My Blog

  • 18-09-2023

Agar Mati Husnul Khatimah

Nahwu Wadhih -   Mati adalah akhir dari kehidupan dunia, tetapi bukan akhir dari kehidupan manusia. Setelah mati, manusia akan dibangkitkan kembali untuk dihisab dan diberi balasan sesuai dengan amalannya di dunia. Oleh karena itu, mati adalah momen yang sangat penting dan menentukan bagi setiap muslim. Bagaimana kita mati akan menentukan bagaimana nasib kita di akhirat.

Husnul khatimah adalah mati dalam keadaan baik, yaitu dalam keadaan iman, Islam, dan taat kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dan Rasul-Nya. Husnul khatimah adalah anugerah dan karunia Allah yang tidak bisa didapatkan kecuali dengan rahmat dan pertolongan-Nya. Husnul khatimah adalah harapan dan cita-cita setiap muslim yang ingin mendapatkan kebahagiaan abadi di surga.

Namun, husnul khatimah tidak datang begitu saja tanpa usaha dan persiapan. Ada sebab-sebab yang harus kita lakukan agar Allah memberikan kita husnul khatimah. Di antara sebab-sebab tersebut adalah:

  1. Beriman kepada Allah Ta’ala dan Rasul-Nya dengan sebenar-benarnya. Iman adalah pondasi utama bagi setiap muslim. Iman adalah syarat untuk diterima amal shalih dan untuk masuk surga. Iman adalah cahaya yang akan menerangi jalan kita di dunia dan akhirat. Iman adalah sumber ketenangan dan kebahagiaan hati. Iman adalah penolong kita saat menghadapi kematian.

Allah berfirman: “Sesungguhnya orang-orang yang berkata: ‘Tuhan kami ialah Allah’, kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. Mereka itulah penghuni surga, mereka kekal di dalamnya sebagai balasan atas apa yang telah mereka kerjakan.” (Q.S. Al-Ahqaf: 13-14) 

  1. Beramal shalih sesuai dengan syariat Allah dan sunnah Rasul-Nya. Amal shalih adalah bukti dari iman yang benar. Amal shalih adalah penyempurna iman dan peningkat derajat di sisi Allah. Amal shalih adalah pembersih dosa dan pelindung dari siksa neraka. Amal shalih adalah hiasan bagi diri kita di dunia dan akhirat.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman: “Dan barangsiapa yang datang kepada-Nya sebagai orang mukmin sedang ia telah mengerjakan amal-amal shalih, maka mereka itu akan mendapat derajat-derajat yang tinggi.” (Q.S. Taha: 75) 

  1. Banyak beristighfar dan bertaubat kepada Allah dari segala dosa dan kesalahan. Istighfar dan taubat adalah pintu rahmat Allah yang selalu terbuka bagi hamba-hamba-Nya yang bersalah. Istighfar dan taubat adalah obat bagi hati yang sakit karena dosa-dosa. Istighfar dan taubat adalah jalan untuk mendapatkan ampunan dan ridha Allah.

Allah berfirman: “Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.” (Q.S. An-Nur: 31) 

  1. Banyak mengingat mati dan mempersiapkan diri untuk menghadapinya. Mengingat mati akan melembutkan hati dan menghancurkan ketamakan terhadap dunia. Mengingat mati akan menyadarkan kita akan kesementaraan hidup ini dan akan keabadian akhirat. Mengingat mati akan mendorong kita untuk bersegera beramal shalih sebelum terlambat.

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: “Perbanyaklah kalian mengingat pemutus kelezatan (yaitu mati).” (H.R at-Tirmidzi, dishahihkan Syaikh al-Albaniy) 

  1. Memohon kepada Allah agar diberi husnul khatimah. Doa adalah senjata orang mukmin. Doa adalah ibadah yang paling mulia dan paling dicintai Allah. Doa adalah sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah dan meminta pertolongan-Nya. Doa adalah sebab untuk mendapatkan apa yang kita inginkan dan terhindar dari apa yang kita takuti.

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: “Tidak ada seorang pun yang mati dengan husnul khatimah kecuali karena doa.” (H.R al-Hakim, dishahihkan Syaikh al-Albaniy) 

  1. Menjaga akhlak dan budi pekerti yang baik. Akhlak dan budi pekerti adalah cerminan dari iman dan amal shalih. Akhlak dan budi pekerti adalah penarik rahmat dan keberkahan Allah. Akhlak dan budi pekerti adalah penghias diri dan pengharum nama. Akhlak dan budi pekerti adalah penentu kebahagiaan di dunia dan akhirat.

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: “Sesungguhnya sebaik-baik kalian adalah yang paling baik akhlaknya.” (H.R al-Bukhari dan Muslim)

  1. Menjalin hubungan baik dengan sesama manusia, terutama dengan orang tua, keluarga, tetangga, saudara seiman, dan fakir miskin. Hubungan baik dengan sesama manusia adalah buah dari akhlak dan budi pekerti yang baik. Hubungan baik dengan sesama manusia adalah wujud dari rasa syukur dan kasih sayang. Hubungan baik dengan sesama manusia adalah sumber dari keberanian dan ketenangan saat menghadapi mati.

Allah berfirman: “Dan sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapak, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga dekat, tetangga jauh, teman sejawat, ibnu sabil, dan hamba sahaya yang kamu miliki.” (Q.S. An-Nisa: 36) 

Demikianlah beberapa sebab yang dapat kita lakukan agar mati husnul khatimah. Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala memberikan kita taufik dan hidayah-Nya untuk mengamalkannya. Semoga Allah menjadikan kita termasuk orang-orang yang mati dalam keadaan baik dan mendapatkan surga-Nya. Amin. kitab Nahwu Wadhih – Fikar Store

admin
Admin