My Blog

  • 06-03-2025

Ancaman bagi yang Sering Meninggalkan Shalat

Kitab tashrif -  Shalat adalah kewajiban utama dalam Islam, bahkan merupakan rukun Islam kedua setelah syahadat. Allah telah mewajibkan shalat bagi setiap Muslim yang telah balig dan berakal. Namun, kenyataannya, masih banyak kaum Muslimin yang meremehkan shalat. Ada yang meninggalkan shalat sepenuhnya, ada yang mengerjakannya dengan bolong-bolong, bahkan ada yang menunda shalat tanpa alasan yang dibenarkan. 

Padahal, shalat adalah tanda keislaman seseorang. Meninggalkan shalat bukan perkara ringan, karena Rasulullah ﷺ menyebutkan bahwa shalat adalah pembeda antara keimanan dan kekafiran. 

Shalat sebagai Pembatas antara Islam dan Kekufuran! 

Dari Jabir bin ‘Abdillah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah ﷺ bersabda: 

بَيْنَ الرَّجُلِ وَبَيْنَ الشِّرْكِ وَالْكُفْرِ تَرْكُ الصَّلاَةِ 

"(Pembatas) antara seorang Muslim dan kesyirikan serta kekafiran adalah meninggalkan shalat." 
(HR. Muslim no. 257) 

Hadis ini menegaskan bahwa seseorang yang meninggalkan shalat telah berada dalam bahaya besar, yaitu dekat dengan kesyirikan dan kekafiran. 

Buraidah bin Al-Hushoib Al-Aslamiy radhiyallahu ‘anhu juga meriwayatkan bahwa Rasulullah ﷺ bersabda: 

الْعَهْدُ الَّذِي بَيْنَنَا وَبَيْنَهُمُ الصَّلَاةُ فَمَنْ تَرَكَهَا فَقَدْ كَفَرَ 

"Perjanjian antara kami dan mereka (orang kafir) adalah shalat. Barangsiapa meninggalkannya, maka dia telah kafir." 
(HR. Ahmad, Tirmidzi, An-Nasa’i, Ibnu Majah. Dinyatakan sahih oleh Syaikh Al-Albani dalam Misykatul Mashobih no. 574) 

Hadis ini menunjukkan bahwa shalat adalah pembeda antara seorang Muslim dengan orang kafir. Jika seseorang meninggalkannya, maka ia telah keluar dari Islam menurut banyak ulama. 

Ibnu Hazm rahimahullah berkata: 

"Tidak ada dosa setelah kesyirikan yang lebih besar daripada meninggalkan shalat hingga keluar waktunya dan membunuh seorang mukmin tanpa alasan yang bisa dibenarkan." 
(Al-Kaba'ir, hal. 25) 

Pernyataan ini menegaskan betapa besarnya dosa meninggalkan shalat. Bahkan, meninggalkan shalat disandingkan dengan dosa membunuh seorang mukmin tanpa alasan yang sah. 

Allah Ta’ala berfirman: 

فَوَيْلٌ لِلْمُصَلِّينَ ۝ الَّذِينَ هُمْ عَنْ صَلَاتِهِمْ سَاهُونَ 

"Maka celakalah bagi orang-orang yang shalat, (yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya." 
(QS. Al-Ma’un: 4-5) 

Ayat ini mengingatkan bahwa bukan hanya orang yang meninggalkan shalat saja yang diancam, tetapi juga mereka yang lalai dalam shalatnya—termasuk yang sering menunda atau mengerjakannya dengan tidak khusyuk. 

Bagi mereka yang selama ini masih sering meninggalkan shalat atau mengerjakannya dengan tidak sungguh-sungguh, ini adalah saatnya untuk kembali kepada Allah. Jangan sampai kita menyesal di akhirat karena meremehkan kewajiban yang paling utama dalam Islam. 

Rasulullah ﷺ bersabda: 

إِنَّ أَوَّلَ مَا يُحَاسَبُ بِهِ الْعَبْدُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنْ عَمَلِهِ صَلاَتُهُ، فَإِنْ صَلَحَتْ فَقَدْ أَفْلَحَ وَأَنْجَحَ، وَإِنْ فَسَدَتْ فَقَدْ خَابَ وَخَسِرَ 

"Sesungguhnya amalan yang pertama kali dihisab dari seorang hamba pada hari kiamat adalah shalatnya. Jika shalatnya baik, maka dia telah beruntung dan sukses. Namun, jika shalatnya rusak, maka dia telah gagal dan merugi." 
(HR. Tirmidzi no. 413, dinilai sahih oleh Al-Albani) 

Oleh karena itu, jangan pernah menyepelekan shalat. Jangan sampai kita termasuk orang yang merugi di hari kiamat hanya karena meninggalkan atau meremehkan shalat. 

Semoga Allah memberi kita taufik untuk selalu menjaga shalat dan menjadikannya sebagai amalan yang paling kita cintai. Aamiin. 

Wallahu a'lam bish-shawab. 

Toko grosir kitab online - kitab tashrif - fikar store   

admin
Admin