuti Contoh Nabi shalallahu alaihi wa sallam
Dalam Al-Qur’an, Allah Subhanahu wa Ta’ala memberikan contoh kepada Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk bersikap lemah lembut terhadap umatnya:
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِنَ اللَّهِ لِنْتَ لَهُمْ ۖ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوا مِنْ حَوْلِكَ
“Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu.” (QS Ali-Imran: 159)
Contoh ini mengajarkan kita bahwa kelembutan adalah kunci untuk mendekatkan orang lain, bukan menjauhkan mereka. Jika kita lembut, niscaya nasihat dan pendapat kita akan didengar orang walau tidak semua, dan jika kita berlaku kasar maka sudah pasti kita dijauhi dan orang memandang kita yang berbicara hanya dari emosi belaka.
Dialog dengan Penguasa
Allah juga menginstruksikan Nabi Musa dan Nabi Harun alaihissalam untuk berbicara dengan Fir’aun, seorang penguasa yang keras, dengan kata-kata yang lemah lembut:
فَقُولَا لَهُ قَوْلًا لَيِّنًا لَعَلَّهُ يَتَذَكَّرُ أَوْ يَخْشَىٰ
“Maka berbicaralah kamu berdua kepadanya, dengan kata-kata yang lemah lembut, mudah-mudahan dia ingat atau takut.” (QS Thoha: 44)
ayat ini mengajarkan kita bahwa bahkan dalam situasi yang paling menantang sekalipun, kelembutan dalam berbicara dapat membuka jalan untuk perubahan dan kesadaran.
Menjaga Adab dalam Perbedaan Pendapat
Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam juga mengingatkan tentang pentingnya kelembutan dalam segala hal:
إِنَّ الرِّفْقَ لاَ يَكُونُ فِى شَىْءٍ إِلاَّ زَانَهُ وَلاَ يُنْزَعُ مِنْ شَىْءٍ إِلاَّ شَانَهُ
“Sesungguhnya, tidaklah kelembutan itu ada pada sesuatu, kecuali akan memperindahnya. Dan tidaklah (kelembutan itu) luput dari sesuatu, kecuali akan memburukkannya.” (HR Muslim, no. 2594)
مَنْ يُحْرَمُ الرِّفْقُ يُحْرَمُ الْخَيْرُ
“Barangsiapa yang tidak terdapat kelembutan padanya, maka tidak ada kebaikan padanya.” [HR Muslim no. 2592]
ادْعُ إِلَىٰ سَبِيلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ ۖ وَجَادِلْهُمْ بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ
“Serulah (manusia) kepada jalan Rabbmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik, dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik.“ [QS An-Nahl : 125]
Dari hadits dan ayat kita belajar bahwa kelembutan tidak hanya memperindah dialog, tetapi juga memperindah karakter kita. Sehingga diharapkan dapat menyampaikan nasihat maupun pendapat lebih mudah dan mudah diterima orang lain. Dan jika ada ada suatu penyimpangan dari sebuah pendapat maka kita bantah dengan cara yang elegan dan lembut.
Dalam berinteraksi dan berbeda pendapat, kita harus selalu ingat untuk menjaga adab dan etika. Kita harus berusaha untuk menyampaikan kebenaran dengan cara yang paling efektif dan bermanfaat, tanpa menunjukkan superioritas atau kekerasan. Dengan demikian, kita dapat membangun jembatan pengertian dan kerjasama, bukan dinding pemisah dan konflik.
Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala memberikan kita kekuatan untuk selalu mengikuti jalan kelembutan dan hikmah, dan menjauhkan kita dari segala bentuk kekerasan dan kekasaran. Amin.
Kitab Nahwu Wadhih - Fikar Store