My Blog

  • 29-12-2023

Belajar Istiqamah dari Para Sahabat Radiallahu Anhu yang Mulia

Fikar store - Istiqamah adalah sikap teguh dalam mempertahankan keimanan dan keislaman sekalipun berbagai macam tantangan dan godaan. Istiqamah adalah meniti jalan yang lurus, yaitu agama yang lurus, dengan tanpa membelok ke kanan atau ke kiri. Istiqamah mencakup melakukan semua ketaatan yang lahir dan yang batin dan meninggalkan semua perkara yang dilarang.

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

فَاسْتَقِمْ كَمَا أُمِرْتَ وَمَنْ تَابَ مَعَكَ وَلَا تَطْغَوْا إِنَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ

"Maka istiqomahlah (tetaplah kamu pada jalan yang benar), sebagaimana diperintahkan kepadamu dan (juga) orang yang telah taubat beserta kamu dan janganlah kamu melampaui batas. Sesungguhnya Dia Maha melihat apa yang kamu kerjakan." (QS. Hud: 112)

Dari Abu Burdah bin Abu Musa, bahwa ‘Ali berkata, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

سَلِ اللهَ تَعَالَى الْهُدَى، وَالسَّدَادَ ، وَاذْكُرْ بِالْهُدَى هِدَايَتَكَ الطَّرِيقَ، وَاذْكُرْ بِالسَّدَادِ تَسْدِيدَكَ السَّهْمَ

Mintalah kepada Allah hidayah (petunjuk) dan istiqamah di atas kebenaran. Sebutlah al-huda (petunjuk), maka engkau akan mendapatkan hidayah petunjuk. Sebutlah as-sadaad, maka arah panahmu akan lurus sampai tujuan.” (HR. Ahmad, 2:91; Al-Hakim, 4:268; Al-Bazar, 2:119. Syaikh Al-Albani menshahihkan hadits ini dalam Shahih Al-Jami’, no. 3046)

Sebagaimana dari hadist diatas, lafadz doa meminta hidayah dan istiqamah sebagai berikut:

اللَّهُمَّ اهْدِنِي ، وَسَدِّدْنِي,اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الهُدَى وَالسَّدَادَ

Ya Allah, berilah aku hidayah dan berilah aku kebenaran. Ya Allah, aku meminta kepada-Mu hidayah dan kebenaran.”

Salah satu contoh terbaik dalam beristiqamah adalah para sahabat Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam. Mereka adalah orang-orang yang paling dekat dengan Nabi dan paling mengikuti ajarannya. Mereka adalah orang-orang yang paling mencintai Allah dan Rasul-Nya. Mereka adalah orang-orang yang paling berkorban untuk agama ini. Berikut adalah beberapa kisah para sahabat yang menunjukkan sikap istiqamah mereka:

1. Fatimah binti Muhammad Radiallahu Anha

Fatimah adalah putri kesayangan Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam. Dia adalah seorang wanita yang shalihah, zuhud, dan sabar. Dia juga seorang istri yang setia dan ibu yang penyayang. Dia hidup dalam kesederhanaan dan kesusahan bersama suaminya, Ali bin Abi Thalib Radiallahu Anhu.

Suatu hari, Fatimah mengadu kepada Nabi bahwa dia merasa lelah karena banyak pekerjaan rumah tangga. Dia meminta Nabi untuk memberinya seorang pembantu. Namun, Nabi memberinya nasihat yang lebih baik dari pembantu. Nabi bersabda:

أولا أدلك على ما هو خير لك من خادم؟! إذا أويت إلى فراشك تسبحين الله تعالى ثلاثاً وثلاثين، وتحمدينه ثلاثاً وثلاثين، وتكبرينه أربعاً وثلاثين

"Maukah kamu saya beritahu suatu hal yang lebih baik dari pembantu? Jika kamu beranjak tidur bertasbihlah 33 kali, bertahmid 33 kali, dan bertakbir 34 kali."

