My Blog

  • 31-07-2024

Ada Seseorang yang Menunggu Kita di Telaganya

 

Al-arabiyah linnasyiin -   Tahukah anda bahwasanya kita, kaum muslimin, telah dikabari sejak lebih dari 14 abad yang lalu ada seseorang yang menjadi panutan kita seumur hidup kita, yang menjadi suri tauladan kita selama ini, yang kita bela kemurnian ajarannya, yang kita tegakkan sunnah-sunnahnya dengan segala upaya yang kita punya, dan yang kita ikuti pula sahabat-sahabatnya. Maka dari sini anda pasti menyadari bahwasanya Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam telah menunggu kita di telaganya. 

إِنِّى فَرَطُكُمْ عَلَى الْحَوْضِ ، مَنْ مَرَّ عَلَىَّ شَرِبَ ، وَمَنْ شَرِبَ لَمْ يَظْمَأْ أَبَدًا 

"Aku menunggu kalian di telagaku. Siapa yang mendatangiku, dia akan minum airnya dan siapa yang minum airnya, tidak akan haus selamanya. (HR. Bukhari dan Muslim) 

Dari hadist mulia tersebut, seharusnya kita menyadari betapa besar cinta dan kasih sayang Nabi shallallahu alaihi wasallam kepada umatnya. Beliau datang terlebih dahulu dan menanti umatnya agar mereka bisa minum dari telaganya pada hari yang sangat mengerikan, hari dimana emas dan perak sudah tak berlaku, yaitu di padang mahsyar ketika matahari turun dalam jarak satu mil. Saat itu, kita berada di bawah terik yang sangat panas dan manusia kehausan. Namun, kasih sayang Nabi shallallahu alaihi wasallam membuat umatnya tidak lagi kehausan setelah minum dari telaganya. 

Namun, ada segolongan dari umat ini yang akan dihalau dari telaganya. Mereka dihalau karena dengan tega telah merubah bahkan menolak ajaran yang murni diajarkan oleh Nabi shallallahu alaihi wasallam. Mereka beribadah tanpa tuntunan (dalil Al-Quran atau sunnah Nabi shallallahu alaihi wasallam yang diajarkan kepada para sahabatnya). Semua perkara agama telah ditunjukkan dan diajarkan oleh Nabi shallallahu alaihi wasallam dalam hadits-hadits yang shahih. Mereka yang dihalau tidak bisa mendekat ke telaga. 

إِنِّي فَرَطُكُمْ عَلَى الْحَوْضِ، مَنْ مَرَّ عَلَيَّ شَرِبَ وَمَنْ شَرِبَ لَمْ يَظْمَأْ أَبَدًا، وَلَيَرِدَنَّ عَلَيَّ أَقْوَامٌ أَعْرِفُهُمْ وَيَعْرِفُونِي ثُمَّ يُحَالُ بَيْنِي وَبَيْنَهُمْ، فَأَقُولُ: إِنَّهُمْ مِنِّي. فَيُقَالُ: إِنَّكَ لَا تَدْرِي مَا أَحْدَثُوا بَعْدَكَ. فَأَقُولُ: سُحْقًا، سُحْقًا لِمَنْ غَيَّرَ بَعْدِي 

 “Aku menunggu kalian di telagaku. Barang siapa yang melewatiku, dia akan minum di telaga itu, dan barang siapa yang berhasil minum darinya, niscaya dia tidak akan merasa haus selamanya. Sungguh, beberapa kaum akan berusaha melewatiku. Aku mengenal mereka dan mereka mengenaliku. Kemudian dipisahkan antara aku dengan mereka. Aku katakan, ‘Sesungguhnya mereka dari golonganku!’, maka dikatakan kepadaku, ‘Sesungguhnya kamu tidak mengetahui apa yang mereka ada-adakan sepeninggalmu!’ Aku katakan, ‘Sangat jauh (telagaku) bagi orang yang mengubah (agamaku) sepeninggalku’.” (HR. Bukhori dan Muslim 

Subhanallah, betapa beratnya saat itu, ketika matahari turun sangat dekat hingga jarak satu mil dan dalam kondisi kehausan yang teramat sangat, namun terhalau dari telaganya. Entah bagaimana membayangkan, betapa menderitanya orang yang terhalau dari telaga baginda Nabi Muhammad shalallahu alaihi wa sallam. 

Semoga Allah azza wa jalla memudahkan kita untuk selalu beribadah dengan mengikuti tuntunan dari Nabi shallallahu alaihi wasallam sesuai yang beliau ajarkan kepada para sahabatnya. Semoga kita dimudahkan untuk bisa bertemu dengan Nabi shallallahu alaihi wasallam di telaganya dan bisa minum dari telaganya pada hari itu. Aamiin, Semoga artikel ini bermanfaat dan meginspirasi kita semua untuk terus beribadah sesuai tuntunan Nabi shallallahu alaihi wasallam. 

Kitab Bahasa Arab - Arabiyah linnasyiin – Fikar store   

admin
Admin