Nahwu Wadhih - Dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, dari kesempatan kali ini, mari kita renungkan bersama akan keagungan rahmat-Nya yang meluas ke seluruh penjuru alam. Rahmat Allah Subhanahu wa Ta’ala adalah samudra tanpa tepi, yang siap memeluk setiap jiwa yang kembali kepada-Nya dengan hati yang penuh penyesalan dan harapan.
Allah Ta’ala ajarkan kita untuk berdoa kepada-Nya:
“رَبَّنَا وَسِعْتَ كُلَّ شَيْءٍ رَحْمَةً وَعِلْمًا فَاغْفِرْ لِلَّذِينَ تَابُوا وَاتَّبَعُوا سَبِيلَكَ وَقِهِمْ عَذَابَ الْجَحِيمِ”
“…Ya Rabb kami, rahmat dan ilmu Engkau meliputi segala sesuatu, maka berilah ampunan kepada orang-orang yang bertaubat dan mengikuti jalan-Mu dan lindungilah mereka dari siksa Neraka yang menyala-nyala.” (QS. Al-Mukmin/40: 7)
Dalam ayat ini, kita diajak untuk memahami bahwa rahmat Allah tidak terbatas hanya pada satu aspek atau kelompok tertentu, melainkan ia meliputi segala sesuatu. Rahmat-Nya membuka pintu ampunan bagi siapa saja yang kembali kepada-Nya dengan taubat yang tulus.
Allah Ta’ala juga berfirman:
“قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَىٰ أَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا مِنْ رَحْمَةِ اللَّهِ ۚ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا ۚ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ”
“Katakanlah, ‘Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu terputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.’” (QS. Az-Zumar/39: 53)
Ayat ini memberikan kabar gembira dan penghiburan bagi setiap jiwa yang merasa telah jauh dari rahmat-Nya karena dosa dan kesalahan. Allah menegaskan bahwa tidak ada dosa yang terlalu besar untuk diampuni, asalkan hamba tersebut kembali kepada-Nya dengan hati yang penuh penyesalan.
Kemudian, Allah memerintahkan Rasul-Nya untuk menyampaikan pesan ini kepada umatnya:
“نَبِّئْ عِبَادِي أَنِّي أَنَا الْغَفُورُ الرَّحِيمُ”
“Kabarkan kepada hamba-hamba-Ku, bahwa sesungguhnya Aku-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al-Hijr/15: 49)
Allah menginginkan kita untuk mengetahui bahwa pintu taubat selalu terbuka. Dia adalah Yang Maha Penerima taubat dan Maha Penyayang, yang selalu siap menerima kembali hamba-Nya yang ingin memperbaiki diri.
Dalam ayat lain, Allah Ta’ala berfirman:
“أَلَمْ يَعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ هُوَ يَقْبَلُ التَّوْبَةَ عَنْ عِبَادِهِ وَيَأْخُذُ الصَّدَقَاتِ وَأَنَّ اللَّهَ هُوَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ”
“Tidaklah mereka mengetahui, bahwasanya Allah menerima taubat hamba-hamba-Nya dan menerima zakat, dan bahwasanya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang?” (QS. At-Taubah/9: 104)
Allah menegaskan bahwa Dia tidak hanya menerima taubat, tetapi juga menghargai setiap amal kebaikan yang kita lakukan, termasuk zakat. Ini menunjukkan bahwa Allah tidak hanya melihat kesalahan kita, tetapi juga upaya kita untuk berbuat baik.
Artikel ini diharapkan dapat menjadi pengingat bagi kita semua akan luasnya rahmat Allah Subhanahu wa Ta’ala. Semoga kita selalu berada dalam lindungan rahmat-Nya dan senantiasa berusaha untuk mendekatkan diri kepada-Nya dengan taubat, amal sholeh, dan keikhlasan hati. Amin.
Kitab Nahwu Wadhih - Fikar Store