Kitab tashrif - Salah satu pilar dalam beragama terpenting dalam kehidupan seorang muslim adalah shalat. Shalat yang dikerjakan dengan benar, khusyuk, dan penuh keikhlasan memiliki pengaruh yang luar biasa dalam membentuk kepribadian dan menjaga hati dari godaan dunia. Allah Ta’ala bahkan menyebut shalat sebagai penjaga utama dari perbuatan buruk dan keji.
Allah berfirman:
إِنَّ الصَّلَاةَ تَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنكَرِ
“Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar.”
(QS. Al-Ankabut: 45)
Namun, shalat tidak hanya sekadar ritual fisik. Pengaruhnya akan terasa apabila kita menjaga kekhusyukan dan kesempurnaan, baik secara lahir maupun batin.
Shalat yang dikerjakan dengan hati yang khusyuk mendatangkan ketenangan, rahmat, dan perlindungan dari Allah. Shalat yang benar akan menjaga hati dari cinta dunia yang berlebihan, termasuk cinta yang tak terkendali kepada makhluk. Shalat menjadi alat untuk mengalihkan perhatian kita dari ketergantungan dunia kepada Allah yang Maha Segalanya.
Cinta kepada makhluk sering kali membawa manusia kepada kelalaian, bahkan kemaksiatan. Ibnul Jauzi rahimahullah berkata, “Sesungguhnya manusia penuh dengan najis dan kotoran. Namun karena cinta, seseorang melihat kekasihnya dalam keadaan sempurna dan tak mampu melihat aibnya.”
Shalat yang benar membantu kita menyadari bahwa cinta dunia, termasuk cinta kepada makhluk, adalah fana. Allah Ta’ala berfirman:
كُلُّ مَنْ عَلَيْهَا فَانٍ
“Semua yang ada di bumi itu akan binasa.”
(QS. Ar-Rahman: 26)
Ketika kita fokus dalam shalat, hati akan terarah kepada Allah. Kita akan menyadari bahwa semua yang kita cintai di dunia hanyalah sementara.
Meninggalkan cinta yang salah karena Allah membutuhkan kesabaran dan keyakinan. Allah berjanji, barang siapa meninggalkan sesuatu karena-Nya, maka Allah akan menggantinya dengan yang lebih baik. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
إِنَّكَ لَنْ تَدَعَ شَيْئًا لِلَّهِ عَزَّ وَجَلَّ إِلَّا بَدَّلَكَ اللَّهُ بِهِ مَا هُوَ خَيْرٌ لَكَ مِنْهُ
“Sesungguhnya jika engkau meninggalkan sesuatu karena Allah, niscaya Allah akan memberi ganti padamu dengan yang lebih baik bagimu.”
(HR. Ahmad 5/363)
Shalat menjadi saat terbaik untuk memohon kekuatan kepada Allah. Di dalam doa-doa kita, mintalah kepada Allah untuk mengganti rasa cinta yang salah dengan kecintaan kepada-Nya, serta diberikan pasangan yang diridhai.
Shalat bukan hanya sekedar kewajiban, tetapi kebutuhan hati dan jiwa. Shalat yang khusyuk akan menjaga kita dari cinta dunia yang berlebihan, memperkuat hubungan kita dengan Allah, dan memberikan ketenangan dalam menghadapi ujian hidup.
Mari kita jaga shalat kita, sempurnakan kekhusyukan, dan jadikan shalat sebagai sumber kekuatan untuk mengatasi godaan dunia. Semoga Allah menjadikan kita termasuk hamba-hamba-Nya yang menjaga shalat dan meraih kebahagiaan di dunia serta akhirat. Aamiin.
Toko grosir kitab online - kitab tashrif - fikar store