Al-arabiyah linnasyiin - Dalam perjalanan kehidupan yang penuh dengan tantangan dan godaan, memiliki teman yang shalih menjadi salah satu anugerah terbesar. Teman shalih bukan hanya sekadar sahabat dalam suka dan duka, tetapi juga pemandu spiritual yang membantu kita untuk selalu berada di jalan yang diridhai Allah Subhanahu wa Ta’ala, sebagaimana firman-Nya,
وَاصْبِرْ نَفْسَكَ مَعَ الَّذِينَ يَدْعُونَ رَبَّهُمْ بِالْغَدَاةِ وَالْعَشِيِّ يُرِيدُونَ وَجْهَهُ
“Dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengharap wajah-Nya.” (QS. Al-Kahfi: 28)
Karena salah satu ciri khas dalam pertemanan antar manusia adalah saling mempengaruhi, sebagaimana Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam bersabda,
الْمَرْءُ عَلَى دِينِ خَلِيلِهِ فَلْيَنْظُرْ أَحَدُكُمْ مَنْ يُخَالِلُ
“Seseorang akan mencocoki kebiasaan teman karibnya. Oleh karenanya, perhatikanlah siapa yang akan menjadi teman karib kalian.” (HR. Abu Daud, no. 4833; Tirmidzi, no. 2378; dan Ahmad, 2:344. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih)
Dalam hadist lain,
مَثَلُ الْجَلِيسِ الصَّالِحِ وَالْجَلِيسِ السَّوْءِ كَمَثَلِ صَاحِبِ الْمِسْكِ وَكِيرِ الْحَدَّادِ ، لاَ يَعْدَمُكَ مِنْ صَاحِبِ الْمِسْكِ إِمَّا تَشْتَرِيهِ أَوْ تَجِدُ رِيحَهُ ، وَكِيرُ الْحَدَّادِ يُحْرِقُ بَدَنَكَ أَوْ ثَوْبَكَ أَوْ تَجِدُ مِنْهُ رِيحًا خَبِيثَةً
“Seseorang yang duduk (berteman) dengan orang shalih dan orang yang jelek bagaikan berteman dengan pemilik minyak wangi dan pandai besi. Pemilik minyak wangi tidak akan merugikanmu; engkau bisa membeli (minyak wangi) darinya atau minimal engkau mendapat baunya. Adapun berteman dengan pandai besi, jika engkau tidak mendapati badan atau pakaianmu hangus terbakar, minimal engkau mendapat baunya yang tidak enak.” (HR. Bukhari, no. 2101)
Allah dan Rasul-Nya mengarahkan kita agar memiliki teman yang baik (shalih) agar kita dapat bermanfaat di dunia dan di akhirat sebagaimana keutamaannya sebagai berikut,
Pengingat untuk Beramal Shalih
Teman shalih adalah cermin yang memantulkan nilai-nilai kebaikan. Seperti kisah Salman dan Abu Darda’ ketika mereka dipersaudarakan oleh Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam, teman shalih akan mengingatkan kita akan pentingnya keseimbangan dalam perkara dunia dan akhirat. Mereka akan mengajak kita untuk beramal shalih dan mengingatkan kita saat kita terjatuh dalam kesalahan agar tidak jatuh ke dalam kesalahan yang sama. Kisah ini mengajarkan kita bahwa dalam persahabatan yang shalih terdapat nasihat yang tulus untuk kebaikan bersama.
Doa dalam Kebaikan
Teman shalih juga akan mendoakan kita dalam kebaikan, bahkan ketika kita tidak menyadarinya. Doa seorang muslim untuk saudaranya yang tidak diketahui oleh saudaranya tersebut adalah doa yang mustajab. Ketika kita berdoa untuk orang lain, malaikat akan mengaminkan doa tersebut dan kita pun akan mendapatkan kebaikan yang sama seperti yang kita doakan kepada orang lain. Ini menunjukkan betapa pentingnya memiliki teman yang selalu mendoakan kebaikan untuk kita.
Kebangkitan Bersama di Hari Kiamat
Persahabatan yang dibangun atas dasar keimanan dan kecintaan kepada kebaikan akan membawa dampak hingga ke akhirat. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda bahwa setiap orang akan dikumpulkan bersama orang yang ia cintai. Ini berarti bahwa teman-teman shalih yang kita miliki di dunia ini akan menjadi teman kita di akhirat kelak.
Kesimpulannya adalah, berteman dengan orang shalih merupakan investasi untuk dunia dan akhirat. Teman shalih akan membantu kita untuk terus berada di jalan yang lurus, mengingatkan kita akan tanggung jawab kita kepada Allah, dan mendoakan kita dalam kebaikan hingga mencegah agar tidak jatuh pada lubang yang sama. Semoga kita diberikan kesempatan untuk berteman dengan orang-orang shalih yang akan membawa kita lebih dekat kepada Allah dan Rasul-Nya. Amin.
Kitab Bahasa Arab - Arabiyah linnasyiin – Fikar store