Arabiyah Linnasyiin – Amal jariyah adalah amalan yang pahalanya terus mengalir meskipun pelakunya sudah meninggal dunia. Amal jariyah merupakan salah satu cara untuk mengumpulkan bekal di akhirat, sebab pahala amal jariyah tidak akan terputus selama manfaatnya masih ada. Rasulullah Shalallahu alaihi wa Sallam bersabda:
“Apabila anak Adam meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, atau anak sholeh yang mendoakannya.” (HR. Muslim)
Dan dalam sebuah hadis dari Anas bin Malik radhiallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,yanga artinya:
“Ada tujuh amalan yang pahalanya tetap mengalir untuk seorang hamba setelah dia meninggal, padahal dia berada di dalam kuburnya: (1) orang yang mengajarkan ilmu agama, (2) orang yang mengalirkan sungai (yang mati) (3) orang yang membuat sumur, (4) orang yang menanam kurma, (5) orang yang membangun masjid, (6) orang yang memberi mushaf al-Quran, dan (7) orang yang meninggalkan seorang anak yang senantiasa memohonkan ampun untuknya setelah dia wafat.” (HR. al-Bazzar dalam Musnadnya 7289, al-Baihaqi dalam Syuabul Iman 3449, dan yang lainnya. Al-Albani menilai hadis ini hasan).
Ada banyak jenis amal jariyah yang bisa kita lakukan, baik yang bersifat materi maupun non-materi. Berikut ini adalah beberapa contoh amal jariyah yang bisa kita praktikkan:
“Tidak seorang muslim pun yang menanam tanaman atau menabur benih lalu dimakan oleh burung atau manusia atau binatang melainkan ia mendapat pahala sedekah.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Menanam pohon juga merupakan salah satu bentuk menjaga lingkungan dan keseimbangan ekosistem. Dengan menanam pohon, kita juga bisa mencegah erosi tanah, banjir, dan pemanasan global.
“Dan apa saja harta yang kamu nafkahkan (di jalan Allah), maka Allah akan menggantinya dan Dia-lah Pemberi rezeki yang sebaik-baiknya.” (QS. Saba’: 39)
“Barangsiapa yang mewakafkan sesuatu untuk Allah maka ia telah memegang pangkal urusan.” (HR. Ahmad)
“Dan orang-orang yang beriman dan yang anak cucunya mengikuti mereka dalam keimanan, Kami hubungkan anak cucu mereka dengan mereka, dan Kami tidak mengurangi sedikit pun dari amal-amal mereka. Tiap-tiap orang terikat dengan apa yang dikerjakannya.” (QS. At-Tur: 21)
Semua amal jariyah di atas bisa menjadi sarana untuk kita mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dan meraih ridha-Nya. Selain itu, amal jariyah juga bisa menjadi penolong kita di hari kiamat nanti. Rasulullah Shalallahu alaihi wa Sallam bersabda:
“Barangsiapa yang membangun masjid karena mengharap wajah Allah maka Allah akan membangunkan baginya rumah di surga.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Sudah saatnya kita menginvestasikan semua amal shalih kita, meraih pahala jariyah yang manfaatnya akan kita petik kelak pada hari yang ditentukan kelak. Oleh karena itu, marilah kita bersemangat untuk melakukan amal jariyah sebanyak-banyaknya selagi kita masih diberi kesempatan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala menerima amalan kita dan menjadikannya sebagai amalan yang pahalanya terus mengalir hingga akhirat. Aamiin. Arabiyah linnasyiin