My Blog

  • 19-12-2024

Dimana Posisi Kita Sekarang

Apakah Menjadi Pembawa Kebaikan Ataukah Pembawa Keburukan? 

Nahwu Wadhih -  Setiap manusia memiliki potensi untuk menjadi pembuka kebaikan atau keburukan dalam kehidupan ini. Rasulullah ﷺ telah menggambarkan hal ini dengan sangat jelas dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu. Beliau bersabda: 

إِنَّ مِنَ النَّاسِ مَفَاتِيْحَ لِلْخَيْرِ مَغَالِيْقَ لِلشَّرِّ, وَإِنَّ مِنَ النَّاسِ مَفَاتِيْحَ لِلشَّرِّ مَغَالِيْقَ لِلْخَيْرِ, فَطُوْبَى لِمَنْ جَعَلَ اللهُ مَفَاتِيْحَ الْخَيْرِ عَلَى يَدَيْهِ, وَوَيْلٌ لِمَنْ جَعَلَ اللهُ مَفَاتِيْحَ الشَّرِّ عَلَى يَدَيْهِ 

"Sesungguhnya di antara manusia ada yang menjadi kunci pembuka kebaikan dan penutup kejelekan, dan di antara manusia juga ada yang menjadi kunci pembuka kejelekan dan penutup kebaikan. Maka berbahagialah seorang yang dijadikan Allah sebagai kunci kebaikan dan celakalah orang yang dijadikan kunci kejelekan." 

(HR. Ibnu Majah no. 237, Ibnu Abi ‘Ashim no. 297, Ath-Thayalisi no. 2082, dan Al-Baihaqi no. 298. Disahihkan oleh Al-Albani dalam Silsilah As-Sahihah no. 1332) 

Hadis ini adalah pengingat bagi kita semua untuk bercermin dan bertanya pada diri sendiri, apakah kita sudah menjadi kunci pembuka kebaikan bagi orang lain atau justru sebaliknya, menjadi penyebab tersebarnya keburukan? 

Maka jika kita ingin menjadi  kunci pembuka kebaikan dan penutup kejelekan, hendaknya kita mengamalkan beberapa kiat berikut, 

1. Ikhlaslah dalam setiap ucapan maupun perbuatan: Setiap amal yang dilakukan tanpa keikhlasan hanya akan menjadi sia-sia. Ikhlas berarti melakukan segala sesuatu hanya untuk mencari ridha Allah semata. 

2. Berdoalah agar Dimudahkan dalam Kebaikan: Berdoa adalah bentuk pengakuan kita akan kelemahan diri dan ketergantungan kepada Allah. Mintalah kepada Allah agar dijadikan sebagai kunci kebaikan dan dijauhkan dari segala keburukan. 

3. Bersemangat (bersungguh-sungguh) dalam menimba ilmu: Ilmu adalah cahaya yang membimbing kita menuju jalan kebenaran. Dengan ilmu, kita akan tahu mana yang baik dan buruk, serta bagaimana menyebarkan kebaikan kepada sesama. 

4. Rajin beribadah kepada Allah: Beribadah dengan konsisten dan totalitas akan mendekatkan hati kita kepada Allah dan menjauhkan kita dari keburukan. Terutama shalat, yang menjadi benteng dari perbuatan keji dan mungkar. 

5. Menghias diri dengan Akhlak yang Mulia: yang kita hias adalah hati, yaitu dengan akhlak mulia, maka dengan akhlak mulia, kita bisa menjadi teladan dan menginspirasi orang lain untuk berbuat baik. 

6. Mendekati dan bersahabat dengan orang shaleh: bersahabat dengan orang yang baik akan menjadikan kita ikut terpengaruh dalam hal positif untuk selalu berada di jalan yang benar. Teman yang baik adalah kunci untuk mendekatkan kita kepada Allah. 

7. Menyeru kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran: ini adalah tugas mulia yang harus dijalankan setiap muslim. 

وَلْتَكُنْ مِنْكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ 
"Dan hendaklah ada di antara kalian segolongan umat yang menyeru kepada kebaikan, menyuruh yang ma’ruf dan mencegah yang mungkar." 
(QS. Ali Imran: 104) 

8. Ingatlah betapa dahsyatnya hari pembalasan: Kesadaran bahwa kita akan mempertanggungjawabkan semua perbuatan di akhirat kelak akan membuat kita berhati-hati dan senantiasa berusaha menjadi kunci kebaikan. 

Maka dari itu, jadilah pribadi yang senantiasa membawa kebaikan dan menutup pintu keburukan. Ketahuilah bahwasanya keberuntungan besar bagi mereka yang dijadikan Allah sebagai kunci pembuka kebaikan. Semoga kita senantiasa diberi kekuatan untuk ikhlas, istiqamah dalam ibadah, dan berakhlak mulia, sehingga kita menjadi sebab tersebarnya kebaikan di muka bumi ini. 

Wallahu a’lam bish-shawab. 

Kitab Nahwu Wadhih  - Fikar Store  

 

admin
Admin