Nahwu Wadhih - Sesungguhnya Allah subhanahu wa ta'ala telah melimpahkan begitu banyak nikmat-nikmat kepada kita, baik yang disadari maupun tidak. Namun, sering kali kita terjebak dalam perasaan kurang dan merasa bahwasanya nikmat yang kita terima hanya sedikit. Padahal, setiap hari kita menikmati berbagai nikmat yang tak ternilai walau terkadang tak disadari, seperti kesehatan, umur panjang, dan keimanan. Semua ini adalah rizki yang sangat berharga dari Allah, bahkan lebih berharga daripada harta.
Sayangnya, banyak dari kita yang hanya menganggap harta sebagai satu-satunya bentuk rizki. Kesehatan, waktu hidup, dan iman sering kali luput dari perhatian kita sebagai nikmat yang seharusnya kita syukuri.
Bersyukur atas Nikmat yang Sedikit
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
مَنْ لَمْ يَشْكُرِ الْقَلِيلَ لَمْ يَشْكُرِ الْكَثِيرَ
"Barang siapa yang tidak mensyukuri yang sedikit, maka ia tidak akan mampu mensyukuri sesuatu yang banyak." (HR. Ahmad)
Hadits ini mengajarkan kita semua bahwasanya seseorang yang tidak mampu mensyukuri nikmat yang sedikit, tidak akan mampu bersyukur atas nikmat yang besar. Jika kita terus-menerus merasa kurang dan tidak puas dengan apa yang Allah berikan, bagaimana mungkin kita bisa bersyukur saat menerima nikmat yang lebih besar? Syukur tidak ditentukan oleh seberapa banyak kita mendapatkan nikmat, melainkan oleh kesadaran kita akan karunia Allah, sekecil apa pun itu.
Tiga Jenis Nikmat yang Sering Dilalaikan
Ibnul Qayyim rahimahullah menjelaskan bahwa nikmat dari Allah terbagi menjadi tiga jenis:
Nikmat yang Terlihat: Ini adalah nikmat yang jelas kita rasakan, seperti harta, kesehatan, dan kehidupan yang nyaman.
Nikmat yang Diharapkan: Ini adalah nikmat yang belum kita miliki, tetapi kita harapkan, seperti keberkahan di masa depan atau kehidupan yang lebih baik.
Nikmat yang Tidak Disadari: Ini adalah nikmat yang ada pada kita, tetapi sering kali tidak kita sadari, seperti udara yang kita hirup atau keamanan yang kita rasakan sehari-hari.
Banyak dari kita mungkin hanya fokus pada nikmat yang terlihat, seperti harta dan kesenangan dunia, tetapi melupakan nikmat yang tersembunyi. Padahal, nikmat yang tidak kita sadari pun merupakan bentuk kasih sayang Allah yang luar biasa. Kita hidup setiap hari dalam pelukan nikmat Allah, tetapi kadang tidak menyadarinya.
Rizki Tidak Selalu Berupa Harta
Rizki dari Allah tidak hanya terbatas pada harta atau makanan. Hujan yang menyejukkan bumi, anak yang shalih, hingga iman yang kokoh adalah bagian rizki dari Allah yang terkadang bahkan sering kali kita lupakan. Bahkan, surga adalah bentuk rizki terbesar yang Allah janjikan kepada hamba-hamba-Nya yang beriman. Sebagaimana firman Allah ta’ala:
لِيَجْزِيَ الَّذِينَ آَمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ أُولَئِكَ لَهُمْ مَغْفِرَةٌ وَرِزْقٌ كَرِيمٌ
"Supaya Allah memberi balasan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh. Mereka itulah yang akan mendapatkan ampunan dan rizki yang mulia." (QS. Saba': 4)
Surga adalah nikmat yang tidak pernah terbayangkan oleh mata, tidak pernah terdengar oleh telinga, dan tidak pernah terlintas dalam benak manusia. Inilah bentuk rizki paling besar yang patut kita dambakan dan syukuri.
Syukur Adalah Kunci Kebahagiaan
Bersyukur adalah kunci untuk meraih kebahagiaan sejati. Dengan bersyukur, hati kita akan tenang, hidup akan terasa cukup, dan kita akan terhindar dari perasaan serakah atau iri hati. Abu Hazim rahimahullah berkata, "Setiap nikmat yang tidak digunakan untuk mendekatkan diri kepada Allah, hanyalah musibah." Oleh karena itu, syukur tidak hanya dalam kata-kata, tetapi harus diwujudkan dengan ketaatan kepada Allah dan meninggalkan maksiat.
Mukhollad bin Al-Husain juga menekankan bahwa syukur adalah dengan meninggalkan segala bentuk kemaksiatan. Sebab, syukur yang sejati adalah ketika nikmat yang kita terima digunakan untuk mendekatkan diri kepada Allah, bukan untuk melanggar perintah-Nya.
Maka dari itu, marilah kita selalu bersyukur atas setiap nikmat yang Allah berikan, baik yang kecil maupun yang besar. Kesehatan, iman, umur panjang, dan segala hal yang kita nikmati adalah karunia Allah yang luar biasa. Jangan pernah meremehkan nikmat yang tampak kecil, karena tanpa kesadaran akan nikmat yang sedikit, kita tidak akan pernah bisa menghargai nikmat yang lebih besar. Teruslah bersyukur dan gunakan setiap nikmat untuk mendekatkan diri kepada Allah, hingga kita menjadi hamba yang diridhai-Nya.
“Ya Allah, Tuhan kami, wafatkanlah kami dalam keadaan Islam dan masukkan kami ke dalam golongan orang-orang shalih yang kau ridhai”. Aamiin.
Kitab Nahwu Wadhih - Fikar Store