My Blog

  • 23-10-2024

Dua Kunci Surga adalah Taqwa dan Akhlak Mulia

Al-arabiyah linnasyiin -   Setiap Muslim tentu mendambakan surga sebagai tempat yang kekal di akhirat kelak. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, disebutkan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pernah ditanya tentang amalan yang Allah jadikan sebab yang paling banyak memasukkan manusia ke dalam surga. Beliau  bersabda, 

تَقْوَى اللَّهِ وَحُسْنُ الْخُلُقِ  

Taqwa kepada Allah dan akhlak yang mulia..”  

(HR. At-Tirmidzi: 2004 dan Ibnu Majah no. 4246) 

Dari hadits ini, kita memahami bahwasanya terdapat dua amalan utama yang menjadi kunci masuk ke surga, yaitu taqwa kepada Allah dan akhlak yang mulia. Kedua amalan ini tidak hanya menjadikan seseorang dicintai oleh Allah, tetapi juga dicintai oleh sesama manusia. 

Ibnul Qayyim rahimahullah menjelaskan bahwa Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam menggabungkan antara taqwa dan akhlak yang baik karena keduanya saling melengkapi dalam kehidupan seseorang. 

Taqwa kepada Allah adalah amalan yang memperbaiki hubungan seorang hamba dengan Allah. Ini termasuk ketaatan, menjalankan perintah, serta menjauhi larangan-Nya. 

Akhlak yang baik adalah perilaku yang memperbaiki hubungan seseorang dengan manusia lainnya, seperti berbuat baik, jujur, dan menebar kebaikan kepada sesama makhluk. 

Ibnul Qayyim berkata: 

"Karena taqwa kepada Allah memperbaiki hubungan antara hamba dengan Tuhannya, dan akhlak yang baik memperbaiki hubungan antara seseorang dengan makhluk." 

(Al-Fawaid, hlm. 54) 

Dengan taqwa, seseorang mengundang kecintaan Allah, sedangkan dengan akhlak yang baik, seseorang mengundang kecintaan manusia. Oleh karena itu, dua hal ini tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan seorang Muslim. 

Beberapa ulama salaf memberikan penjelasan lebih lanjut tentang hakikat taqwa. Di antaranya adalah Al-Hasan Al-Bashri rahimahullah yang berkata: 

"Orang-orang yang bertakwa adalah mereka yang menjauhi segala yang diharamkan atas mereka, dan melaksanakan kewajiban yang diperintahkan kepada mereka." 

‘Umar bin ‘Abdul ‘Aziz rahimahullah juga menjelaskan bahwasanya taqwa tidak hanya terbatas pada berpuasa di siang hari hingga shalat pada malam hari. Namun, hakikat takwa adalah meninggalkan semua yang diharamkan oleh Allah dan melaksanakan segala yang diwajibkan-Nya. Setelah itu, jika seseorang dianugerahi kebaikan, maka itu adalah tambahan dari Allah. 

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menjelaskan bahwa iman seseorang belum sempurna hingga ia memiliki akhlak yang baik. Dalam hadits, beliau shalallahu alaihi wa sallam bersabda: 

أَكْمَلُ الْمُؤْمِنِينَ إِيمَانًا أَحْسَنُهُمْ خُلُقًا 

"Orang mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya." 

(HR. Abu Daud no. 4682 dan Ibnu Majah no. 1162) 

Akhlak yang baik tercermin dalam sikap yang penuh kesabaran, kebaikan hati, dan kesantunan terhadap orang lain. Seseorang yang berakhlak mulia akan selalu berusaha menjaga hubungan baik dengan sesama, memperlakukan orang lain dengan adil dan penuh kasih sayang. 

Sayangnya, ada sebagian orang yang terlalu fokus pada ibadah kepada Allah, namun mengabaikan akhlaknya kepada sesama. Sebaliknya, ada pula yang sangat baik kepada sesama tetapi lalai dalam menjalankan kewajiban kepada Allah. Padahal, Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam mengajarkan keseimbangan antara keduanya. Tidak cukup hanya dengan memperbaiki hubungan dengan Allah, tetapi hubungan dengan sesama manusia juga harus diperhatikan. 

Islam mengajarkan agar seorang Muslim selalu memperhatikan kedua aspek tersebut dalam kehidupannya. Menjadi hamba yang bertakwa kepada Allah dan memiliki akhlak yang mulia kepada sesama manusia adalah kunci untuk meraih surga. 

Dua kunci penting yang akan membuka pintu surga adalah taqwa kepada Allah dan akhlak yang mulia. Kedua hal ini harus berjalan beriringan. Taqwa menjaga hubungan kita dengan Allah, sementara akhlak memperbaiki hubungan kita dengan sesama manusia. 

Semoga Allah azza wa jalla memudahkan kita untuk menjadi hamba yang bertakwa dan berakhlak mulia, sehingga dapat meraih cinta Allah dan cinta dari sesama manusia. Amin. 

Kitab Bahasa Arab - Arabiyah linnasyiin – Fikar store 

admin
Admin