Nahwu Wadhih - Betapa mulianya para sahabat Nabi ﷺ yang tidak hanya hidup bersama Rasulullah, namun juga senantiasa haus akan ilmu yang mengantarkan mereka menuju ridha dan cinta Allah ‘Azza wa Jalla.
Salah satunya adalah Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, sahabat yang terkenal cerdas dan dalam pemahamannya terhadap agama. Suatu hari, beliau bertanya kepada Rasulullah ﷺ sebuah:
عَنْ أَبِي عَبْدِ الرَّحْمَنِ عَبْدِ اللهِ بْنِ مَسْعُودٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، قَالَ:
سَأَلْتُ النَّبِيَّ ﷺ: أَيُّ الْعَمَلِ أَحَبُّ إِلَى اللَّهِ تَعَالَى؟
قَالَ: الصَّلَاةُ عَلَى وَقْتِهَا
قُلْتُ: ثُمَّ أَيٌّ؟
قَالَ: بِرُّ الْوَالِدَيْنِ
قُلْتُ: ثُمَّ أَيٌّ؟
قَالَ: الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ
رواه البخاري ومسلم (متفق عليه)
Artinya:
Dari Abu Abdurrahman Abdullah bin Mas'ud radhiyallahu ‘anhu, ia berkata:
"Aku bertanya kepada Nabi ﷺ, 'Amalan apakah yang paling dicintai oleh Allah Ta’ala?'
Beliau menjawab, 'Shalat pada waktunya.'
Aku bertanya, 'Kemudian apa lagi?'
Beliau menjawab, 'Berbakti kepada kedua orang tua.'
Aku bertanya lagi, 'Lalu apa lagi?'
Beliau menjawab, *'Berjihad di jalan Allah.'”
(HR. Bukhari dan Muslim – Muttafaq ‘Alaih)
Renungan Indah dari Hadits Ini
Shalat Tepat Waktu – Tanda Kecintaan Sejati pada Allah
Ini adalah hak Allah yang paling utama!
Betapa banyak orang yang datang ke tempat kerja sebelum waktu yang ditentukan, namun lalai dari shalat ketika azan telah berkumandang.
Padahal shalat adalah tiang agama dan tanda ketaatan kita kepada Rabbul ‘Alamin.
Berbakti kepada Orang Tua – Jalan Lurus Menuju Surga
Berapa banyak anak yang ingin masuk surga, namun menyakiti hati orang tuanya?
Rasulullah ﷺ mendahulukan bakti kepada orang tua daripada berjihad di medan perang. Ini bukan perkara sepele!
Jalan surga bisa terhampar hanya dengan senyuman kepada ibu… dengan menolong ayah membawa belanja… dengan menahan amarah saat mereka menegur kita...
Jihad di Jalan Allah – Pengorbanan Tertinggi, Namun Tetap Nomor Tiga
Bahkan jihad yang begitu agung itu pun baru disebut setelah shalat dan birrul walidain.
Mengapa?
Karena Islam sangat menjunjung tinggi hak Allah dan hak makhluk yang paling besar setelah-Nya: orang tua kita sendiri.
Beliau (Abdullah bin Mas’ud raadhiallahu anhu) berkata di akhir hadits:
لَوِ اسْتَزَدْتُهُ لَزَادَنِي
“Jika aku terus meminta tambahan, pasti beliau akan menambahkannya kepadaku.”
Tapi beliau paham adab bertanya. Beliau cukupkan tiga pertanyaan, dan… langsung diamalkan!
Jangan kita menjadi orang yang banyak bertanya namun sedikit mengamalkan.
Tanya ini dan itu, lalu semuanya hanya menjadi hafalan tanpa pengamalan.
Padahal, ilmu sejati adalah yang menghantarkan kita kepada amal.
Kita hidup di dunia bukan untuk menumpuk pengetahuan semata,
tapi untuk mengamalkannya dan mencari cinta Allah Ta’ala.
Jika ingin dicintai oleh Rabbmu,
Tegakkan shalatmu tepat waktu,
Lembutkan hatimu untuk orang tuamu,
Dan bersiaplah untuk berjuang di jalan-Nya sesuai kemampuanmu.
Jangan menunda...
Jangan menunggu waktu lapang...
Karena kita tidak tahu, apakah esok masih diberi kesempatan untuk beramal?
Toko grosir kitab online - Nahwu Wadhih - fikar store