Fatimah menerima nasihat Nabi dengan senang hati dan menjadikannya sebagai amalan istimewa yang dikerjakan secara istiqamah. Suaminya, Ali radhiallahuanhu, berkata:

فما تركتها منذ سمعتها من رسول الله صلى الله عليه وسلم

"Semenjak saya mendengarnya dari Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam tak pernah sekalipun saya tinggalkan."

Bahkan, ketika malam perang Siffin, yaitu peperangan yang sangat berat dan berkecamuk, Ali radhiallahuanhu tidak melupakan dzikir ini. Dia berkata:

ولا ليلة الصفين

"Sampaipun malam hari perang Siffin, dzikir ini tidak aku tinggalkan!"

2. Ummu Habibah binti Abu Sufyan Radiallahu Anha

Ummu Habibah adalah salah satu istri Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam. Dia adalah putri dari Abu Sufyan, pemimpin kaum Quraisy yang menjadi musuh besar Nabi. Dia adalah seorang wanita yang beriman, berakhlak, dan berilmu.

Ummu Habibah termasuk orang-orang yang hijrah ke Habasyah bersama suaminya yang bernama Ubaidillah bin Jahsy. Namun, di sana suaminya murtad dan meninggal dalam keadaan kafir. Ummu Habibah sangat sedih dan kesepian. Dia tidak memiliki keluarga atau kerabat di sana.

Namun, Allah Subhanahu wa Ta'ala memberinya kebahagiaan yang besar. Allah mengutus utusan-Nya kepada Raja Najasyi, yang menjadi penjaga kaum muslimin di Habasyah, untuk menikahkan Ummu Habibah dengan Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam. Ummu Habibah sangat bersyukur dan gembira. Dia bersaksi bahwa tidak ada nikmat yang lebih besar dari nikmat menjadi istri Nabi.

Ummu Habibah adalah seorang wanita yang rajin beribadah. Dia mendengar hadits dari Nabi bahwa barangsiapa yang mengerjakan salat sunnah rawatib sebanyak 12 rakaat dalam sehari semalam, maka Allah akan membangunkan rumah untuknya di surga. Ummu Habibah berkata:

فما تركتهن منذ سمعتهن من رسول الله صلى الله عليه وسلم

"Semenjak aku mendengar hadits ini dari Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam, tak pernah sekalipun aku tinggalkan!"

3. Abu Darda' Radiallahu Anhu

Abu Darda' adalah seorang sahabat yang terkenal dengan ilmu, zuhud, dan ibadahnya. Dia adalah salah satu ahli fiqih dan ahli hadits di kalangan sahabat. Dia juga termasuk orang-orang yang paling mencintai Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam.

Abu Darda' berkata:

أوصاني حبيبي صلى الله عليه وسلم بثلاث لن أدعهن ما عشت

"Kekasihku Shallallahu 'Alaihi wa Sallam mewasiatkan kepadaku 3 hal, yang tak akan aku tinggalkan selama hidupku."

Kemudian dia menyebutkan wasiat-wasiat itu, yaitu:

أن لا أشرك بالله شيئا وإن قتلت وقرحت

 

"Jangan sekali-kali aku menyekutukan Allah dengan sesuatu apapun, walaupun aku dibunuh dan dicincang."

وأن أصلي ثنتي عشرة ركعة في اليوم والليلة

"Dan agar aku mengerjakan salat sunnah rawatib sebanyak 12 rakaat dalam sehari semalam."

وأن أستغفر الله في كل يوم مائة مرة

"Dan agar aku memohon ampun kepada Allah dalam setiap hari sebanyak 100 kali."

Demikian, berikut beberapa kisah para sahabat yang menunjukkan sikap istiqamah mereka dalam beriman dan beramal. Mereka adalah teladan bagi kita semua. Semoga kita dapat mengikuti jejak mereka dan mendapatkan syafaat mereka di akhirat. Aamiin. 

Fikar store – Grosir kitab online

admin
Admin