My Blog

  • 03-07-2024

Cara Mengatasi Kegalauan dalam Hidup

 

Kitab tashrif -   Masalah dalam hidup adalah bagian yang tak terelakkan bagi setiap manusia. Tantangan ini bisa berasal dari masalah ekonomi seperti kemiskinan atau kelaparan, hingga masalah sosial seperti konflik antar sesama atau retaknya hubungan keluarga. 

Namun, jika kita renungkan lebih dalam, semua masalah ini adalah bagian dari ujian Allah untuk menguji siapa yang paling baik amalannya. Sesungguhnya Allah ta’ala berfirman, 

ٱلَّذِى خَلَقَ ٱلْمَوْتَ وَٱلْحَيَوٰةَ لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلًا ۚ وَهُوَ ٱلْعَزِيزُ ٱلْغَفُورُ 

Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Mahaperkasa lagi Maha Pengampun.” (QS. Al-Mulk: 2) 

وَلَنَبْلُوَنَّكُم بِشَىْءٍ مِّنَ ٱلْخَوْفِ وَٱلْجُوعِ وَنَقْصٍ مِّنَ ٱلْأَمْوَٰلِ وَٱلْأَنفُسِ وَٱلثَّمَرَٰتِ ۗ وَبَشِّرِ ٱلصَّٰبِرِينَ 

Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.” (QS. Al-Baqarah: 155) 

Ujian hidup sering kali merupakan akibat dari ketidaktaatan kita terhadap Allah dan Rasul-Nya atau kecintaan kita terhadap dunia yang berlebihan sehingga melalaikan kewajiban kita sebagai seorang muslim. Kita harus introspeksi diri dan bertobat. Allah berfirman dalam hadis qudsi, dari Abu Hurairah radhiallahuanhu. Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam bersabda 

وَإِنْ تَقَرَّبَ إِلَىَّ بِشِبْرٍ تَقَرَّبْتُ إِلَيْهِ ذِرَاعًا ، وَإِنْ تَقَرَّبَ إِلَىَّ ذِرَاعًا تَقَرَّبْتُ إِلَيْهِ بَاعًا ، وَإِنْ أَتَانِى يَمْشِى أَتَيْتُهُ هَرْوَلَةً 

Dan jika ia (hamba Allah -pent.) mendekat kepada-Ku sejengkal, Aku mendekat kepadanya sehasta. Jika ia mendekat kepada-Ku sehasta, Aku mendekat kepadanya sedepa. Jika ia datang kepada-Ku dengan berjalan (biasa), maka Aku mendatanginya dengan berjalan cepat.” (HR. Bukhari no. 6970 dan Muslim no. 2675) 

Allah Ta’ala berfirman, 

الَّذِينَ آمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُمْ بِذِكْرِ اللَّهِ ۗ أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ 

(Yaitu), orang-orang yang beriman dan hati mereka tenang dengan mengingat Allâh. Ketahuilah, dengan mengingat Allâh, hati menjadi tenang.” (QS. Ar-Ra’d: 28) 

Maka hal pertama yang harus kita lakukan adalah kembali kepada Allah Azza wa jalla, kembali melaksanakan perintah-Nya, kembali memenuhi hak-Nya. Terutama shalat. Salat adalah ibadah yang sangat penting setelah tauhid. Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam bersabda, 

بَيْنَ العَبْدِ وَبَيْنَ الكُفْرِ وَالإِيْمَانِ الصَّلَاةُ فَإِذَا تَرَكَهَا فَقَدْ أَشْرَكَ 

Pemisah antara seorang hamba dengan kekufuran dan keimanan adalah salat. Apabila dia meninggalkannya, maka dia melakukan kesyirikan.” (HR. Ath-Thabari dengan sanad sahih, di shahihkan Syaikh Al Albani). 

Setelah shalat jangan lupa kita membaca al-Quran. Al-Qur’an adalah penawar dari segala macam penyakit, termasuk penyakit batin seperti kegalauan. Allah berfirman, 

وَنُنَزِّلُ مِنَ ٱلْقُرْءَانِ مَا هُوَ شِفَآءٌ وَرَحْمَةٌ لِّلْمُؤْمِنِينَ ۙ وَلَا يَزِيدُ ٱلظَّٰلِمِينَ إِلَّا خَسَارًا 

Dan Kami turunkan dari Al-Qur’an suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman. Dan Al-Qur’an itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian.” (QS. Al-Isra: 82) 

Dan jangan sampai kita tinggalkan rutinitas doa kita. Berdoa adalah cara terbaik untuk menggantungkan segala urusan kepada Allah. Doa membawa ketenangan dan kebijaksanaan dalam menghadapi ujian. Allah berfirman, 

وَاِذَا سَاَلَكَ عِبَادِيْ عَنِّيْ فَاِنِّيْ قَرِيْبٌ ۗ اُجِيْبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ اِذَا دَعَانِۙ فَلْيَسْتَجِيْبُوْا لِيْ وَلْيُؤْمِنُوْا بِيْ لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُوْنَ 

  

Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Aku, maka sesungguhnya Aku dekat. Aku kabulkan permohonan orang yang berdoa apabila dia berdoa kepada-Ku. Hendaklah mereka itu memenuhi (perintah)-Ku dan beriman kepada-Ku, agar mereka memperoleh kebenaran.” (Al-Baqarah: 186) 

Sebelum berdoa memohon untuk dipenuhi hajat kita maka terlebih dahulu mohonlah ampun kepada Allah yang maha mengampuni. Karena musibah sering kali merupakan akibat dari dosa kita. Tobat dan istigfar adalah cara untuk mengangkat musibah tersebut. Allah Ta’ala berfirman, 

وَمَا أَصَابَكُمْ مِنْ مُصِيبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ أَيْدِيكُمْ 

Dan apa saja musibah yang menimpa kamu, maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu).” (QS. Asy-Syura: 30) 

Dengan kembali kepada Allah, memperbaiki salat, membaca Al-Qur’an, berdoa, dan beristigfar, insyaAllah segala kegalauan dan masalah hidup akan terasa lebih ringan. Semoga bermanfaat.  

Toko grosir kitab online - kitab tashrif - fikar store    

admin
Admin