Nahwu Wadhih - Al-Imam Ibnul Qoyyim rahimahullah pernah berkata:
"Mengingat Allah, yaitu berdzikir kepada Allah, menghadapkan hati melibatkan seluruh anggota badan sepenuhnya kepada-Nya, kembali (bertaubat) kepada-Nya, serta merasa takut kepada Allah dengan bersegera dalam menunaikan sholat…
Sungguh banyak penyakit yang bisa diobati dengan cara-cara tersebut dan banyak pula orang yang sakit disembuhkan dengan cara-cara tersebut.
(Miftah Daris Sa’adah (1/298), karya Al-Imam Ibnul Qoyyim rahimahullah, penerbit Al-Maktabah Al-'Ashriyyah)
Wahai saudaraku seiman semuanya ketahuilah bahwasanya obat yang paling mujarab untuk mengobati berbagai macam penyakit, baik penyakit jasmani maupun penyakit rohani, adalah dengan melakukan berbagai amal shalih dan ketaatan kepada Allah Ta’ala, seperti yang disebutkan di atas sebelum berobat dengan cara ke dokter dan meminum obat.
Betapa banyak orang-orang shalih yang rajin melakukan berbagai macam amalan ketaatan kepada Allah azza wa jalla seperti rajin sholat fardhu berjamaah di masjid, sholat sunnah, rajin puasa sunnah, rajin bersedekah, rajin berdzikir dan berdoa serta banyak bertaubat kepada Allah azza wa jalla, dan lain-lain. Alhamdulillah, mereka semua sehat selalu dengan izin Allah azza wa jalla. Bahkan banyak di antara mereka yang tidak menjadi pikun di masa tua mereka, masih dijaga kesehatan pendengarannya, penglihatannya, dan ingatannya.
Itu dikarenakan mereka selalu berupaya dalam menjaga syari’at-syariat dan batasan-batasan Allah Ta’ala sejak masa muda, sehingga Allah azza wa jalla pun menjaga mereka di masa tua, baik menjaga agama mereka, harta mereka, fisik, dan kesehatan mereka. Kemudian tidak lupa pula menuntut ilmu syar’i agar dapat melakukan amalan-amalan ketaatan dengan baik dan teratur.
Maka dengan berdzikir kepada Allah, melakukan ketaatan kepada-Nya, bertobat mengejar ampunan-Nya maka tidak diragukan lagi bahwa engkau berobat dengan cara yang tepat.
Sesungguhnya Allah itu As-Syaafii, yaitu maha penyembuh, sebagaimana yang telah disebutkan dalam sebuah hadist Rasulullah shalalllahu alaihi wa sallam dalam doanya,
اللَّهُمَّ رَبَّ النَّاسِ أَذْهِبِ الْبَاسَ ، اشْفِهِ وَأَنْتَ الشَّافِى ، لاَ شِفَاءَ إِلاَّ شِفَاؤُكَ ، شِفَاءً لاَ يُغَادِرُ سَقَمًا
Ya Allâh, Rabb (pencipta dan pelindung) semua manusia, hilangkanlah penyakit ini dan sembuhkanlah, Engkau adalah asy-Syâfi (Yang Maha Penyembuh), tidak ada kesembuhan kecuali kesembuhan (dari)-Mu, kesembuhan yang tidak meninggalkan penyakit (lain) (HR. al-Bukhâri no. 5311 dan Muslim no. 2191)
Dan nabi Ibrahim pernah berkata yang telah diabadikan di dalam Al-quran,
وَإِذَا مَرِضْتُ فَهُوَ يَشْفِينِ
Dan apabila aku sakit Dialah Yang menyembuhkan aku (asy-Syu’arâ:80)
Para ulama berpandangan bahwasanya Asy-Syaafii merupakan nama Allah yang mulia, yang indah.
Membaca Al-Quran juga merupakan dzikir, dan Al-quran juga sebagai penyembuh,
وَنُنَزِّلُ مِنَ الْقُرْآنِ مَا هُوَ شِفَاءٌ وَرَحْمَةٌ لِلْمُؤْمِنِينَ ۙ وَلَا يَزِيدُ الظَّالِمِينَ إِلَّا خَسَارًا
Dan Kami turunkan pada al-Qur`ân suatu yang merupakan penyembuh dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan al-Qur’ân itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zhalim selain kerugian (al-Isrâ:82)
Semoga Allah Ta’ala senantiasa memberikan taufiq-Nya kepada kita, untuk tetap semangat beramal shalih, selalu berdzikir kepada-Nya dan bertaubat kepada-Nya.
Dan semoga pula, Allah Ta’ala senantiasa menjaga kesehatan kita semu , semoga artikel ini bermanfaat dan memberikan inspirasi untuk terus beramal shalih dan mendekatkan diri kepada Allah.
Kitab Nahwu Wadhih - Fikar Store