My Blog

  • 17-07-2024

Apakah kita sudah bersiap untuk Kematian Kita?

Al-arabiyah linnasyiin -   Kematian merupakan suatu kepastian yang ditetapakan oleh Allah Azza wa jalla terhadap setiap makhluk ciptaan-Nya, kematian pasti akan dialami oleh kita semua dan seluruh ciptaan-Nya. Sebagai seorang Muslim, kita harus selalu siap menghadapi kematian dengan mempersiapkan diri sebaik mungkin. Syaikh Ali Musthofa Thonthowi rahimahullah memberikan nasihat yang sangat berharga tentang bagaimana seharusnya kita memandang kematian dan mempersiapkan diri untuk menghadapinya. 

Syaikh Ali menyampaikan agar kita tidak bersedih ketika meninggal dunia. Jasad kita yang mulai layu akan diurus oleh kaum muslimin; mereka akan memandikan, mengkafani, dan menguburkan kita dengan penuh kehormatan. Kita akan dibawa ke tempat peristirahatan terakhir, yaitu kuburan. Banyak orang yang akan mengantarkan jenazah kita dan mereka bahkan rela meninggalkan pekerjaannya untuk ikut serta dalam prosesi pemakaman. 

Nasihat ini mengingatkan kita bahwasanya setelah kematian, jasad kita akan diurus oleh orang lain. Dunia akan terus berjalan tanpa adanya kita, dan harta benda yang kita miliki akan menjadi milik ahli waris kita. Maka, yang paling penting adalah bagaimana kita mempersiapkan diri untuk kehidupan setelah kematian. 

Kita harus menyadari bahwa dunia tidak akan berhenti karena kepergian kita. Ekonomi akan tetap berjalan, posisi pekerjaan kita akan diisi oleh orang lain, dan harta kita akan menjadi milik ahli waris. Kehidupan terus berlanjut meskipun kita telah tiada. 

Kesedihan atas kepergian kita akan dirasakan oleh orang-orang yang mengenal kita. Namun, kesedihan tersebut hanya bersifat sementara. Teman-teman mungkin akan bersedih selama beberapa jam atau hari, kemudian mereka akan kembali menjalani kehidupan mereka seperti biasa. Keluarga mungkin akan bersedih lebih lama, tetapi pada akhirnya, mereka juga akan kembali melanjutkan hidup mereka dan mengenang kita sebagai bagian dari masa lalu. 

Saat kita meninggal, kisah kita di dunia ini berakhir. Namun, kisah sesungguhnya baru saja dimulai di akhirat. Semua kemuliaan, harta, kesehatan, dan keluarga yang kita miliki di dunia ini akan kita tinggalkan. Yang tersisa adalah amal perbuatan kita yang akan dihisab di hadapan Allah. 

Dari sini seharusnya kita menyadari bahwasanya kehidupan dunia akan terus berjalan tanpa kita, dan yang akan kita bawa hanyalah amal perbuatan kita. Oleh karena itu, maka kita harus mempersiapkan diri dengan amal shalih dan ketaatan kepada Allah azza wa jalla dengan ketaatan yang sesungguhnya. 

Coba tanyakan pada diri kita masing-masing, "Apa persiapan kita untuk kubur (Kematian) dan akhirat kita?" Syaikh Ali Musthofa Thonthowi rahimahullah mengingatkan kita untuk merenungkan hakikat kehidupan ini dan mempersiapkan diri dengan sungguh-sungguh. Beberapa hal yang dapat kita lakukan sebagai persiapan antara lain: 

  • Menjalankan Kewajiban-Kewajiban: Melaksanakan shalat, puasa, zakat, dan kewajiban lainnya dengan penuh keikhlasan. 
  • Melaksanakan amalan-amalan sunnah: Mengikuti sunnah Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam dalam setiap aspek kehidupan. 
  • Bersedekah secara sembunyi-sembunyi: Memberikan sedekah secara diam-diam untuk menjaga keikhlasan. 
  • Merahasiakan Amal Shalih: Melakukan amal shalih tanpa mengharapkan pujian dari orang lain. 
  • Sholat Malam: Menghidupkan malam dengan sholat tahajud dan doa. 
  • Tilawah Al-Qur’an: Membaca dan merenungkan ayat-ayat Al-Qur’an setiap hari. 

Sesungguhnya kematian adalah awal dari kehidupan yang sesungguhnya, yaitu kehidupan akhirat. Maka, kita harus mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya melalui amal shalih dan ketaatan kepada Allah azza wa jalla. Semoga nasihat ini menjadi pengingat bagi kita semua untuk selalu mempersiapkan diri menghadapi kematian dan meraih kebahagiaan di akhirat. 

وَذَكِّرْ فَاِنَّ الذِّكْرٰى تَنْفَعُ الْمُؤْمِنِيْنَ 

Teruslah memberi peringatan karena sesungguhnya peringatan itu bermanfaat bagi orang-orang mukmin. (QS. Adz-Dzariyat: 55) 

Semoga Allah azza wa jalla memberikan kita kekuatan untuk selalu berada di jalan yang benar dan mempersiapkan diri dengan baik untuk menghadapi kematian. Aamiin. 

Sumber: bbg-alilmu.com 

Kitab Bahasa Arab - Arabiyah linnasyiin – Fikar store   

admin
Admin