My Blog

  • 26-04-2024

Bekerja Mencari Penghasilan Juga Termasuk Ibadah

Al-arabiyah linnasyiin -  Dalam kehidupan sehari-hari, bekerja merupakan bagian tak terpisahkan dari rutinitas kita. Namun, pernahkah kita merenungkan niat di balik pekerjaan yang kita lakukan? Sebuah kisah dari Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam memberikan pencerahan tentang bagaimana niat bekerja dapat mengangkat status aktivitas duniawi menjadi amalan yang bernilai di sisi Allah Azza wa Jalla. 

Suatu hari, Nabi shollallahu ‘alaihi wa sallam bersama para sahabatnya meliha Andai usahanya itu untuk jihad di jalan Allah, tentu pahalanya luar biasa, ketika mendengar perkataan sahabatnya, Nabi shalallahu alaihi wa sallam pun kemudian bersabda, 

“Jika dia bekerja untuk mencukupi kebutuhan anak-anaknya yang masih kecil, maka itu termasuk fii sabilillah. Jika dia bekerja untuk mencukupi kebutuhan kedua orangtuanya yang sudah tua, maka itu termasuk fii sabilillah. Jika dia bekerja untuk menutupi kebutuhan dirinya sendiri, sehingga tidak membutuhkan milik orang lain, maka itu termasuk fii sabilillah.” 

Jika kita rincikan pekerjaan yang tergolong fii sabilillah ada tiga, 

Bekerja untuk Anak-anak: Jika seseorang bekerja keras untuk mencukupi kebutuhan anak-anaknya yang masih kecil, maka usahanya itu termasuk dalam berjuang di jalan Allah. 

Bekerja untuk Orangtua: Jika seseorang bekerja untuk memenuhi kebutuhan orangtuanya yang sudah lanjut usia, maka itu juga termasuk dalam berjuang di jalan Allah. 

Bekerja untuk Diri Sendiri: Jika seseorang bekerja untuk memenuhi kebutuhannya sendiri, sehingga ia tidak bergantung pada orang lain, usahanya itu pun termasuk dalam berjuang di jalan Allah. 

Namun, Nabi shollallahu ‘alaihi wa sallam juga tetap mengingatkan kita bahwa: 

Jika dia bekerja untuk meningkatkan status sosial dan berbangga-bangga dengan penghasilan, maka dia berada di jalan setan. 

Kisah ini, yang diriwayatkan oleh At Thobroni dalam al-Mu’jam al-Ausath, mengajarkan kita bahwa niat dalam bekerja sangat menentukan nilai sebuah amalan. Bekerja dengan niat yang tulus untuk mencukupi kebutuhan keluarga atau untuk menjaga diri dari ketergantungan kepada orang lain adalah bentuk ibadah yang mulia. Ini adalah cara kita untuk berjihad dalam kehidupan sehari-hari, berjuang di jalan Allah dengan cara yang halal dan bermartabat. 

Di sisi lain, jika pekerjaan dilakukan semata-mata untuk pamer atau persaingan duniawi, maka itu tidak lebih dari langkah yang mengikuti bisikan setan. Begitu pula ketika kita mengejar pendidikan dan gelar pendidikan hanya untuk status sosial dan pandangan orang lain terhadap kita, itu merupakan landasan niat yang tidak dibenarkan dalam Islam. Oleh karena itu, marilah kita selalu berintrospeksi diri bahwa apa niat kita dalam bekerja. Semoga dengan niat yang lurus, setiap tetes keringat yang jatuh dalam bekerja menjadi saksi bagi kita di jalan fii sabilillah. 

sekali lagi, mari kita renungkan niat kita dalam bekerja. Apakah kita bekerja semata-mata untuk kepentingan duniawi, atau kita menyertakan Allah Azza wa jalla dalam setiap langkah kita? Semoga kita semua dapat meniatkan pekerjaan kita fii sabilillah, sehingga menjadi amal yang berpahala dan membawa berkah dalam hidup kita. Aamiin 

Kitab Bahasa Arab - Arabiyah linnasyiin – Fikar store   

admin
Admin