My Blog

  • 03-12-2024

Cara Menghilangkan Rasa Galau dan Kesulitan dalam Hidup

Al-arabiyah linnasyiin -  Hidup ini penuh dengan ujian. Terkadang kita menghadapi kegalauan, kesedihan, dan kesempitan yang berkepanjangan. Hati terasa sesak, pikiran terasa buntu, dan seolah tidak ada jalan keluar. Namun, sebagai seorang mukmin, kita memiliki tempat bergantung dan memohon pertolongan, yaitu Allah Subhanahu wa Ta’ala, Rabb yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. 

1. Doa Sebagai Penawar Kegalauan 

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah membimbing seorang sahabat yang sedang dilanda kegalauan dan terlilit hutang. Nabi mengajarkan doa berikut untuk dibaca setiap pagi dan sore: 

اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْهَمِّ وَالْحَزَنِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنَ الْعَجْزِ وَالْكَسَلِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنَ الْبُخْلِ وَالْجُبْنِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ غَلَبَةِ الدَّيْنِ وَقَهْرِ الرِّجَالِ 
Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kegalauan dan kesedihan, aku berlindung kepada-Mu dari kelemahan dan kemalasan, aku berlindung kepada-Mu dari sifat pelit dan pengecut, dan aku berlindung kepada-Mu dari lilitan hutang serta dari penganiayaan orang lain.” 
(HR. Abu Daud no. 1555) 

Sahabat tersebut kemudian berkata: 
Karena doa itulah, hilang kegelisahanku dan Allah melunasi hutang-hutangku.” 

2. Kembali kepada Al-Qur’an 

Allah Ta’ala menegaskan dalam Al-Qur’an bahwa dzikir dan Al-Qur’an adalah sumber ketenangan: 

الَّذِينَ آمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُم بِذِكْرِ اللَّهِ ۗ أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ 
(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram.” 
(QS. Ar-Ra’d: 28) 

Al-Qur’an adalah penyembuh hati dari segala kegelisahan, sebagaimana firman-Nya: 

وَنُنَزِّلُ مِنَ ٱلۡقُرۡءَانِ مَا هُوَ شِفَآءٞ وَرَحۡمَةٞ لِّلۡمُؤۡمِنِينَ 
Dan Kami turunkan dari Al-Qur’an suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman. 
(QS. Al-Isra’: 82) 

Berpaling dari Al-Qur’an hanya akan memperparah kegalauan, karena Allah Azza wa jalla memperingatkan: 

وَمَنۡ أَعۡرَضَ عَن ذِكۡرِي فَإِنَّ لَهُۥ مَعِيشَةٗ ضَنكٗا 
Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit. 
(QS. Thaha: 124) 

3. Menyadari Hakikat Dunia dan Kehidupan Akhirat 

Kehidupan dunia memang penuh dengan ujian dan musibah. Tidak ada manusia yang luput dari kesedihan. Namun, ingatlah bahwa dunia bukanlah tujuan akhir. Kehidupan yang hakiki adalah kehidupan di akhirat. 

Allah Ta’ala berfirman: 

رَضِيَ اللَّهُ عَنۡهُمۡ وَرَضُواْ عَنۡهُ 
Allah ridha kepada mereka, dan mereka pun ridha kepada Allah.” 
(QS. Al-Maidah: 119) 

Ketika kita ridha atas takdir Allah dan meyakini bahwa setiap ujian adalah bentuk kasih sayang-Nya, maka hati akan menjadi tenang. 

4. Perbanyak Dzikir kepada Allah 

Dzikir adalah senjata utama untuk menghilangkan kegalauan. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: 

Perumpamaan orang yang berdzikir kepada Allah dan yang tidak berdzikir kepada Allah adalah seperti orang yang hidup dan orang yang mati.” 
(HR. Bukhari no. 6407) 

Berdoalah, bacalah Al-Qur’an, dan perbanyaklah mengingat Allah Ta’ala. Dengan dzikir, hati yang gelisah akan menjadi tenang, pikiran yang kusut akan tercerahkan. 

5. Berusaha dan Bertawakal kepada Allah Azza wa jalla 

Kegalauan sering kali muncul karena ketidakpastian masa depan. Padahal, Allah sudah berjanji: 

وَمَن يَتَوَكَّلۡ عَلَى ٱللَّهِ فَهُوَ حَسۡبُهُ 
Dan barangsiapa bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan keperluannya.” 
(QS. Ath-Thalaq: 3) 

Usaha yang sungguh-sungguh harus disertai dengan tawakal. Serahkan hasil akhirnya kepada Allah, karena hanya Dia yang Maha Mengetahui apa yang terbaik untuk kita. 

Maka, Jadilah Hamba yang Ridha kepada keputusan Allah Azza wa jalla 

Kegalauan dan kesusahan adalah bagian dari kehidupan. Namun, kita memiliki senjata yang ampuh: doa, dzikir, Al-Qur’an, dan tawakal kepada Allah. Jangan pernah berhenti meminta pertolongan-Nya, karena hanya Allah Azza wa jalla yang mampu mengangkat kesedihan dari hati kita. 

Semoga Allah Azza wa jalla memberikan kita ketenangan, melapangkan hati kita dari segala kegalauan, dan mengaruniakan kita ridha atas segala ketetapan-Nya. Aamiin. 

Kitab Bahasa Arab - Arabiyah linnasyiin – Fikar store   

admin
Admin