My Blog

  • 16-07-2024

Cinta yang Benar kepada Nabi shalallahu alaihi wa sallam adalah dengan Mengamalkan Sunnahnya

Kitab tashrif -  Mencontoh dan mengikuti Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, berjalan di atas manhaj beliau, serta berpegang teguh pada seluruh pernyataan dan perbuatan beliau adalah tanda awal cinta kepada Rasul. Seseorangdapat dikatakan mencintai Rasulullah adalahd dengan mengikuti beliau secara lahir dan batin, yaitu menyesuaikan perkataan dan perbuatannya agar sesuai Sunnah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. 

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah menjelaskan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Anas bin Malik: 

قَالَ لِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَا بُنَيَّ إِنْ قَدَرْتَ أَنْ تُصْبِحَ وَتُمْسِيَ لَيْسَ فِي قَلْبِكَ غِشٌّ لِأَحَدٍ فَافْعَلْ ثُمَّ قَالَ لِي يَا بُنَيَّ وَذَلِكَ مِنْ سُنَّتِي وَمَنْ أَحْيَا سُنَّتِي فَقَدْ أَحَبَّنِي وَمَنْ أَحَبَّنِي كَانَ مَعِي فِي الْجَنَّةِ 

"Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata kepadaku: 'Wahai, anakku! Jika kamu mampu pada pagi sampai sore hari di hatimu tidak ada sifat khianat pada seorangpun, maka perbuatlah,' kemudian beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata kepadaku lagi: 'Wahai, anakku! Itu termasuk sunnahku. Dan barangsiapa yang menghidupkan sunnahku, maka ia telah mencintaiku. Dan barangsiapa yang telah mencintaiku, maka aku bersamanya di Surga.'" (HR. Tirmidzi) 

Orang yang mencintai Rasulullah harus membuktikan cintanya dengan bersemangat menghidupkan Sunnah, mengamalkan sunnahnya, melaksanakan perintah, dan menjauhi larangan Rasulullah. Mereka harus mendahulukan semua ini di atas hawa nafsunya. 

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman: 

قُلْ إِنْ كَانَ آبَاؤُكُمْ وَأَبْنَاؤُكُمْ وَإِخْوَانُكُمْ وَأَزْوَاجُكُمْ وَعَشِيرَتُكُمْ وَأَمْوَالٌ اقْتَرَفْتُمُوهَا وَتِجَارَةٌ تَخْشَوْنَ كَسَادَهَا وَمَسَاكِنُ تَرْضَوْنَهَا أَحَبَّ إِلَيْكُمْ مِنَ اللَّهِ وَرَسُولِهِ وَجِهَادٍ فِي سَبِيلِهِ فَتَرَبَّصُوا حَتَّىٰ يَأْتِيَ اللَّهُ بِأَمْرِهِ ۗ وَاللَّهُ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الْفَاسِقِينَ 

"Katakanlah: 'Jika bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, isteri-isteri, kaum keluarga, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatirkan kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai lebih kamu cintai daripada Allah dan RasulNya dan dari berjihad di jalanNya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusanNya'. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik." (QS. At-Taubah: 24) 

Cinta yang benar kepada Nabi adalah dengan mengikuti sunnahnya. Allah berfirman dalam Al-Qur'an: 

قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ ۗ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ 

"Katakanlah: 'Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu.' Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (QS. Ali Imran: 31) 

Cinta kepada Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam bukanlah sekadar perasaan, melainkan harus diwujudkan dalam tindakan nyata dengan mengikuti sunnahnya. Menghidupkan sunnah Nabi adalah tanda cinta sejati yang akan membawa seseorang kepada kebersamaan dengan Nabi di Surga. Tidak ada kerugian dalam mengikuti sunnah beliau, karena setiap ajaran dan tindakan Nabi adalah petunjuk dari Allah yang membawa kebaikan dan keberkahan. Semoga kita semua termasuk dalam golongan yang mencintai dan mengikuti sunnah Nabi dengan sepenuh hati. 

Toko grosir kitab online - kitab tashrif - fikar store   

admin
Admin