Al-arabiyah linnasyiin - Dalam era digital saat ini, interaksi sosial tidak hanya terjadi di dunia nyata tetapi juga meluas ke dunia maya dan media sosial. Namun, pergaulan di ruang-ruang ini sering kali tidak terlepas dari perilaku negatif seperti bullying, yang dapat melukai hati dan menyebarkan kebencian.
Sebagai seorang Muslim, kita diajarkan untuk mengamalkan adab pergaulan yang baik, baik di dunia nyata maupun maya. Salah satu adab yang penting adalah bagaimana kita menanggapi ketika dihadapkan pada bullying atau celaan. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memberikan petunjuk yang sangat berharga melalui wasiatnya kepada Jabir bin Salim al Hujaimi:
وَإِنِ امْرُؤٌ شَتَمَكَ وَعَيَّرَكَ بِمَا يَعْلَمُ فِيكَ فَلاَ تُعَيِّرْهُ بأمر هو فيه، ودعه يكون وَبَالُه عليه، وأجره لك، ولا تسبن أحد
Artinya: “Jika ada seseorang yang menghinamu dan mempermalukanmu dengan sesuatu yang ia ketahui ada padamu, maka janganlah engkau membalasnya dengan sesuatu yang ada pada dirinya. Biarkanlah dia, akibat buruknya akan menimpa dirinya dan pahalanya untuk dirimu. Dan jangan sekali-kali mencela seorang pun.” (HR. Abu Daud)
Hadis ini mengajarkan kita untuk menjaga lisan dan tidak membalas keburukan dengan keburukan. Sebaliknya, kita diajak untuk bersabar dan membiarkan Allah Azza wa Jalla yang akan memberikan balasan atas setiap perbuatan. Dengan demikian, kita tidak hanya terhindar dari dosa mencela, tetapi juga mendapatkan pahala atas kesabaran kita.
Dengan demikian ketika seseorang memilih untuk membalas celaan dengan celaan, ia tidak hanya kehilangan kesempatan untuk mendapatkan pahala atas kesabaran, tetapi juga berpotensi menambah beban dosa atas perbuatan tersebut dan menambah masalah baru. Sikap balas dendam dapat memicu lebih banyak konflik dan kebencian, yang pada akhirnya merugikan semua pihak yang terlibat. Oleh karena itu, Islam mengajarkan kita untuk menahan diri dari membalas keburukan, dan sebaliknya, menunjukkan kemuliaan akhlak dengan memaafkan dan berdoa untuk kebaikan orang lain.
Menjadi Muslim yang baik berarti menjalankan ajaran Islam dengan tulus dan menjadikan perilaku kita sebagai cerminan dari keindahan ajaran tersebut. Dan satu hal yang kita tidak boleh lupakan adalah kita berbuat baik bukan untuk orang lain tetapi hanya untuk Allah semata dan tetap selalu berbuat baik walaupun orang lain berbuat buruk terhadap kita. Kita diberikan kebebasan memilih, karena setiap kata yang kita keluarkan akan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah Azza wa Jalla.
Semoga artikel ini dapat menjadi pengingat bagi kita semua untuk selalu menjaga adab pergaulan sesuai dengan ajaran Islam, menghindari bullying, dan menanggapi setiap ujian dengan hikmah dan kesabaran. Semoga kita dapat mengamalkan wasiat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam ini dalam kehidupan sehari-hari, sehingga kita dapat menjadi umat yang Allah banggakan dan menjadi sumber inspirasi bagi orang lain.
Kitab Bahasa Arab - Arabiyah linnasyiin – Fikar store