My Blog

  • 21-11-2024

Beristirahat Melalui Shalat

Kitab tashrif -  Kehidupan dunia sering kali menghadapkan kita pada kepenatan, kekacauan pikiran, dan kegundahan hati. Berbagai urusan dan pekerjaan yang mungkin menumpuk, permasalahan hidup, dan ujian yang silih berganti dapat membuat jiwa kita merasa lelah. Namun, Allah yang Maha Penyayang telah memberikan kita solusi yang begitu indah, yaitu, shalat. 

Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam telah menunjukkan kepada kita betapa besarnya pengaruh shalat bagi ketenangan jiwa. Ketika menghadapi kelelahan atau masalah, beliau meminta Bilal radhiyallahu ‘anhu untuk mengumandangkan adzan, seraya berkata: 

يَا بِلَالُ ! أَرِحْنَا بِالصَّلَاةِ 
Wahai Bilal, istirahatkanlah kami dengan shalat.” 
(HR. Ahmad no. 23088, Abu Dawud no. 4985) 

Bagi Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam, shalat bukan sekadar kewajiban, tetapi juga tempat beristirahat dari kepenatan dunia. Shalat adalah momen untuk mengosongkan hati dari urusan dunia, menghadap kepada Allah azza wa jalla, dan menemukan kedamaian yang sesungguhnya. 

Allah memberitahu kita semua bahwasanya shalat adalah penolong, 

وَاسْتَعِينُواْ بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ وَإِنَّهَا لَكَبِيرَةٌ إِلاَّ عَلَى الْخَاشِعِينَ 
Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk.” 
(QS. Al-Baqarah: 45) 

Ketika kesulitan datang, Nabi shalallahu alaihi wa sallam senantiasa menjadikan shalat sebagai solusi. Dalam hadits, disebutkan: 

كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا حَزَبَهُ أَمْرٌ صَلَّى 
Apabila Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam menghadapi masalah, beliau segera mengerjakan shalat.” 
(HR. Ahmad dan Abu Dawud) 

Shalat yang dilakukan dengan benar, penuh kekhusyukan, dan mengikuti tuntunan Nabi shalallahu alaihi wa sallam adalah tempat kita memohon kekuatan, ketenangan, dan petunjuk dari Allah. 

Dan sesungguhnya dengan shalat (yang benar) hati menjadi tenang, 

Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam bersabda: 

إِنَّمَا حُبِّبَ إِلَيَّ مِنْ دُنْيَاكُمْ: النِّسَاءُ وَالطِّيبُ، وَجُعِلَتْ قُرَّةُ عَيْنِي فِي الصَّلَاةِ 
Sesungguhnya di antara kesenangan dunia kalian yang aku cintai adalah wanita dan wewangian. Dan dijadikan kesenangan hatiku terletak di dalam shalat.” 
(HR. Ahmad, An-Nasa’i, dan lainnya) 

Dalam shalat, hati kita terhubung dengan Allah. Kita mengungkapkan kebutuhan, memohon ampunan, dan menyerahkan segala urusan kepada-Nya. Shalat menjadi oase yang menenangkan jiwa di tengah gurun permasalahan hidup. 

Shalat tidak hanya memberikan ketenangan di dunia, tetapi juga menentukan nasib kita di akhirat. Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam bersabda: 

إِنَّ أَوَّلَ مَا يُحَاسَبُ بِهِ الْعَبْدُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنْ عَمَلِهِ صَلَاتُهُ 
Sesungguhnya amalan seorang hamba yang pertama kali akan dihisab (dihitung) pada hari kiamat adalah shalatnya.” 
(HR. At-Tirmidzi, An-Nasa’i) 

Beliau juga mengingatkan bahwa menjaga shalat adalah jalan menuju keselamatan: 

مَنْ حَافَظَ عَلَيْهَا كَانَتْ لَهُ نُورًا وَبُرْهَانًا، وَنَجَاةً يَوْمَ الْقِيَامَةِ 
Barangsiapa menjaga shalatnya, maka dia akan mendapatkan cahaya, petunjuk, dan keselamatan pada hari kiamat.” 
(HR. Ahmad) 

Sebaliknya, meninggalkan atau meremehkan shalat akan membawa kehancuran dan kerugian besar, baik di dunia maupun akhirat. 

Jika shalat kita belum memberikan ketenangan sebagaimana yang diajarkan Nabi shalallahu alaihi wa sallam, maka kita perlu introspeksi: 

Apakah shalat kita dilakukan dengan benar? 

Apakah hati kita hadir dan khusyuk dalam shalat? 

Sudahkah kita memenuhi hak-hak Allah dan hak-hak sesama manusia? 

Jangan mencari pelarian kepada hal-hal yang tidak sesuai dengan syariat untuk mengatasi kegundahan. Syariat Islam sudah sempurna, dan shalat adalah salah satu solusi terbaik untuk mengatasi segala masalah. 

Sesungguhnya shalat bukanlah sekadar kewajiban, tetapi nikmat yang besar dari Allah azza wa jalla. Jadikan shalat sebagai tempat beristirahat, tempat mendekat kepada Allah, dan sarana untuk melepaskan segala beban dunia. 

Semoga Allah Ta’ala memberikan kepada kita kekhusyukan dalam shalat dan menjadikan shalat kita sebagai pelipur lelah, sumber ketenangan, serta penyelamat di dunia dan akhirat. Aamiin. 

Toko grosir kitab online - kitab tashrif - fikar store 

admin
Admin