Nahwu Wadhih - Dalam kehidupan ini, kita sering kali dihadapkan pada pilihan antara kebaikan dan keburukan. Pilihan-pilihan ini yang kelak akan menentukan nasib kita di akhirat, apakah kita menjadi penduduk surga atau neraka. Nabi kita, nabi Muhammad Shallallahu'alaihi Wasallam memberikan nasihat yang sangat berharga untuk kita semua bagaimana keadaan penduduk surga dan neraka ketika mereka melihat tempat yang seharusnya menjadi tempat mereka jika mereka membuat keputusan yang berbeda selama di dunia.
Penyesalan Penduduk Neraka
Dari Abu Hurairah radhiallahu'anhu, Nabi Shallallahu'alaihi Wasallam bersabda:
كلُّ أهلِ النارِ يَرَى مَقْعَدَهُ مِنَ الجنةِ ، فيقولُ : لَوْ أنَّ اللهَ هَدَانِي ، فَيكونُ عليهم حَسْرَةً ، و كلُّ أهلِ الجنةِ يَرَى مَقْعَدَهُ مِنَ النارِ ، فيقولُ : لَوْلا أنَّ اللهَ هَدَانِي ، فَيكونُ لهُ شُكْرًا ، ثُمَّ تَلا رسولُ : أنْ تَقُولَ نَفْسٌ يا حَسْرَتَى على ما فَرَّطْتُ في جَنْبِ اللهِ
"Setiap penduduk neraka akan melihat tempat duduknya (yang semestinya ia duduki) di surga. Kemudian ia berkata: Andaikan Allah memberikan saya hidayah (tentu saya akan duduk di surga). Kemudian ia pun menyesal."
Setiap penduduk surga akan melihat tempat duduknya (yang semestinya ia duduki) di neraka. Kemudian ia berkata: Andaikan bukan karena hidayah Allah (tentu saya sudah duduk di neraka). Kemudian ia pun bersyukur. (HR. An Nasa'i, Ahmad di shahihkan Syaikh Al Bani)
Betapa besar penyesalan yang akan dirasakan oleh penduduk neraka ketika mereka melihat tempat mereka di surga yang seharusnya menjadi milik mereka. Mereka akan berkata, "Andaikan Allah memberikan saya hidayah," tetapi penyesalan mereka sudah terlambat. Hidayah yang mereka sia-siakan di dunia akhirnya membawa mereka kepada penyesalan yang tiada akhir. Penyesalan mereka diinformasikan dalam Al-Qur'an:
أَن تَقُولَ نَفْسٌ يَا حَسْرَتَا عَلَىٰ مَا فَرَّطتُ فِي جَنبِ اللَّهِ
"Duhai, alangkah besar penyesalanku atas kelalaianku dalam (menunaikan kewajiban) terhadap Allah." (QS. Az Zumar: 56)
Bersyukurnya Penduduk Surga
Sebaliknya, penduduk surga akan melihat tempat yang seharusnya menjadi tempat mereka di neraka dan mereka akan berkata:
"Andaikan bukan karena hidayah Allah (tentu saya sudah duduk di neraka). Kemudian ia pun bersyukur." (HR. An Nasa'i, Ahmad)
Ucapan syukur ini menunjukkan betapa besar anugerah hidayah dari Allah Subhanahu wa Ta'ala. Hidayah itulah yang membimbing mereka untuk memilih jalan kebenaran yang Allah tunjukkan (yang seharusnya kita peka terhadapnya) dan akhirnya membawa mereka ke surga. Mereka menyadari bahwa tanpa hidayah Allah, mereka bisa saja berada di neraka, dan dari sini menjadikan para penduduk surga untuk senantiasa bersyukur.
Demikian semoga tulisan ini dapat mengingatkan kita akan pentingnya selalu memohon hidayah kepada Allah subhanahu wa ta’ala dalam setiap aspek kehidupan kita. Tanpa hidayah, kita mudah terjerumus dalam kegelapan dosa yang bisa membawa kita kepada penyesalan yang tiada akhir. Sebaliknya, dengan hidayah, kita bisa meraih kebahagiaan yang abadi di surga. Maka dari itu, sesungguhnya Allah maha memberi petunjuk, jadi kita harus peka dan menerima sepenuh hati kebenaran yang Allah tunjukkan dan mempraktikkannya dalam kehidupan sehari-hari kita.
Mari kita jadikan nasihat ini sebagai pengingat untuk selalu bersyukur atas hidayah yang Allah berikan dan berusaha keras untuk menunaikan kewajiban kita sebagai hamba-Nya. Semoga Allah senantiasa membimbing kita menuju jalan yang lurus dan menjauhkan kita dari penyesalan di akhirat. Aamiin.
Kitab Nahwu Wadhih - Fikar Store