My Blog

  • 07-05-2025

AKHLAK BAIK ADALAH CERMINAN IMAN YANG KUAT

Nahwu Wadhih -  Kebenaran memang berat. Tidak semua orang bisa menerimanya dengan mudah. Tapi yang membuatnya lebih sulit diterima adalah ketika kebenaran itu dibawakan oleh orang-orang yang buruk akhlaknya, kasar lisannya, pedas kritiknya, merendahkan, membully, bahkan merasa paling benar tanpa adab dan kasih sayang kepada sesama. 

Yang pada intinya bahwa permasalahan umat ini bukan sekadar lemahnya akidah, tetapi juga buruknya akhlak. Keduanya saling terkait dan tak bisa dipisahkan. 

Syaikh  Al-Albani rahimahullah  berkata: 

Kebenaran itu berat, maka jangan kalian tambah berat lagi dengan akhlak yang buruk. Dahulu aku menyangka bahwa permasalahan umat ini hanya pada akidahnya saja, namun ternyata permasalahannya adalah akidah dan akhlak. 
(Silsilah Al-Huda wan-Nur no. 900) 

Rasulullah ﷺ menjelaskan bahwa keutamaan iman seseorang tercermin dari akhlaknya. Dalam hadits yang shahih, beliau bersabda: 

"أكملُ المؤمنين إيمانًا أحسنُهم خُلُقًا" 
Mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya. 
(HR. At-Tirmidzi no. 1162, dinyatakan shahih oleh Al-Albani) 

Hadits ini menegaskan bahwa kesempurnaan iman tidak hanya terletak pada kekuatan ilmu atau kebenaran ucapan, tapi juga pada kelembutan, kesabaran, kasih sayang, dan sikap rendah hati dalam berinteraksi dengan manusia. 

Ketahuilah akhlak buruk bisa menjadi penghalang kebaikan 

Mudah mencibir orang lain, komentar pedas, debat kusir, menertawakan kesalahan orang lain, semua itu adalah bentuk akhlak buruk yang menambah beratnya kebenaran di mata manusia. Akibatnya, kebenaran yang kita sampaikan tidak sampai, karena caranya salah. 

Sebaliknya, orang yang berakhlak baik, meski serba sederhana, lebih mudah diterima dan dicintai. Rasulullah ﷺ adalah contoh utama, beliau membawa risalah yang berat, namun dihiasi dengan akhlak yang sangat luhur. 

Allah ﷻ berfirman: 

وَإِنَّكَ لَعَلَىٰ خُلُقٍ عَظِيمٍ 
Dan sungguh, engkau (wahai Muhammad) benar-benar berbudi pekerti yang agung.” 
(QS. Al-Qalam: 4) 

Nasihat ini mengajak kita untuk tidak hanya memperbaiki pemahaman agama, tetapi juga memperindah akhlak dalam menyampaikannya. Karena agama islam juga mengajarkan keindahan akhlak. Kebenaran akan tampak indah jika dihias dengan adab dan akhlak yang baik. 

  • Mari kita renungkan: 
  • Sejauh mana kita menjaga lisan kita di media sosial? 
  • Apakah kita menyampaikan kebenaran dengan kelembutan atau dengan amarah dan cacian? 
  • Sudahkah kita berusaha meniru akhlak Rasulullah ﷺ ketika menyampaikan dakwah? 

Semoga Allah memperbaiki akidah dan akhlak kita, dan menjadikan kita termasuk mukmin yang paling utama — yang baik dalam keyakinan dan indah dalam akhlak. 

Toko grosir kitab online - kitab tashrif - fikar store    

admin
Admin